Run !

1.1K 106 15
                                    


Ini pertarungan antara mimpi dan hidup

Ini bukan sekedar berlari lantas menyerah sebelum mencapai garis finish karena pemenang sudah diumumkan, ini tentang berlari hingga garis akhir. Karena Awal harus memiliki sebuah akhir dalam sebuah perjalanan. Aku adalah pelari dan aku akan terus berlari hingga garis finish, tidak peduli meskipun aku bukan pemenangnya, karena aku adalah pemenang dalam kehidupanku. -Min Yoongi-

Ini bukan tentang gerakan atau tarian indah yang lantas mendapat tepuk tangan meriah setelah membungkukkan badan tanda berakhirnya pertunjukan. Ini tentang bagaimana membangun ingatan, membuat setiap anggota gerak mengingat apa yang harus dilakukan dan ditunjukkan. Aku ada penari dan akan terus menari hingga seluruh tubuhku mengingat gerakannya dan aku bisa menari bahkan jika aku buta. -Jung Hoseok-

Ini tentang tarikan suara dan peraturan bernapas dengan baik, tarikan suara yang akan menciptakan nada indah dan membuat penonton bertepuk tangan setelah helaan napas baris lagu terakhir. Ini bukan soal menirukan atau menyanyikan lagu biasa, ini tentang bagaimana menciptakan nada indah dan akan membuat pendengarnya menikmatinya. Aku adalah penyanyi dan aku akan terus bernyanyi dan menciptakan nada indah itu. -Kim Seokjin-


_____

"Hyung‼" 

Kim Namjoon terlonjak mendengar sapaan dengan suara beberapa oktaf itu, dokter itu lantas berdecak saat mendapati adik sepupunya sudah menampakkan cengiran lebar di depannya. 

"Kau berlari lagi?" Jeon Jungkook –adik sepupunya- hanya mengangguk tanpa dosa dan itu membuat Kim Namjoon merasa frustrasi. 

"Kemana oksigenmu? Kenapa kau tidak membawanya?" Jungkook hanya tersenyum kemudian mendekatkan wajahnya kepada kakak sepupunya itu. 

"Aku masih bisa menikmati udara gratis dan aku menyayangi uangku yang digunakan untuk membeli oksigen buatan yang memuakkan." Namjoon mengusap wajahnya kasar kemudian menghembuskan napasnya kasar. 

"Paman Jeon masih mampu membeli oksigen, Kook."

"Kalau begitu aku akan mengalihkan dana untuk membeli oksigen menjadi dana yang akan aku gunakan untuk membeli waktunya untukku, lagipula aku ini kan atlet lari dan tidak berlari sehari saja akan membuatku merasa frustrasi." Namjoon hanya menghela napas panjang kemudian menatap bingkai foto yang terpajang di meja kerjanya. 

"Hyung ... kau memikirkan sesuatu?" Namjoon mengangguk kemudian menghela napas panjang. 

"Aku mengingat saat kau mengurung di kamar setelah aku memvonis bahwa pneumonia yang kau derita membuat komplikasi di paru-parumu, kau hancur karena kau bahkan tidak bisa berlari lagi."

"Aku baik-baik saja sekarang, kenapa kau mengungkit cerita itu lagi?"

"Aku tidak tahu rasanya kehilangan harapan untuk mengejar mimpi, aku mengatakan kepadamu bahwa kau bisa melakukan hal lain selain berlari, tapi kau mengatakan dengan lantang bahwa kasih sayang Appamu juga hancur seiring denganmu yang berhenti berlari, aku ingat ambisi Paman Jeon yang ingin kau mengikuti jejaknya sebagai atlet nasional."

"Itu bukan kisah yang menyenangkan, kenapa kau mengingat itu hyung?"

"Aku tidak pernah merasa seperti itu di usiamu sekarang dan ada dua orang yang sepertinya membutuhkan sebuah kata penyamangat darimu, kau pasti mengingat Min Yoongi , Jung Hoseok dan Kim Seokjin bukan?"

"Mereka sudah pergi dan rasanya masih menyakitkan." Namjoon menghela napas panjang, mengingat pasien yang meninggal membuatnya merasa menjadi dokter yang buruk.

Oneshoot BTS  (FF)Where stories live. Discover now