[2] Home

880 94 1
                                    

Yuju berlari dengan nafas menderu. Salahkan kakak laki-lakinya yang jahat sekali padanya pagi ini.

Yuju sudah bangun pagi, bahkan pagi sekali tapi ia harus bersusah payah berlari seperti sekarang ini karenanya.

Sialan, batin yuju.

Gerbang sekolahnya sudah terlihat, namun pandangan satpam penjaga pintu itu sungguh tak mengenakkan.

"PAK TUNGGU, SEBENTAR. AKU TAK TERLAMBAT PAK!!" Jeritnya.

Satpam itu hanya menggelengkan kepalanya dramatis.

Bagai gerakan slowmotion satpam itu bergerak menutup gerbangnya. Yuju berteriak dalam hatinya.

Ia tidak boleh sial juga kali ini, yuju mempercepat gerakan kakinya.

SRRAKK

Yuju berhasil melewati celah kecil gerbang yang hampir ditutup oleh satpam tadi. Yuju tersenyum bangga akan kecepatan lari dan ketepatannya sehingga bisa melewati gerbang itu.

DDAKK

Namun naas, sepertinya nasib baik tidak juga berpihak padanya.

"AWW!"

Kedua suara itu bersahutan hingga membuat mereka menjadi pusat perhatian saat ini.

"YA! Choi, apa kau tak apa? Sakit sekali. Kepalamu terbuat dari batu ya?"

Yuju mengelus kepalanya yang terasa sakit. Sakit sekali kepalanya sungguh.

"YA SIPIT DIAMLAH, KEPALAMU ITU YANG SALAH ARGH"

"YA! GADIS ANEH KAU YANG MENABRAKKU DULUAN KENAPA KAU MENYALAHKANKU EOH?!" Balas hoshi-seseorang yang dipanggil sipit oleh yuju tadi, tak terima.

Yuju melotot. Ia amat kesal sekarang. Hari ini adalah hari tersial baginya, sungguh.

"DIAM. PERGI SANA PERGI!!" Teriak yuju keras.

Hoshi tersentak. Dasar gadis gila, pikirnya.

Tanpa menatap yuju hoshi beralalu menuju kelasnya.

Yuju masih berusaha menetralkan nafasnya yang memburu dan berusaha bangkit sampai tiba-tiba dia sadar bahwa di sana sudah sepi.

"ASTAGA AKU TERLAMBAT, TIDAAKK"

Dengan sekuat tenaga sambil menahan rasa sakitnya yuju kembali berlari.

Ingatkan yuju nanti untuk memberi pelajaran pada kakaknya yang telah menjadi penyebab kesialannya pagi ini.

○○○○○○


Yuju menjatuhkan kepalanya di atas meja. Ia sungguh kesal sekali. Ia sudah berlari tadi tapi ternyata gurunya hari ini tidak bisa hadir karena izin.

Tahu begini, aku tidak usah berlari seperti orang kesetanan. Sial lagi. Batin yuju sebal.

Tiba-tiba sesuatu yang dingin menyentuh kepalanya.

Tangannya bergerak meraih sesuatu itu.

Ternyata sekotak susu stroberi.

"Siapa yang memberikanku ini? Kenapa dia tahu aku suka susu stroberi?" Gumam yuju pelan.

Yuju mengedarkan pandangannya ke seluruh kelas. Tapi nihil, kelasnya sungguh sepi, hanya ada yuju seorang di kelas itu.

Yuju merasa aneh, kenapa orang yang meletakkan susu itu cepat sekali menghilang.

Stories | Dokyeom x YujuOnde as histórias ganham vida. Descobre agora