SAYAP KEHIDUPAN

11 2 1
                                    

Nama: Bilbil


Di sebuah padang bunga. Seekor kupu-kupu berwarna merah cerah hinggap di salah satu bunga. Warna sayapnya sangat indah. Paduan warna merah dengan bintik-bintik hitam. Kupu-kupu itu sedang mengisap nektar bunga.

"Wah, bunga mawar memang paling sedap," ucapnya. Kupu-kupu itu hinggap dari satu bunga ke bunga lain, mengisap nektar-nektar yang ada.

Tiba-tiba kupu-kupu lain datang, dia hinggap di bunga yang sama dengan sang kupu-kupu merah. Kali ini warna kupu-kupunya cenderung gelap. Ia berwarna cokelat dengan garis-garis berwarna kuning.

"Merah, kamu harus pulang," ucap kupu-kupu cokelat.

"Kenapa? Aku sedang asyik menikmati nektar ini. Kamu pulang saja duluan!" balas kupu-kupu merah.

"Tidak, ini penting. Kamu harus pulang, ibumu sedang melahirkan di rumah." Kupu-kupu merah menghentikan kegiatannya. Tak lama ia terbang pulang ke sarangnya.

Di sekeliling sarangnya, banyak kupu-kupu lain yang sedang berterbangan. Mereka menunggu bayi kupu-kupu yang akan segera hadir di kehidupan mereka.

Kupu-kupu merah tidak bisa menerobos masuk ke sarangnya, akan tetapi dia akhirnya bisa mendengar celotehan lega dari kupu-kupu lain.

Pun dia berhasil masuk ke sarangnya, bertemu dengan ibunya. Ibunya sedang terbaring di tempat tidur dengan telur yang berada di sampingnya.

"Merah, ini adalah adikmu," ucap ibu kupu-kupu.

🌷🌷🌷

Selama beberapa bulan, kupu-kupu merah selalu menjaga adiknya. Dari mulai masih menjadi telur sampai masuk ke dalam fase kepompong. Kegigihan kupu-kupu merah sangat kentara adanya karena ia ingin sekali melihat rupa adiknya.

Saat ini kupu-kupu merah dan keluarganya sedang menunggu adiknya untuk segera keluar dari 'rumah sementara'-nya. Dikarenakan perasaan kupu-kupu merah yang sudah tidak tahan untuk melihat sayap kupu-kupu adiknya.

Akhirnya dia mengendap keluar dari sarang, tanpa sepengetahuan ibunya. Dia mengambil ranting pohon yang tergeletak di bawah dengan mulutnya. Membawanya pergi ke dekat kepompong adiknya yang masih tertutup.

Jika dikira-kira, mungkin adiknya akan keluar dari kepompong itu tiga hari kemudian. Namun, kupu-kupu merah malah justru menusuk kepompong adiknya dengan ranting kayu tersebut, lalu merobeknya ke bawah, hingga pada akhirnya sang adik keluar dari kepompong itu.

Ekspektasi kupu-kupu merah pada awalnya adalah bisa terbang ke mana-mana bersama dengan adiknya, ditambah dengan warna sayap adiknya yang berwarna kuning cerah dengan bintik-bintik berwarna hitam. Paduan yang cocok dengan warna sayapnya.

Namun, sang adik terjatuh setelah berhasil keluar dari kepompongnya. Kupu-kupu merah langsung menghampiri adiknya, dia melihat sayap kiri adiknya yang belum sempurna.

"Kuning, apa yang terjadi dengan sayapmu?" tanya kupu-kupu merah.

"Kau tidak seharusnya merobek kepompong milikku, Merah. Di sanalah aku belajar dan alam membantu untuk kesempurnaan diriku. Kau membuat sayapku tidak sempurna, seharusnya kau membiarkan aku berusaha sendiri untuk bisa keluar dari sana. Perjuanganku itu yang akan membuat sayapku sendiri bisa merekah lebar." Penjelasan kupu-kupu kuning membuat kupu-kupu merah terdiam.

Pada akhirnya hanya kesesalan yang mereka alami, kupu-kupu kuning tidak bisa terbang jauh karena sayap cacatnya. Kupu-kupu merah pun tidak bisa memenuhi keinginan dirinya.

🌷🌷🌷

Pesan moral:

Biarkanlah seseorang untuk berjuang sendiri, karena ia berjuang untuk dirinya di masa sekarang dan mendatang. Sayap nya adalah milik nya, akan digunakan nya untuk kehidupan nya.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jul 21, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Little Story From UsWhere stories live. Discover now