BAB 6

50 4 0
                                    

pintu cafe itu dibuka oleh Aniq , semua mata tertumpu ke arahnya namun tidak dihiraukan oleh Aniq malah matanya mencari cari kelibat Raisha.

" selamat datang ke cafe pelangi , encik nak order apa ? " tanya pekerja wanita di cafe itu.

" hm aku nak cari Raisha Imani , dia ada tak ? " tanya Aniq.

" Raisha ? dia ada dekat dapur sekarang , encik ada apa apa dengan Raisha ke ? " tanya gadis itu lalu dijeling oleh Aniq.

" dia bakal isteri aku so ada apa lagi nak tanya pasal hal personal aku ? " perli Aniq.

" err tak ada , maafkan saya kalau saya sudah melebih " ujar gadis itu lalu menunduk sedikit badannya meminta maaf.

" dah kau panggil Raisha sekarang , kata bakal suami dia nak jumpa " ujar Aniq.

" baik encik " ujar gadis itu lalu mula menapak ke arah dapur cafe itu.

" so kau lah boyfriend Raisha ? " tegur Darris lalu Aniq menoleh ke belakang.

" kau ni siapa ? " tanya Aniq.

" nama aku Darris Arrayan , aku bos Raisha " ujar Darris lalu tangannya dihulurkan ke arah Aniq untuk bersalam.

" Aniq Suhairi " ujar Aniq lalu menyalam tangan Darris itu.

" so kau datang sini sebab nak jumpa buah hati kau ke ? " ujar Darris.

" apa maksud kau sebenarnya ? " tanya Aniq.

" tak lah aku cuma nak pastikan je Raisha ada boyfriend ke tak tapi dia dah buktikan yang kau ni boyfriend dia so aku percaya " ujar Darris tenang.

" eh abang dah sampai " tanya Raisha ceria lalu Aniq dan Darris menoleh ke arahnya.

" abang ? " tanya Darris pelik.

" hah abang , kenalkan ni abang Aniq " ujar Raisha sambil tersenyum lalu senyuman sinis di bibir Darris mula terukir.

" kalau macam tu aku pergi dulu lah , ada banyak kerja aku nak buat " ujar Darris lalu beredar dari situ.

" eh macam tu je ? " ujar Raisha.

" kenapa kau suruh aku datang sini ? siap rindu rindu bagai " ujar Aniq lalu Raisha menoleh ke arah Aniq.

" eh mana ada , saya tak sengaja la cakap macam tu " ujar Raisha sambil mengeleng gelengkan kepalanya.

" tak sengaja ? macam tu pun kau boleh cakap tak sengaja ? " tanya Aniq sambil tersenyum sinis.

" Hish dah lah , saya tahu saya salah tapi saya cuma nak tunjukkan dekat bos saya tu yang saya ada boyfriend tu je " ujar Raisha sambil mencebik.

" lelaki tadi bos kau ke ? " tanya Aniq.

" ya... " jawap Raisha sambil memeluk tubuhnya.

" kalau macam tu aku balik dulu , kau ingat aku tak ada kerja ke nak melayan kau je " ujar Aniq.

" eleh , kata tak nak layan tapi datang sini jugak " ujar Raisha sambil menjeling ke arah Aniq.

Aniq menjeling Raisha semula lalu kakinya mula menapak keluar dari cafe itu.

" oh sebelum aku lupa , nanti aku jemput kau " ujar Aniq.

" ta.. tapi abang Aniq kata taknak jemput Raisha " tanya Raisha .

" suka hati aku lah nak cakap apa yang aku nak kau tahu , kau tunggu dekat sini okay " ujar Aniq lalu keluar dari cafe itu.

" Hish suka hati dia nak arahkan aku macam tu " ujar Raisha lalu dia menapak semula ke arah dapur cafe itu.

••••••••••••••

" Aduh mana lah abang Aniq ni ? nak call bateri masa ni lah habis " ujar Raisha mengeluh lalu dia duduk dekat bangku yang berada di luar cafe itu.

" anak itik anak tupai , mana jodoh ni tak sampai sampai " ujar Raisha lalu dia menundukkan kepalanya memandang kasutnya.

" dua tiga kucing berani , nanti ada lah lepas ni " ujar Darris lalu Raisha mendongak memandang ke arah suara tersebut.

" bos ? " kata Raisha lalu dia memandang wajah Darris yang tersenyum ke arahnya itu.

" kenapa kau tak balik lagi ? dah lewat dah ni " ujar Darris lalu tangannya dimasukkan ke dalam poket seluarnya.

" err tadi boyfriend saya kata nak jemput saya tapi sampai sekarang tak sampai sampai pun " tipu Raisha

" tu lah , lain kali kalau nak cari pasangan tu kena lah cari betul betul . kalau tak macam ni lah jadinya . janji tapi tak ditepati " ujar Darris lalu dia melabuhkan punggungnya di sebelah Raisha.

" hm bos ni macam nak perli saya je " ujar Raisha.

" ni namanya bukan perli tapi nasihat , kita kalau nak cari pasangan biar lah hubungan tu kekal sampai ke jinjang pelamin bukannya separuh jalan je " nasihat Darris.

" bos ni mesti kecil kecil dulu cita cita nak jadi penasihat hal ehwal semasa kan ? " merapu Raisha.

Darris terus mencuit hidung Raisha dengan kuat.

" apa yang kau merepek ni Raisha ? " ujar Darris lalu ketawa .

Suri Hati Mr DinginWo Geschichten leben. Entdecke jetzt