Intermezo

555 63 7
                                    

Dengarkan aku sebentar
Aku membutuhkanmu
Saat dalam kegelapan

여자친구 - 해야

○○○○○○


Menjadi trainee tentu bukan hal yang mudah. Berlatih tiap waktu, pun dengan intensitas istirahat yang minim.

Jatuh, bangun, terluka, menangis tentu bukan suatu hal tabu bagi para trainee.

"Unnie tak apa? Apakah masih sakit?" Tanya umji, gadis termuda di dalam ruangan itu.

Seluruh atensi di dalam ruangan itu otomatis beralih kepada umji yang barusan berbicara.

"Ada apa umji? Apakah yuju sakit?" Tanya sang leader, sowon.

Yuju menggeleng. "Tidak unnie, aku baik-baik saja."

Sowon menatap yuju dengan pandangan menyelidik seakan bertanya apakah gadis itu berkata jujur dan hanya dibalas senyuman oleh yuju pertanda bahwa ia benar baik-baik saja.

"Baiklah, sekarang istirahat 15 menit. Nanti kita lanjutkan lagi arra?"

"NE!" Jawab seluruhnya.

Setelah itu yuju memutuskan untuk kembali ke kamarnya sebentar untuk mengambil plaster pereda rasa sakit miliknya.

Yuju berbohong. Siapa orang di dunia ini yang tahan dengan rasa sakit seperti terhantam benda tumpul di betisnya? Ada kah?

Yuju berbohong agar tak membuat anggota lain khawatir dan hilang fokus karena dirinya, hanya itu. Tapi ternyata umji menyadari rasa sakit yuju. Sungguh adik yang peka.

TTOK TTOK

Yuju menatap pintu kamarnya yang diketuk dari luar.

"Masuk saja aku di dalam." Jawabnya.

Sowon menghampiri adiknya perlahan.
Mengelus pelan surai hitam milik yuju, mengirimkan kekuatan seorang kakak kepada adiknya.

"Aku tahu kau berbohong, yuju. Tak ingin bercerita pada unniemu ini? Jahat sekali kau ini." Sowon merajuk diakhir kalimatnya dan mengerucutkan bibirnya lucu persis seperti anak kecil.

Yuju tertawa. Sowon tersenyum lega melihatnya.

"Tidak begitu maksudku unnie, aku tak apa sungguh hehe." Cengir yuju mencoba menjelaskan.

TAKK

"Ya! Unnie ini sakit sekali eoh. Kau benar-benar tukang pukul." Gerutu yuju sambil mengelus kepalanya.

"Kau ini, masih saja berbohong. Jika kau tak apa-apa lantas untuk apa plaster itu menempel pada betismu eoh? Cepat katakan atau aku akan menjitak dahimu kali ini"

"Andwaee, jangan kasar padaku unnie. Kakiku tak apa unnie, ini hanya sedikit sakit seperti habis dipukul hehe"

Sowon mendengus. Seperti habis dipukul tapi anak ini masih bisa-bisanya berbohong padaku? Dasar, pikir sowon.

"Ayo ke ruangan medis. Aku tak bisa membiarkan kau seperti ini yuju. Ayo aku bantu." Perintah sowon.

"Aku tak apa unnie, tak mau ke sana." Elak yuju sambil menjauhkan tubuhnya dari jangkauan sowon.

"Anak nakal ini, sini aku tak menerima alasanmu. Ayo sekarang ke sana."

Sowon benar-benar mengerahkan seluruh kekuatannya kali ini sehingga berhasil membawa yuju yang mati-matian menolak ke ruang medis.

"Cedera pada betis yuju lumayan parah. Yuju membutuhkan istirahat paling sebentar satu bulan untuk memulihkan ototnya yang cedera ini. Kita tak bisa mengambil resiko untuk tetap melanjutkan debut mereka jika kondisi yuju saja seperti ini."

Perkataan dokter benar-benar membuat yuju tercekat bukan main. Bahkan untuk bernafas saja rasanya sulit. Oksigen di dalam paru-parunya terhenti sekaan lenyap seiring kata yang dilontarkan oleh sang dokter.

Sowon di samping yuju pun tertegun, ia tak tahu harus berekspresi seperti apa. Tapi sowon paham bahwa kondisi yuju memang separah itu.

