1.PAKET

238 177 28
                                    

Pasta malam ini terus berlanjut, suara DJ yang sangat menggema mereka semua menikmati nya, ini sudah seperti diskotik
Di tambah dengan beberapa botol alkohol yg terletak di meja, mereka sudah lulus SMA jadi mereka menganggap diri mereka sudah benar benar dewasa

Tiba tiba ponsel Alisa bergetar, ia lalu melihat nya ternyata itu adalah panggilan dari ibu nya

Ia berjalan sedikit menjauh dari teman teman nya untuk mengangkat telepon ibu nya

"Mau kemana sayang" tanya Kinan yg melihat Alisa berjalan ke arah jendela di pojok ruangan

"Mamah nelpon" jawab Alisa dan kembali berjalan setalah itu langsung mengangkat telepon ibu nya

Setelah beberapa menit, mengobrol dengan ibu nya Alisa lalu kembali mematikan hp nya, baru saja ia ingin kembali pandangan nya tidak sengaja tertuju pada seseorang yg sedang berdiri di depan pintu, ia membawa sebuah paket orang itu lalu menekan bel, tapi tentu saja mereka tdk mendengar nya karena suara DJ di dalam rumah yg sangat menggema untung saja Alisa melihat nya

"Kayanya itu paket si Fiona"

Tanpa berfikir lama Alisa langsung memberi tahu Fiona

"Na, kayanya tuh di depan ada paket Lo"

"Ha? Gue enggak pesan paket"

"mungkin si Revan"

"Em,kayanya"

Setelah itu Fiona berjalan, meninggal kan mereka yg masih bersenang senang, ber niat untuk menggambil paket yg dikatakan Alisa

Saat Fiona membuka pintu ia tdk menemukan siapa pun

"Kata Lisa ada paket, ini kok enggak ada"

Pandangan Fiona melihat sekeliling tetepi memang tidak ada siapa pun baru saja ia ingin kembali menutup pintu, pandangan nya tdk sengaja melihat benda yg ada di bawah kakinya

"Si kurir kayanya udah lama nunggu nya"

Fiona langsung mengambil paket itu dan membawanya masuk pikir nya mungkin saja kurir itu sudah lama menunggu sampai ia meninggal kan paket itu

"Wihh, apaan tuh na" ucap Kinan yg melihat Fiona masuk membawa paket yg lumayan besar

"Ya ampun! Kinan itu namanya PAKET Lo nggak tau, ya ampun kaisan bangat!"

"Makasud gw isinya anjirr, gue juga tau itu namanya paket"

"Udah lah nan gue tau Lo nggak pernah belanja online"

"Eh diam ya Lo! Gu-" Belum sempat Kinan membalas ucapan fania Elvaro sudah lebih dulu menarik nya dan menutup mulut laki laki itu, jika di lanjutan kan mereka akan terus berkelahi, ya walaupun ini hal kecil tapi fania memiliki kemampuan untuk membuat ini menjadi hal besar

"El tuh cewe-"

"Udah! Diam lu" ucap elvaro lalu mematikan DJ yg ada di depan Kinan

"Kok di mati on El"

"Udah nanti lagi aja, kita makan dulu aja gue lapar"

"SETUJU!!"

"iya lah setuju, ini tentang makan, Lo kan perut nya kayak gentong" giliran Kinan yg membalas ucapan fania tadi

"Eh! Maksud Lo apa hah!"

"Kenyata-"

"UDAH! fania diam!" Ucapan singkat dari Nathan yg membuat suasana seketika hening, tentu saja mereka semua takut pada beruang kutub satu ini

Tetapi tidak bertahan lama jika mereka semua Diam karena takut pada Nathan seperti nya itu tidak berlaku bagi fania, tidak ada raut takut di wajah gadis itu sedikit pun bahkan ia ingin kembali mengoceh

BUTTERFLYWhere stories live. Discover now