II. The Beginning

29 4 2
                                    

Pada hari itu sepulang sekolah aku sedang berjalan pulang. Hari di mana semua bermula.

Dalam perjalanan aku dikejutkan dengan sebuah suara yang cukup menakutkan, dengan jelas aku mendengar sesuatu, sesuatu yang melolong, secara reflek badanku bergerak tanpa aku sadari kearah suara itu berasal.

Sampai aku tersadar saat semua sudah terlambat, aku berada di tengah hutan bahkan sebelumnya aku tidak menyadari telah berjalan sejauh itu. Aku langsung tersadar saat melihat adanya sebuah rumah, aku terlalu takut berada ditengah hutan itu dan memutuskan masuk kedalam rumah itu. "TIDAK TERKUNCI!!", Pikirku bahagia. Aku masuk ke dalam, sangat gelap, sangat dingin. Tiba tiba ada sesuatu yang memukul punggungku.

Aku terbangun di tempat tidurku! Punggungku terasa sakit. Tetapi yang terpikir olehku saat itu adalah semua itu hanya mimpi. Aku hanya bocah berusia 10th yang telah bermimpi buruk, sangat buruk bahkan untuk diingat. "AIDEN BANGUN!! SUDAH JAM 6!", Rose.

Aku langsung tersadar dan masuk ke kamar mandi. Aku membuka bajuku dan punggungku terasa sangat sakit, aku langsung mengarahkan punggungku ke arah cermin di kamar mandi dan terdapat ruam, kulihat ruam itu dengan mata kepalaku sendiri. Disaat itu kusadar semuanya bukanlah mimpi, semua nyata. Tiba tiba dadaku terasa perih aku membalikkan tubuhku dan ku lihat, yang kulihat itu nyata, seseorang atau sesuatu pasti telah membuatkan luka di dadaku. Tapi itu bukan hanya luka, seperti symbol, tetapi symbol itu menyatu dengan kulitku dan terdapat ruam dan darah disekitarnya.

Aku panik! Aku sadar darah itu pasti merembes ke bajuku, aku langsung mengambil baju itu dan mencucinya dengan air seadanya, dengan keadaan panik. Aku memalingkan wajahku ke cermin dan itulah saat pertama kali kulihat mata biru terangku.

Inilah aku yang sekarang, aku yang berumur 15th, Mr. Populer di sekolahku, seorang yang menjadi sorotan publik, seseorang yang memiliki banyak penggemar. Aku mengikuti Equinox yang merupakan nama dari sebuah tim ekstrakulikuler rugby di sekolahku dan tentu saja I'm the team captain, kami seleksi team 2 minggu sebelum sekolah dimulai.

Pagi itu, pagi di mana aku akan memulai kegiatan belajarku di tingkat senior. Dengan bersemangat aku menaiki dan mengendarai porsche silver milikku ke hari pertamaku menjadi murid senior. Ku parkir dan turun dari mobilku dan seketika, saat itu juga semua mata memandangiku.

Sejujurnya aku adalah orang yang cukup ramah, aku merupakan orang yang cukup rajin di kelas dan nilaiku tidak buruk sejak duduk di bangku junior. Aku memberikan senyuman kepada orang orang yang menyapaku dan kurasa senyumanku itu seperti pembawa masalah juga, banyak orang terutama gadis yang menyapaku dengan genit dan memang aku membalasnya dengan senyumanku, tetapi sejujurnya aku agak terpaksa membalasnya. Itu cukup menakutkan untukku. Oh tidak, Itu memang menakutiku 100%.

Aku memutuskan untuk berjalan jalan sedikit untuk menetralkan pikiranku dengan menelusuri sekolah. Saat itu juga semua terjadi, aku hanya sedang berjalan menelusuri sekolahku dan tiba-tiba saja terjadi keganjalan. Aku mendengar suara suara yang sangat kecil dengan lantang di telingaku, aku panas dingin. Aku panik dan berdiam diri di tempat, mengabaikan semua sapaan yang di lontarkan kepadaku.

Tiba-tiba aku merasakan kedatangan bola rugby dari belakang kearahku dan dengan cepat aku berbalik dan menangkapnya, reflek ku merespon dengan sangat jelas. "SORRY AIDEN! Aku tidak sengaja", seorang pria yang melempar bola rugby itu. Aku tetap tidak bergerak, aku panik, dengan cepat aku melemparkan bola rugby di tanganku itu ke arah si pelempar tanpa berkata apa apa. Aku langsung berjalan dengan cepat ke arah lorong sekolahku dengan tujuan ingin mencari tempat di mana aku bisa menyendiri sesaat. Awalnya aku memikirkan bilik toilet. Kuberjalan menyelusuri lorong sekolahku itu sampai, "HEY RUSSEL!!" Kuperkenalkan,

A  R  H  A  I  NWhere stories live. Discover now