BAB 5

45 3 0
                                    

" eh sekejap ! " jerit Raisha.

" apa ? " tanya Darris dengan muka bekunya itu.

" kalau awak lap dengan kain lengan awak tu kotor nanti jadi biar saya ambilkan tisu sekejap " ujar Raisha lalu dia berlari menuju ke arah kaunter untuk mengambil tisu lalu dia terus ke arah bosnya semula.

" izinkan saya lap muka bos ya ? " Raisha meminta izin.

" hm " ujar Darris bermakna dia izinkan , Gitteww

tangan Raisha terus lap muka Darris itu . Ya Allah kenapa makin dekat makin hansome ni ? pipi Raisha mula memerah.

" kenapa dengan jantung kau tu ? " tanya Darris

" hah ? kenapa dengan jantung saya ? " tanya Raisha semula.

" kenapa jantung kau tu berdegup laju ? kau ada penyakit jantung ke ? " tanya Darris masih dengan muka dinginnya itu.

" ta.. tak ada lah , merepek je bos ni " ujar Raisha dengan mukanya semakin memerah itu.

" ke kau ni.. " ujar Darris lalu dia mendekati Raisha manakala Raisha terundur ke belakang.

" sa.. saya apa ? " tergagap gagap Raisha menjawap.

" ke kau ni sukakan aku ? " tanya Darris sambil tersenyum sinis.

" ma.. mana ada saya sukakan bos , yang bos perasan sangat kenapa ? " tanya Raisha lalu menolak dada Darris menjauh darinya.

" manalah tahu kan , aku kan hansome takkan lah kau tertarik langsung dekat aku " ujar Darris sambil tersenyum sedikit.

" saya takkan tertarik dengan bos lah , la.. lagipun saya dah ada boyfriend tau " tipu Raisha.

" really ? kalau macam tu cuba kau ajak boyfriend kau tu datang sini , aku bukan apa . aku cuma nak kepastian je " ujar Darris.

" aduh macam mana ni ? aku ni manalah ada boyfriend " ujar Raisha dalam hati namun tiba tiba mentol di atas kepalanya mula menyala.

" okay , bos nak saya telefon boyfriend saya sekarang ke ? " tanya Raisha.

" Yup " ujar Darris sambil mengangguk lalu menyilang tangannya itu.

" okay saya call sekarang " ujar Raisha lalu phonenya di dalam poket dikeluarkan dan nombor abang Aniq di dail.

" Hello " jawap Aniq di dalam talian.

" Hello sayang , u busy tak sekarang ni ? " ujar Raisha . Darris yang menatapnya itu dijeling.

" apa kau merepek ni Raisha ? " ujar Aniq pelik

" kalau u tak busy , u boleh tak datang dekat tempat kerja i ni ? " ujar Raisha . Ya Allah gediknya aku ni.

" tempat kerja kau ? kenapa ? " tanya Aniq.

" bos i nak jumpa you , you boleh datang sekarang tak ? lagipun i rindu you sangat sangat " ujar Raisha manakala Aniq sudah mahu termuntah apabila mendengar kata kata Raisha itu.

" okay aku datang sekarang " ujar Aniq.

" thank you sayang , i love you " ujar Raisha lalu memutuskan panggilannya itu.

" dah puas sekarang ? " tanya Raisha sambil menatap tajam ke arah Darris yang sedari tadi menyilang tangannya itu.

" gedik juga kau ya " ujar Darris tersengih lalu kepalanya digelengkan.

" ge.. gedik ? hei memang macam tu orang bercinta bercakap , bos ni tak pernah bercinta eh ? " tanya Raisha lalu Darris mengeleng.

" biar betul ? tak sangka saya walaupun muka bos ni kacak tapi tak laku rupanya " ujar Raisha lalu menghamburkan ketawanya.

" bukan tak laku cuma aku nak cari perempuan yang betul betul jodoh aku  " ujar Darris tenang lalu Raisha senyap.

" sa.. saya minta maaf " kesal Raisha.

" dah kau pergi buat kerja sekarang " ujar Darris tidak mengendah kata kata Raisha tadi lalu kakinya mula menapak.

" bos " panggil Raisha perlahan lalu Darris menoleh ke belakang .

" saya akan doakan bos akan dapat jodoh yang baik dan cantik dan saya harap bos senyum selalu . tak nak muka ketat ketat  tau " ujar Raisha sambil tersenyum .

Darris terus menoleh ke hadapan semula lalu  menapak ke arah bilik kerjanya , senyumannya mula terukir di bibirnya.

Suri Hati Mr DinginWhere stories live. Discover now