ML - 51

76.1K 6.4K 4.2K
                                    

Siapa kangen?!!! Hehehe

Part ini 4K vote dan 4K komen bisa tudakkk..

Bentar kagi tamat lohhh.. jangan loyo Yah! 😡😡😡😠😠😠😤😤😤

Yg mau mereka uwu uwu.. selamat baca 😋😋

"Gue nggak bisa tidur semalem

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue nggak bisa tidur semalem..." Pras memeluk dirinya sendiri dengan erat ditengah dinginnya angin pagi.

Jaleo yang duduk di samping Pras juga mengangguk, "iya. Gue juga." Adunya.

Jaleo menoleh pada Nacia yang juga nampak kelelahan karena tidak bisa tidur. "Kamu juga nggak bisa tidur ya, yang— semalem?" Tanya Jaleo.

Tentu saja Nacia mengangguk. "Iyalah. Manusia macam apa yang bisa tidur kalau di sampingnya ada singa." Gumam Nacia dengan suara bergetar.

Semua pasang mata kini tertuju pada Roman yang terlihat baru saja terbangun dari tidur panjangnya yang begitu nyenyak. Diantara semua orang yang berada disini, hanya Roman yang bisa tertidur nyenyak bersama singa yang masih mendengkur di sebelah Roman.

"Ada gila gilanya ini orang." Gumam Jaleo.

"Pagi semua." Roman langsung berdiri dan ia meregangkan otot otot di tubuhnya.

Jaleo membuang pandangannya ke arah lain. Enggan membalas sapaan Roman. YA MANUSIA GILA MANA YANG TIDUR PELUKAN SAMA SINGA?!

SAMA SAMA NGOROK LAGI?! Sekarang Jaleo jadi tau alasan Naraca mencampakkan Roman. Padahal kalau dilihat lihat, Roman ini idaman semua wanita.

Ganteng, kaya, Green flag, setia juga. Tapi Naraca dengan mudahnya mencampakkan pria itu. Mungkin Naraca masih waras untuk tidak menyerahkan nyawanya secara cuma cuma pada singa bernama Moje yang semalaman tidur dengan pria itu.

"Kenapa kalian diam saja?" Tanya Roman, ketika tidak mendengar jawaban sama sekali.

Pras hanya nyengir, "kita takut bos. Takut di makan sama si Moje kalau berisik."

Roman melirik Moje, si singa besar yang masih tertidur nyenyak di tempatnya. "Dia sudah lama tidak bertemu dengan saya. Makanya semalam kita berpelukan." Roman mendekati Moje. Dia mengelus surai lebat yang ada di tubuh besar Moje.

"Rom, cewek masih banyak, serius. Jangan natap singa pake tatapan cinta gitu dong. Gue yang takut, sumpah." Celetuk Jaleo dengan entengnya.

Nacia langsung memukul lengan Jaleo. "Kak! Diem! Nggak lihat apa, Kak Roman lagi melepaskan rindunya sama singanya?!"

***

Nacia berlarian riang di sabana yang menjadi destinasi ketiga mereka. Wanita itu asik berlarian kesana kemarin sembari sesekali melompati batu batu kecil yang ada di sekitarnya.

Sedangkan Jaleo, Serena, Pras dan Sadirga fokus pada pemotretan mereka. Roman dan Moje sedang asik bergulung gulung di atas rumput kering, berdua.

"Oke. Selesai. Pemotretan kali ini lebih cepet dibandingkan kemaren." Ujar Jaleo sambil dia mengamati hasil jepretannya di kamera miliknya.

Midnight LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang