~6~

2K 45 1
                                    

Mas duda genit
*
*
*
*
*
HAPPY READING🌻

"gaada yang ga mungkin Azalea clasrita" suara dari arah pintu menghentikan percakapan kami, dan menoleh ke arah pintu sambil tercengang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"gaada yang ga mungkin Azalea clasrita" suara dari arah pintu menghentikan percakapan kami, dan menoleh ke arah pintu sambil tercengang.

"Loh bapak kok cepat banget balik?" Dia menatap pria berjas itu berdiri dengan gagah nya.

"Berkas saya ada yang ketinggalan, ngomong ngomong tentang menikah, saya mau kok menikah sama kamu" kata nya meninggalkan wanita muda itu sedang tercengang.

"Kan apa saya bilang non, pasti tuan jodoh non, aduh saya ga sabar banget nyambut non di rumah ini" kata bibi sambil heboh heboh nya.

"Aduh bi, ada ada ajah pak Brayan bercanda itu, udah deh saya mau makan" kata nya sambil menahan malu.

Jujur saja dia malu sekali sekarang, bagaimana dia tidak malu, dia di jodohkan dengan seorang duda gagah dan tampan, mana bisa, mana bisa nolak maksudnya, tapi dia sadar diri, dia hanya gadis biasa.

"Saya ga bercanda, kalau kamu mau besok saya urus" kata nya sambil berjalan ke arah Lea.

"Adu bapak aneh aneh ajah, jangan gitu dong pak nanti Azam dengar nangis dia loh"

"Kenapa dia menangis?, seharusnya dia senang punya ibu penganti"

"Udah deh pak saya jadi ga mood makan, saya kembali ke kamar ajah Azam kayaknya ga nyaman di gendong terus" kata nya berjalan ke arah kamar.

"Aduh pak harus sat set sat set trobos ajah pak, saya merestui kok" kata bibi dengan bersemangat.

"saya usahakan, saya pergi dulu"

Sementara itu kondisi di dalam kamar........

"Ada ada ajah sih duda satu itu, aduh nak papa kamu itu yah bikin orang gila tau ga, baru 2 hari loh ibu kerja di sini udah di suruh nikah aja sama dia" dia mengelus rambut sang bayi dengan halus,Lama memandangin wajah bayi di sebelahnya dia pun ikut terlelap.

***

"Menurut mu Azalea tepat tidak untuk menjadi ibu nya Azam?"

"tuan menyukai nya?"

"dia seperti tidak asing, ntah lah aku merasa pernah bertemu dengan nya"

Mereka sudah berangkat ke arah kantor tadi pagi, tapi karna di tengah jalan si bos kelupaan berkas akhirnya mereka putar balik kembali.

"tuan menurut saya, tuan harus membuat dia nyaman bersama tuan, setelahnya baru tuan ajak dia menikah, dia pasti shock tiba tiba di ajak nikah" begitu katanya.

"Benar apa yang kamu bilang, mungkin dia shock tadi pagi, tapi saya serius dengan ucapan saya" kata nya sambil mengambil laptop di sebelahnya.

dari kaca sang tangan kanan tersenyum di dalam hati, semoga tuan nya bisa membuat nona Lea jatuh cinta, dia benar benar tau bagaimana sang tuan sangat kehilangan cinta nya, dengan putra nya yang Masi kecil, dia tau seberapa menderita nya sang majikan.

***

Oek'Oek'Oek...

"Aduh nak, maafin ibu yah, ibu ketiduran, kamu haus yah nak, cup cup cup sayang" di tengah tidur nya yang nyenyak dia tersentak mendengar suara bayi kecil di sebelahnya, dengan cepat dia mengendong sang bayi.

Dengan cepat dia menyusui bayi kecil di sebelahnya, tanpa sadar dia sudah tidur cukup lama, pantas saja bayi kecil ini menangis haus.

Setelah menyusui dia langsung menyiapkan pakaian bayi, untuk di mandikan, dia harus pulang jam 5, jadi sebelum pulang bayi kecil ini harus sudah bersih dan wangi.

"Nah nak sekarang kita mandi yah biar ga batuk asem" kata nya sambil cekikikan.

Dia membawa sang bayi ke kamar mandi, sebelumnya dia juga sudah menyiapkan air yang tidak terlalu panas dan tidar terlalu dinggin, dengan telaten dia memandikan bayi kecil itu.

"Sudah siap, sudah wangi yah zam, pakai minyak telon dulu biar wangi" kata nya sambil memakaikan minyak telon, bedak, dan barang barang untuk bayi lain nya.

"Ganteng nya anak ibu, hemm wangi lagi, senang yah nak udah mandi" kata nya sambil mengambil kain gendong dan turun kebawah.

"Mau kemana non?" Tanya bibi yang berada di dapur.

"Ke depan bentar bi, Azam nya udah mandi mau jalan jalan sore, biar jangan tidur terus"

"Owh iya non hati hati yah"

Dia berjalan keluar rumah sambil membawa Azam di gendongan nya, banyak tetangga yang bingung melihat Lea, tapi dia tidak ambil pusing.

Di ujung perumahan ada taman yang di isi dengan anak anak, dengan semangat dia membawa Azam kesana, Azam juga tidak tidur, sepertinya dia tau kalau dia di ajak bermain.

"Rame betul di sini, nanti kalau Azam bisa jalan, ibu Bawa kesini, nanti kita main prosotan, seru banget kayak nya"kata nya duduk di bangku taman, sambil memukul mukul bokong sang bayi agar tertidur.

"pasti berat yah nak jadi kamu?, ibu kamu meningal waktu kamu lahir, sedangkan aku papa ku pergi ntah kemana, dunia jahat yah sama kita"

"Saya bisa menjadi sandaran kamu kalau kamu butuh"

"Loh pak Brayan?, ngapain?"


ʘ⁠‿⁠ʘ

mas duda genit Where stories live. Discover now