ML - 47

75.3K 7K 2.9K
                                    

Siapa yang kangen keributan antara Jaleo dan Cia? 😄 aku tidak menyangka bisa bikin alur yang isinya ribut mulu tiap part 😭😭

Part ini 4K vote dan 4K komen yak!

Ku tunggu besok yahhh tembsunya 😘🫶🏻

Btw aku tuh lagi di daerah yang susah sinyal 😭 mau update wp susah gak dapet sinyal. Ig juga senyap karena susah sinyal 😭

(Nggak bisa masukin gambar.. gak kuat sinyalnya.. jadi pake emot aja) 😭😭

🌙🌙🌙🖤🖤🖤

Memang seharusnya tidak ada yang diharapkan dari pasangan satu ini. Bahkan sampai mereka berada di kediaman Roman yang ditempati oleh Demon dan juga pengawalnya yang lain, Jaleo dan Nacia tidak kunjung berbaikan, alias mereka perang dingin.

"Kenapa mereka?" Tanya Demon entah pada siapa yang ingin menjawab. Ia kebetulan menyambut mereka di pintu utama.

Tentu saja Pras dengan senang hati menjawab. Apalagi kalau disuruh bergosip dengan orang lain, terkait hubungan rumah tangga Jaleo dan juga Nacia, Pras yang paling semangat.

Bahkan ia tidak segan membeberkan runtutan fakta dari detik pertama penyebab keributan hubungan mereka dimulai.

"Biasa, yang cowok jahil, yang cewek kan kayak maung. Kena dah itu pentil. Dicubit. Katanya sih— sampek putus ya? Makanya Jaleo ngambek. Kalau nggak putus, mana berani dia ngambek duluan?" Akhirnya Pras menjelaskan panjang lebar.

Nacia tentu saja mendengar omongan Pras. Dengan sinis dia menyahuti. "Mana ada sih pentil busa lepas? Kecuali kalo bongkar pasang?!"

"Bisa! Ini buktinya! Aku pegangin dari tadi. Kamu nggak lihat, Yang? Tangan aku dari tadi pegang dada?! Ini harus aku benerin biar nggak lepas lho."

"Kan, gue bilang juga apa. Yang satunya udah nggak bisa di tolong. Kalo yang cewek masih bisa." Pras berbisik di telinga Demon.

Demon hanya tertawa. Pria berbadan kekar itu kemudian mempersilahkan mereka semua untuk masuk ke dalam kediaman Roman.

"Tuan muda Roman meminta saya untuk memberikan kalian waktu menginap disini selama satu hari sebelum besok malam kalian berangkat kembali." Tutur Demon.

Pria itu menuntun jalan ke dalam rumah yang berbentuk bangunan megah. "Oiya, tuan muda Roman meminta Jaleo untuk beristirahat di kamar utama dan dipantau oleh dokter kami."

Jaleo memberhentikan langkahnya mendengar ucapan dari Demon. Alisnya menyerngit. "Entar gaji gue di potong nggak?" Tanyanya.

Demon menggeleng, "tidak."

"Awas aja kalau di potong. Gue potong balik itu si Roman." Dengan entengnya Jaleo berkata, yang disambut dengan gonggongan Brown yang seolah tidak terima tuan besarnya di hina oleh lelaki kardus seperti Jaleo.

"Katanya supaya anda lekas sembuh, mengingat usia anda tidak pagi semuda dulu." Lanjut Demon, membuat Jaleo meradang.

Harga dirinya seakan sedang dipermainkan betul betul oleh Roman dan  cecenguknya! "Wah! Kalian semua perlu bukti kah? Kalau gue nggak selemah itu!"

Jaleo menggelengkan kepalanya sembari berkacak pinggang. Dia menoleh pada Nacia yang berjalan di sampingnya.

"Kasih tau, Yang, sehebat apa aku. Meskipun sakit masih bisa goyang ngebor, iya ng—"

Nacia langsung membekap mulut Jaleo. Wajahnya memerah malu, sedangkan Jaleo sudah melotot melayangkan protes karena bekapan Nacia di tangannya.

Haduh! Kenapa sih?! Jaleo kan cuma pengen seisi dunia tau kalau dia tuh kuat dan tahan banting! Tahan lama juga. Eh, iya nggak sih?

Midnight LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang