PENGHUNI 7

8 0 0
                                    

Kalian pernah ga sih, merasa lelah dengan kehidupan kalian sendiri ?

🧠

Seluruh peserta telah dikumpulkan di
dalam satu ruangan aula, mereka pun telah duduk dengan tertib di kursi masing-masing, dan di atas meja mereka terletak selembar kertas ujian beserta satu bolpoin. Sebanyak 12 tim telah ditugaskan untuk menjaga ruangan ini, tim panitia yang terdiri dari anggota osis berada di belakang peserta untuk mengawasi mereka.

Ilona sebagai penanggung jawab ujian menjelaskan. "Di atas meja kalian sudah tersedia kertas ujian dengan 50 soal yang harus kalian jawab. Tidak ada toleransi terhadap tindakan mencontek atau berkerjasama. Jika ada yang ketahuan, akan ada konsekuensi yang diberikan. Silakan mulai mengerjakannya sekarang dengan waktu 40 menit.'"

Setelah peserta melihat soal, mereka bereaksi dengan berbagai ungkapan kekecewaan dan kekhawatiran.

"Gak waras!"

"Pertanyaan macam apa ini."

"Setres."

"Gila."

"Arghhh "

"Frustasi gue, lama kelamaan."

"Kin, bagi nomor 20 dong." Bisik Fachri berada di kursi belakang Kinara.

"A." Balas Kinara dengan pelan.

Aku dengan Reynald yang mengetahui hal itu, langsung menghampiri mereka, lalu aku menyobek kertas ujian Fachri, dan Reynald menyobek kertas ujian Kinara.

Dengan suara lantang, Reynald berkata. "Kinara, dan Fachri terbukti bekerja sama.'"

Kinara dengan Fachri yang tak terima kertas selembar ujian nya di robek, ia langsung beranjak berdiri.

"Gue udah capek capek, ngerjain ujian itu, lo malah seenaknya, sobek kertas ujian gue!" protes Fachri suara yang meninggi.

"Ngapain marah? Dari awal sudah diberitahu, jika ada yang berkerja sama, akan mendapatkan resiko," sambungku membantu menjelaskan.

Sementara beberapa peserta fokus pada ujian, dan aja juga yang menonton kejadian tersebut dengan antusias, sementara yang lainnya tidak memperdulikan sama sekali.

Kemudian, kedua tim Agim dan Fajri mendekati mereka untuk mendampingi keluar dari ruangan dan mengantarkan mereka ke dalam ruang hukuman. Fachri dan Kinara mengikuti mereka, sementara aku dengan Reynald kembali ke tempat kami masing-masing.

Beberapa saat kemudian, Laura, Nesya, Marsel, dan Aksan juga terbukti bekerja sama. Mereka pun dihukum dengan cara yang sama seperti Fachri dengan Kinara.

Beberapa menit kemudian, bel berbunyi menandakan waktu ujian telah habis.

"Dengan ini, ujian telah selesai. Mohon letakkan kertas ujian tersebut di atas meja, masing masing. Para anggota osis dan peserta lainnya diizinkan untuk beristirahat dan kembali ke asramanya masing-masing," ucap Ilona memberikan arahan.

Kami pun satu per satu mulai meninggalkan ruangan tersebut.

                             ____

"Terus sekarang gimana?" tanya kinara dengan rasa frustasi.

"Lo bisa diem ga sih? Tunggu aja hukumannya sampai selesai," tanggapan Marsel malas dengan acuh.

"Kok jadi marahnya ke gue," sergah Kinara tak terima.

"Gue juga gak bakalan marah sama lo, kalau lo diem!" ujar Marsel dengan suara meninggi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Apr 20 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

KELAS TERAKHIR Where stories live. Discover now