Teaser

1.5K 174 44
                                    

"Lihat, pada sudut sinar matahari yang tepat, semburan air dari paus-paus bongkok itu akan memunculkan pelangi selama sepersekian detik di dekat ekornya."

"Pelangi paus itu termasuk refraksi cahaya ya?"

"Semua warna pelangi adalah hasil refleksi, refraksi, dan dispersi cahaya melalui tetes-tetes air di udara."

"Bagaimana dengan warna seperti pelangi pada nakres cangkang siput? Apa itu juga termasuk?"

"Ya tentu saja. Cahaya matahari direfraksikan menjadi bagian-bagian spektrumnya di permukaan dalam cangkang siput itu."

"Kalau yang itu kenapa?"

"Apanya?"

"Matahari terbenamnya aneh. Ada garis lengkung merah mencolok. Coba kau keluar sebentar dari situ. Kapal ini bisa jalan sendiri kan."

René berjalan keluar dari ruang kemudi kapal untuk melihat fenomena alam di langit. Awalnya ia tidak begitu memperhatikan warna senja yang kemerahan. Namun, saat keluar dari ruang kemudi dan melihat langit dari dek terbuka, ia sadar itu pemandangan yang amat langka.

"Hei! K-kau benar. Itu namanya pelangi monokrom. Ya ampun baru pertama kali aku melihatnya secara langsung. Kalau matahari ada tepat di horizon, pelangi langka macam itu bisa muncul. Hanya warna merah yang direfraksikan karena warna lain panjang gelombangnya terlalu pendek dan akhirnya tersebar."

"Langitnya jadi seram loh."

"Iya, seperti langit penuh darah. Mungkin neraka terlihat seperti ini."

"Neraka? Apa itu?"

"Oh, kau tidak akan menyukai neraka."

***

MINDFRAME [ONGOING]Where stories live. Discover now