Chapter 4 - Lirih

12 0 0
                                    

Matahari yang baru saja terbit menghasilkan sebuah lirik yang indah untuk dipandang. Segera aku melihat hp yang sudah berdering dari tadi malam. Kini, hp yang kian sepi, terasa ramai dengan seketika. Notifikasi sosial mediaku terus bertambah. Aku sudah menduga cepat atau lambat hal ini akan terjadi.

Aku memaklumi olifia bahkan teman-temanku yang lain kaget dengan hal ini

Hoppla! Dieses Bild entspricht nicht unseren inhaltlichen Richtlinien. Um mit dem Veröffentlichen fortfahren zu können, entferne es bitte oder lade ein anderes Bild hoch.

Aku memaklumi olifia bahkan teman-temanku yang lain kaget dengan hal ini. Mereka pasti heran kenapa aku bisa memposting foto dengan laki-laki selain Wili. Selama pacaran sama Wili, jangankan untuk memposting foto, temenan sama laki-laki lain aja gak akan bisa. Bahkan semua pertemanan laki-laki disosial mediaku juga no laki-laki selain Wili sudah di blokir Wili sejak lama.

Meskipun beberapa temanku sudah tau aku sempat dekat dengan beberapa laki-laki selain Wili, itu pasti hanya berujung hubungan tanpa status. Entah apa yang sudah aku pikirkan, hingga aku yakin untuk menerima Baskara menjadi pacarku.

Setelah membaca semua pesan dari teman-temanku, tidak satupun pesan dari mereka yang aku balas termasuk Olifia. Aku masih bingung harus menjelaskan seperti apa. Tetapi aku akan segera menjelaskan terutama ke Olifia. Aku sudah yakin saat ini Olifia lagi geram karna aku gak bilang ke dia lebih dulu. Bahkan Olifia tidak tau bahwa aku juga sedang dekat dengan Baskara. Aku sengaja tidak menceritakan hal ini ke Olifia, karna berfikir bahwa hubungan dengan Baskara pasti berujung sama dengan yang lainnya.

Aku segera bersiap-siap menuju kampus. Setelah sampai dikampus, entah mengapa aku menjadi titik sorot penglihatan disana. Ah, mungkin saja karna saat ini sudah banyak orang yang mengetahui hubunganku dengan Baskara. Walau aku gak mau ambil pusing, tetap saja rasa tidak nyaman ini terus menghantuiku.

"Alanaaaaaaaaaaa" Teriak suara perempuan yang sudah tidak asing lagi ku dengar

"Iya apa Olifia Charlotte kesayangan Alana yang paling cantik sedunia, hehehe" Ucapku sambil memeluk Olifia

"Bisa-bisanya tiba-tiba lo jadian sama orang!! Kapan PDKTnya? Apa jangan-jangan lo yakin putus juga karna udah ada dia ya?!! NGAKU!!!" Bentak Olifia

"Sembarangan kalo ngomong. Gua putus beneran karna udah cape sama Wili. Jadi gak ada hubungannya sama Baskara. Gua gak bohong kali ini, kalo PDKTnya cuma beberapa hari. Gua masih gak yakin sebenernya, cuma yaudah gua ngerasa cocok kok sama dia, dia baik Lif" Jawabku sambil menatap Olifia yang mulai melihatku seperti target musuh yang akan dijadikan sasaran tembak

"Dari sekian banyak yang deket sama lo, kenapa lo pilih dia? Gua beneran syok. Gua yakin sebanyak apapun laki-laki yang deket sama lo, posisi Wili gak akan tergantikan walaupun lo udah muak banget sama dia. Terus apa yang membuat seorang Alana Carolline Mauren sampe beneran jadian sama laki-laki yang baru dikenal beberapa hari!!" Ucap Olifia

"Duh Lif, gua beneran bingung gimana ngejelasinnya, tapi untuk sementara ini, biarin semua berjalan dengan semestinya dulu ya. Doain gua supaya kali ini beneran jadi yang terakhir Lif. Gua akan berusaha sayang sama Baskara. Dan gua gak akan lagi ngelakuin kesalahan yang sama. I'll make him the only one" Jawabku

𝙄𝙩'𝙨 𝙔𝙤𝙪Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt