🏆( Pemenang The Wattys 2016 Kategori Trailblazers/ Cerita Unik)
Kaitley Summer hanyalah seorang remaja berusia 17 tahun yang sedang berusaha membangun kembali hidupnya setelah kepergian kakaknya. Saat ayahnya tiba-tiba menghilang pada suatu malam...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Hasil voting reader: Cara's POV
Recap:
Kami berlari selama beberapa saat. kemudian, si lelaki menoleh ke belakang untuk menatapku sambil terus berlari.
"Selamat datang di kelompok must, Kaitley." Seringainya.
****
Aku baru saja menyaksikan sebuah bencana. Bencana yang benar-benar mengerikan. Sangat mengerikan. Keadaan menjadi kacau balau ketika demon-demon mulai bermunculan dari diri Kaitley. Semua orang berlari kesana-kemari sambil berteriak histeris saat orang di sebelah mereka atau justru bagian tubuh mereka sendiri diterkam oleh para demon.
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Aku tidak menyangka saat ketua bilang Kaitley memiliki kekuatan yang berbahaya itu maksudnya adalah kekuatan untuk memanggil demon. Karena tidak ada satupun mahkluk hidup yang dapat memanggil demon.
Kecuali demon itu sendiri.
Yang artinya, Kaitley adalah....
Seorang demon.
"CARA DI BELAKANGMU!"
Aku menoleh ke arah sumber suara dan mendapati sesosok demon besar berwarna hitam dengan mata tombak yang menembus dari belakang tubuhnya. Mata reptil demon itu bertatapan dengan mataku sendiri sebelum ia rubuh di tanah dekat kakiku. Aku mengambil tombak yang tertancap di tubuhnya dan meneliti senjata itu.
Dean. Ini tombak Dean.
Si pemilik tombak sampai di depanku beberapa detik kemudian dengan napas terengah-engah. Jubah merahnya yang megah sekarang terlihat lempes oleh keringat. Aku mengembalikan tombak itu padanya.
"Kau tidak apa-apa? Ia belum sempat menyerangmu kan?" Dean bertanya. Ia menerima tombak itu dan menekan tombol di ujung gagangnya—yang membuat tombak itu berubah menjadi sebesar belati. Kemudian segera ia masukkan kembali ke sarung pelindungnya.
