4. Adit Coming.

2.1K 84 5
                                    

Author POV.

Ariana berdiri didepan cermin. Ia melihat wajahnya dicermin tersebut, wanita berambut pendek dan kulit berwarna putih cerah,serta mata yang indah. Ariana mengenakan T-shirt biasa berwarna abu-abu dan celana levis pendek selutut, ia berkali kali menyisiri rambut pendeknya yang tergerai tanpa ikat rambut.

Ariana menuruni anak tangga rumahnya, ia melangkahkan kakinya menuju ruang makan untuk makan bersama keluarga.

Keluarga mereka memang tidak lengkap, namun dengan kebersamaan dan senyuman itu sudah cukup lengkap bagi mereka.

Herman -Ayah Ariana- meninggalkan Rina -mama Ariana- sejak Rina mengandung Ariana.
Ia menjalin hubungan tersembunyi dibelakang Rina dengan Shelin, wanita janda yang umurnya masi cukup dibilang muda.

Hingga akhirnya Herman dan Shelin memiliki anak seumuran dengan Ariana yang bernama Adit   Anggara. Keluarga dari Herman bertempat tinggal di daerah Jakarta.

Sedangkan Sheila, ia hanya anak asuh yang diambil dari panti asuhan sejak berumur 8 tahun.
Sheila melengkapkan keluarga kecil Ariana.

"Selamat malam mamah" ucap Ariana memeluk mamahnya dari belakang yang sedang membantu bi ijah menyiapkan hidangan makan malam di meja makan. "Iya sayangg selamat malam juga" jawab Rina, mamahnya Ariana.

Mereka bertiga makan malam bersama, adiknya Ariana makan dengan lahap. Sedangkan Ariana ia makan sekena nya. Jujur, ia mengkhawatirkan kondisi badan nya, karna ia takut gemuk.

*Kringg kringg*
Suara nyaring telepon rumah Ariana memecahkan keheningan suasana Makan malam.
Bi ijah bersedia mengangkat telepon tersebut namun Rina menolak, ia akan mengangkatnya sendiri.

"Halo?"

"Rin"

"Herman?"

Ariana sontak membelalakan matanya, ia terkejut bahwa yang menelepon adalah ayahnya.

"Shelin meninggal Rin" ucap Herman dari telepon dengan nada lesu.

"Meninggal?"

"Dia kecelakaan, seminggu yang lalu"

"Aku turut berduka cita ya" ucap Rina sambil membungkam mulutnya sendiri. Ia sedikit terkejut.

"Rin, apa boleh aku dan Adit tinggal dirumah kamu sementara. Karna shelin ternyata meninggalkan banyak hutang. Dan rumah ini bakal disita" pinta Herman.

Rina terkejut mendengarnya, dia tidak tahu harus bagaimana.

"Baiklah, tapi hanya sementara saja ya Her"

"Terimakasih Rin"

Tutututut. Rina memutuskan sambungan.
Rina berbalik arah ke meja makan dan menutup mulutnya disertai mata yang mulai berkaca-kaca.

"Ada apa mah?" Tanya Sheila

"Ayah kalian akan tinggal disini bersama anaknya" ucap Rina menundukan kepalanya.

"Apa tindakan mamah memperbolehkan mereka tinggal disini salah, Ar?" Tanya Rina kepada Ariana.

Ariana menoleh kearah mamahnya "tidak mah, jika itu yang terbaik tidak masalah, mungkin kita akan terbiasa dengan kehadirannya dia" ucap Ariana sambil memasukan sendok yang berisi nasi kedalam mulutnya.

"Baiklah Ar" ucap Rina sambil berjalan kearah meja makan dan melanjutkan menyantap hidangan makan malam.

⭐⭐

"Kita akan tinggal dirumah mereka, yah" Tanya Adit

"Iya dit, untuk sementara waktu. Kamu juga akan ayah pindahkan kesekolah putri ayah. Di Sma Harapan" tukas Herman

Pengagum RahasiaWhere stories live. Discover now