16 tahun kemudian...
" mama , Raisha pergi kerja dulu " jerit Raisha lalu sekeping roti disambar lalu digigitnya.
" makan lah sikit sayang , nanti lapar macam mana " tanya puan Mariam.
" alaa tak sempat lah mama , hari ni first Raisha masuk kerja jadi Raisha kena masuk awal sikit " jelas Raisha.
" yelah , biar abang Aniq hantarkan Raisha ya " ujar puan Mariam.
" eh tak apa mama , Raisha boleh naik teksi lagipun Raisha taknak susahkan abang Aniq " ujar Raisha.
" biar aku je hantarkan kau nanti kau gosip dekat kawan kau tu yang aku ni abang tak bertanggujawap pulak " ujar Aniq tiba tiba membuatkan Raisha terlompat terkejut.
" eh abang Aniq , mana ada Raisha gosip pasal abang . tak baik tau tuduh tanpa bukti " ujar Raisha sambil mengelengkan kepalanya.
" kau ingat aku tak tahu ke ? " ujar Aniq dingin sambil merenung tajam ke arah Raisha.
" perkara dah lama elok lah kita lupakan , tutup buku lama buka buku baru " ujar Raisha sambil menayang barisan giginya itu.
" hm dah jom kita pergi " ujar Aniq lalu dia melangkah ke arah ruang tamu.
" Raisha pergi dulu ya dan jangan lupa doakan Raisha jumpa jodoh dekat tempat kerja nanti tau " ujar Raisha lalu dia menyalam tangan wanita itu . puan Mariam hanya mengelengkan kepalanya melihat telatah Raisha.
" cepat lah Raisha ! " jerit Aniq yang berada di luar dengan lantang.
" Ya Raisha datang lah ni " ujar Raisha lalu berlari menuju ke arah abangnya itu.
•••••••••••••
setelah kereta Aniq sudah sampai di destinasi iaitu tempat kerja Raisha , Raisha hanya terduduk diam di sebelah Aniq.
" kau dah kenapa ? dah sampai kan so turun lah " ujar Aniq.
" hm nak salam " ujar Raisha lalu kedua tangannya dihulurkan ke arah Aniq.
" hm " tangan Aniq dihulurkan lalu Raisha terus menyalam tangan Aniq itu.
" hari ni saya balik lambat tau " ujar Raisha.
" kenapa kau kena bagitahu aku ? " tanya Aniq.
" yelah saya kena bagitahu abang Aniq awal awal kalau tak kalau abang Aniq datang awal macam mana ? kena tunggu Raisha lama pulak " terang Raisha.
" ada aku kata aku nak jemput kau ke ? " tanya Aniq dingin lalu menyilam tangannya.
" tak eh ? mungkin saya perasan kot . tak apa lah kalau macam tu saya naik teksi lah nanti ,okay lah saya pergi dulu Assalamualaikum " ujar Raisha lalu keluar dari kereta Aniq itu.
" Waalaikumusalam " ujar Aniq perlahan lalu keretanya memecut laju membelah jalan yang masih lenggang itu.
••••••••••••••
dengan perlahan pintu cafe itu dibuka lalu dia menapak masuk ke dalam cafe mewah yang belum ada pelanggan kerana masih tutup.
" kau ni buat kerja tak ke hah ! aku dah cakapkan hati hati bila bawa pinggan tu , kau tahu tak pinggan tu mahal ! " marah seorang lelaki lalu pekerja perempuan itu menundukkan kepalanya.
" sa.. saya minta maaf bos , tadi dekat lantai ada air jadi saya tak dapat nak imbangkan badan lalu terjatuh " jelas gadis itu.
" alasan ! sekarang aku nak kau berambus dari sini . kau dipecat ! " ujar lelaki itu.
" ta... tapi bos , baru hari ni saya start kerja dekat sini takkan dah kena pecat ? " ujar gadis itu.
" aku tak kisah kau baru start kerja atau sepuluh tahun kerja dekat sini aku tak nak tahu , yang aku nak kau tahu yang aku takkan terima pekerja cuai kau faham ! " ujar lelaki itu.
" fa.. faham kalau macam tu saya minta diri dulu " ujar gadis itu lalu dia mengambil beg sandang di atas kaunter dan dia terus menapak ke arah pintu keluar.
dia melihat aku yang sedang berdiri di tepi pintu itu lalu dia tersenyum.
" kakak jangan cuai tau , nanti jadi macam saya pulak " ujar gadis itu sambil tersenyum lalu dia terus keluar dari cafe itu manakala aku menoleh ke belakang untuk melihatnya.
" hah kau dekat pintu tu duk tercegat dekat situ lagi kenapa ? nak curi tulang pula ? " tuduh lelaki tadi lalu dia menapak ke arah aku.
" errr sebenarnya saya baru start kerja hari ni jadi saya tak tahu apa yang saya kena lakukan " ujar Raisha.
" nama kau apa ? " tanya lelaki itu dingin.
" nama saya Raisha Imani binti Muhamad Raffiq tapi awak boleh panggil saya Raisha " ujar Raisha sambil tersenyum manis.
" okay mulai hari ni kau ditugaskan untuk mengambil order dan kau kena ingat kau jangan sesekali curi tulang atau cuai kalau kau taknak senasib dengan perempuan tadi " ujar lelaki sambil memandang Raisha dengan tajam.
Raisha menelan air liur apabila perasan pandangan helang lelaki itu menatapnya bagaikan nak ditelannya.
" ba.. baik , saya faham " ujar Raisha sambil menunduk sedikit badannya.
YOU ARE READING
Suri Hati Mr Dingin
RomanceRaisha yang sudah lama menyukai sepupunya sejak kecil namun dengan kedinginan sepupunya terhadapnya bukannya membuatkan dia down untuk dapatkan cinta pada sepupunya tapi semakin menambahkan lagi perasaan cintanya " tadi saya baru beli jam , tahu ta...
