Untuk Semesta dari Bintang

Tugas pertama

Tugas pertamaku dimulai dengan mengirimkan pesan dari regulus kepada semesta. Cerita mereka berdua sangat menarik.

Regulus, pada awal penciptaan hanyalah setitik panas yang tak berarti. Kemudian semesta tiba dengan senyuman mesra. Semesta berkata
"Aku adalah semestamu, wadah untukmu agar berubah dari sebuah titik tak berarti menjadi titik penuh makna. Dari titik yang diam, menjadi titik petualang yang akan menjaga garda dalam rasimu. Aku menjadikanmu, sahabatku dan menunjukmu menjadi jantung si leo. Bantulah aku menjadi semesta terbesar di dimensi ini."

Regulus membungkuk patuh pada semesta. Ia akan membantu semesta hingga semesta tua nanti. Mereka sangat suka bermain - main mengelilingi calon kehidupan. Salah satu contoh kehidupan itu adalah aku.

Ketika sesosok bayi muncul dalam rupa murni, maka seluruh isi alam raya bersatu padu menyanyikan mada kebahagiaan untuk menyambut kelahirannya.

Hal itu terus berlangsung hingga akhirnya semesta terasa semakin tua. Tubuhnya tak sanggup lagi memanggul beban - beban ini. Pita suaranya melemah dan dayanya semakin menurun. Bintang - bintang mengalami dampak paling signifikan atas penuaan semesta.

Sebenarnya, walaupun semesta sudah tua ia masih kuat. Namun karena kesombongannya, ia hancur. Ia melupakan teman - temannya. Ia melupakan mimpinya karena telah menemukan harta atas kebesaran.

Bintang regulus ingin membantu semesta, namun apa daya yang ia miliki? Ia hanya bisa bernyanyi untuk bayi - bayi yang lahir pada bulannya.

Regulus semakin lama, semakin sekarat. Jiwanya laksana segumpal daging yang merongrong dalam gelap.

Ia semakin lemah, sangat lemah..ia menitip pesan agar semesta segera kembali. Kembali pada sifatnya yang dahulu ia senangi. Pada senyuman yang suka ia pandangi. Pada bintang - bintang sahabat masa kecilnya. Regulus sangat ingin bertemu semesta.