Sejarahwan yang merangkum kisah tentang daratan yang dilupakan ini meletakkan penanya dan menghela nafas. Kisah yang rumit, pikirnya. Sejarahwan yang merangkum kisah ini hendak menutup kata-kata terakhir di buku tentang daratan itu dengan pesan moral yang indah. 'Tidak, tidak.' Kata seorang yang lain. 'Kenapa?'
'Kau membuat-buat alurnya.' Kata sejarahwan itu. 'Archanne tidak hidup seperti itu, dan dia tidak akan berakhir seperti itu. Kau bermain-main dengan alurnya!' Seru sejarahwan itu. Temannya yang baru saja meletakkan pena ajaibnya itu mengernyitkan dahi lalu meraih penanya dan menyodorkan benda itu kepada sejarahwan satu lagi.
'Kalau begitu ceritakan dari sudut pandangmu.'
>>>
Hi! Halo semuanya! Ada yang masih ingat cerita TH gak sih? hehe Aku baru balik dari hiatus nih, ada yang rindu gak sih? (boo~ gak ada! turun turun!)
Aku disini cuman mau mengingatkan kalau part selanjutnya sudah di update di dreame ya! I keep my promise! *-* Tritanian History akan punya alur dan ending yang akan benar-benar berubah. Jadi gak akan sia-sia untuk kalian buat baca ulang Tritanian History.
Aku minta maaf banget aku lama banget update. A lot of thing happened. Terimakasih juga buat kalian yang baca Tritanian History di Dreame, seneng banget masih ada yang pengen tau lohh huhu
Kedepannya aku juga akan update lebih banyak story di Dreame dan di Wattpad.
See you soon!
Luph yu!
STAI LEGGENDO
Tritanian History : A Tale From A Forgotten Land
Fantasy((Part 6 dan seterusnya akan dipublish di Dreame)) "Singgasana hanya benda simbolik di istana ini dan ayahlah yang duduk disana," Archanne mengangkat gaun birunya sedikit dan melangkah dengan penuh kehati-hatian, langkah kecil yang tidak akan membua...