"Tak ada pilihan lain selain menunda debut mereka kali ini. Tak ada pilihan lain."

○○○○○○


Ruangan itu kini sunyi, terlalu sunyi. Manajer berdiri di tengah-tengah mereka. Menatap kelima anggota Gfriend dengan pandangan yang sulit diartikan.

Sebagai manajer beliaupun merasa jahat sudah menempatkan mereka di dalam posisi yang sulit. Bukan hanya karena yuju tapi memang banyak alasan lain mengapa Source Music tak dapat mendebutkan Gfriend sesuai waktu yang ditetapkan.

"Aku sungguh menyesal dan turut sedih karena hal ini tapi aku tak bisa melakukan apapun. Maafkan aku. Mari berusaha lebih keras lagi ke depannya untuk meraih mimpi kita. Jangan berhenti di sini. Suatu saat nanti kalian akan bersinar, aku pastikan itu. Ayo berjuang satu kali lagi Gfriend."

Hanya itu yang dapat dikatakan olehnya, setelahnya beliau bergegas pergi. Tentu saja tak akan kuasa melihat rau kecewa dari kelima gadis itu, terlalu menyakitkan.

Yuju yang mendengarnya dari jauh pun merasa sesak. Perlahan ia berjalan mendekati kelima member Gfriend yang lain.

Menunduk, menyembunyikan air matanya. Dengar suara bergetar ia meminta maaf atas kesalahan fatal yang telah ia perbuat.

"A-aku, sungguh tak bermaksud membuat kalian sulit seperti ini. M-maafkan a-aku. A-aku yang salah tetapi kalian yang harus menanggung akibatnya. M-maafkan ak-"

"Kau tak salah yuju, tak pernah begitu. Kau tak sengaja melukai kakimu. Kau sakit karena kau berlatih keras untuk debut kita sebentar lagi. Ini bukan salahmu." Sela eunha sambil menghapus air matanya sendiri

Yang lain tersenyum lalu mengahampiri yuju dan memeluk vokalis utama Gfriend tersebut.

"Adik kecilku yang aneh ini tidak boleh menangis, harus sembuh. Kau tak bersalah. Sudah memang harus terjadi seperti ini kita tak bisa memilih." Yerin berkata sambil menepuk kepala yuju.

"Benar. Ayo Gfriend berusaha sekali lagi untuk debut. Tidak boleh menyerah. KAJJA!" Teriak sowon menyemangati kelima adiknya yang lain.

"Eh untuk yuju unnie, kau harus pulih dulu unnie sebelum melanjutkan latihannya. Arraseo?" Peringat umji, sang maknae.

Yuju tersenyum lebar. "Arraseo, umjiku."









Bukan keegoisan yang mereka pikirkan, bukan kepentingan seorang yang mereka dahulukan. Mereka mengerti bahwa tuhan hanya menyuruh mereka untuk menunggu bukan untuk menyerah pada keadaan. Bukan pula menyerah pada kesedihan yang ada. Tuhan meminta mereka untuk berusaha keras sedikit lagi agar kelak mereka dapat tersenyum dan bangga kepada diri mereka sendiri karena sudah bisa melewati ini semua, melewati tantangan yang kebanyak orang hindari.

Gfriend bukan hanya sekelompok gadis yang mencintai dirinya masing-masing. Tetapi mencitai seluruh diri mereka juga diri orang-orang di sekeliling mereka. Bukan ingin menjatuhkan tapi ingin bersinar bersama dengan warna mereka masing-masing. Tapi mereka tetap satu Gfriend yang mencintai Buddy dengan ketulusan mereka.

□□□□□□


Gak tau kenapa tiba-tiba kepikiran lagi soal Gfriend yang sempat tertunda debutnya hampir 1 tahun. Dan akhirnya malah ketuang gini.
Tbh nulis ini sambil dengerin lagu sunrise yang instrumental tuh bener-bener guncang hati sendiri, sedih :""

Anyway vote dan komentar dari kalian bener-bener aku butuhin sekarang karena aku juga masih ngerasa lacking di sana-sini dan bener-bener butuh saran kalian.

Jadi tulis apapun itu yang mau kalian omongin ke aku

24 Januari 2019

•yeojeyli

Stories | Dokyeom x YujuWhere stories live. Discover now