Sebenarnya, Jadi Aku pun Tidak Mudah

33 1 0
                                    

Pada akhirnya, aku pun membenarkan apa yang mereka katakan tentangku. Aku yang tidak bisa membahasakan keraguan dalam hatiku tentang hal yang mereka sebut, cinta. Terkadang, menjadi aku pun tidaklah mudah. Aku yang sering kali dibuat bingung oleh rasa yang datang silih berganti. Sebab rasa itu sama bentuknya, hingga aku hampir tidak bisa membedakan rasa siapa yang sebenarnya hadir. Bahkan, Aku sering terlalu cepat menyebut kagumku dengan sebutan cinta. Padahal, cinta layaknya bau, tanpa bisa disaksikan namun tidak disanksikan adanya.

Pada akhirnya, aku benar-benar membenarkan apa yang mereka katakan padaku. Tentang keputusan yang memutuskan sanksiku. Siapa yang menjamin sebuah kebenaran dari sebuah kesanksian? Maka, bukankah apa yang aku putuskan itu tidak sepenuhnya salah? Karena keraguan menguat dalam hati, mengalahkan asumsi yang aku ikrarkan hampir satu dekade. Namun, siapa yang perduli dengan keraguan yang menguat? Sedangkan setiap mata yang memandang, selalu tertuju pada asumsi satu dekade yang terlihat jelas.

Maka sebenarnya, menjadi aku pun tidaklah mudah. Aku yang lebih memilih untuk membuat air mata dari pada hidup dalam keraguan yang cenderung menjadi kebohongan. Bukankah itu lebih berair mata jika diuraikan?

Terkadang aku berfikir, mungkin sesekali kita harus berbohong untuk sebuah senyuman. Namun, aku berfikir pula dalam cinta harusnya tidak ada kebohongan. Memang, suami dibolehkan berbohong untuk menjaga hati istrinya. Namun, tidak tentang cinta dia dibolehkan untuk berbohong.

Itulah, mengapa aku memilih jujur dalam mencintai. Karena senyum yang aku buat dari kebohongan, bohong pula senyum tersebut. Sementara hati dan benak, menginginkan yang terjadi adalah yang sebenarnya. Bukan sebuah kebohongan, sekalipun itu kebohongan yang dihalalkan.

Maka, jika asumsi satu dekade yang aku buat membuat aku menjadi fakir belas kasih, tidaklah masalah. Karena belas kasih bukanlah cinta. Dan aku pun tidak ingin hidup dengan atau oleh belas kasih.


_el

AKSARA LARAWhere stories live. Discover now