Perihal Rindu

81 6 8
                                    


          Aku ingin berbicara perihal rindu, ada yang bilang rindu itu indah, ada lagi yang bilang rindu berat, tetapi bagiku rindu itu adalah campuran indah yang terasa berat. Setiap orang berhak atas rindu, termasuk aku, juga kamu.

Apa hebatnya sebuah pertemuan tanpa diawali rindu? Akan terasa biasa saja bahkan begitu hampa. Bukankah tuntutan untuk bertemu adalah akibat rindu yang menggebu-gebu? Jadi nikmati saja. Jangan kau mencaci maki rindu, jangan pula kau terlalu terlelap kedalam rindu, bisa saja rindu itu membunuhmu apabila tak kunjung bertemu.

Tapi tak hanya pertemuan, dibalik perpisahan juga tersimpan rindu, entah rindu untuk bertemu dia yang masih kau cinta, ataupun rindu untuk membalas perbuatan dia yang telah membuatmu terluka, itu wajar-wajar saja, hidup itu jangan dibuat rumit, kau yang jalani lalu kenapa orang lain ikut mengadili, selama kau benar, kenapa harus takut.

          Terlepas dari semua itu, disini aku, sang penjelajah waktu, akan menawarkan rindu yang lebih menarik dan tidak se-arogan persepsi tadi, rindu disini akan terasa ringan, tak berat, tapi juga tak indah, bahkan sedikit membuat resah, karena disajikan oleh pohon-pohon kenangan yang akan menghasilkan buah-buah harapan dan daun airmata.

Suka tak suka, nyaman tak nyaman, tak mengapa, karena untuk semua perasaan harus ada alasan, bukan?

Buku RinduWhere stories live. Discover now