RUBAH YANG MALANG

13 2 3
                                    

Nama : Lukman


Pada suatu hari hiduplah seorang kakek dan nenek di sebuah gubuk. Mereka bekerja sebagai petani dan penyadap pohon karet. Setiap mereka pergi bekerja, mereka selalu melewati hutan yang lebat. Suatu hari sang nenek melihat dua ekor rubah yang tengah bermain lomba lari. Rubah kecil selalu menang karena badannya yang ringan dan kecil sehingga ia sangat gesit.

"Hahaha ... aku menang lagi!" tawa rubah kecil sombong.

"Aduuuh, kenapa aku kalah terus, sih?" ucap rubah besar sedih.

"Kau tak akan bisa mengalahkanku, badanmu itu terlalu besar dan kau juga sangat lambat." ejek rubah kecil

"Awas saja, aku akan mengalahkanmu!!!" teriak rubah besar sambil meninggalkan lawannya itu.

Nenek yang melihat kejadian itu pun menceritakan apa yang dilihatnya kepada kakek. Mereka pun berbincang-bincang mengenai dua rubah tadi sambil menyeduh teh hangat. Kakek merasa kasihan kepada si rubah besar.

"Bagaimana kalau kita buatkan kita ramuan agar dia bisa berlari dengan kencang, Nek?" tanya Kakek sebelum meminum tehnya.

"Tentu saja itu yang bagus, kek. Ayo kita buat!" kata Nenek dengan senyum gigi ompongnya.

Merekapun akhirnya membuat ramuan agar si rubah besar dapat memenangkan lomba lari.

Keesokan harinya mereka kembali berangkat menuju tempat mereka bekerja sambil membawa ramuan yang telah dibuat. Saat mereka sampai di tengah hutan, mereka melihat rubah besar terlihat sedih di bawah pohon. Mereka pun menghampiri rubah besar tadi untuk memberikan makanan dan ramuan. Rubah itu pun langsung melahap makanan dan ramuan itu.

Pada sore harinya, Nenek melihat dua rubah itu sedang berlomba lari lagi. Berkat ramuan yang dibuat oleh Kakek dan Nenek, rubah besar pun dapat mengalahkan rubah kecil.

"Horeee! Aku menang!" teriak rubah besar kegirangan.

"Kau cepat sekali, sepertinya kemarin kau tidak begini," ucap rubah kecil terheran-heran.

"Aku meminum ramuan dari seorang kakek dan nenek, kalau kau mau mungkin kita bisa minta kepada mereka." jelas rubah besar.

"Apa benar? Kalau begitu, ayo kita kesana!" ajak rubah kecil.

"Ayo!" jawab rubah besar dengan senang hati.

Nenek yang baru pulang dari sawah pun menceritakan hal yang dialami rubah besar hari ini. Kakek yang mendengar hal tersebut merasa senang. Kemudian merekapun membuat ramuan lagi untuk diberikan kepada ke dua rubah tadi.

Tamat

Little Story From UsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang