1

92 3 0
                                    

"Gawat! Kenapa senpai pada saat begini malah mabok-mabokan lagi? Apa dia sebegitunya ingin bertemu dengan temannya walau dia sudah meninggal beberapa bulan yang lalu?"

Seorang wanita pun mengambil kunci sebuah mobil dan berlari menuju ke robo parkingnya dan mengeluarkan kendaraannya yang terparkir. Sebuah sedan empat pintu dengan pelek serupa dengan pelek angkot dan berwarna putih.

"... Aku berharap dia tidak melakukan sesuatu yang berbahaya walau saat ini dia tidak punya mobil sih."

Wanita itu masuk ke dalam mobilnya, menyalakan mesinnya dan meninggalkan spot robo parkingnya dengan suara raungan yang bisa dibilang halus. Namun, tidak dengan larinya yang sama sekali tidak pelan.

Sedan putih itu pun bergerak menuju sebuah bar di daerah Hachioji. Memang lumayan jauh dari apartemen wanita itu yang berada di Kanda. Namun, bagaimanapun, dia masih mengkhawatirkan keadaan seniornya yang sepertinya masih terpukul.

Setelah beberapa lama ia menyetir dan mencapai tempat parkir yang mendekati bar itu, dia pun langsung keluar dari mobilnya dan mengunci pintu serta mengaktifkan alarm pada saat yang bersamaan. Setelah itu, dia pun berlari menuju bar dan membuka pintunya dengan paksa.

Suara pintu dibuka kencang pun terdengar sehingga pengunjung bar itu pun langsung menengok ke sumber suara. Untungnya barnya tidak begitu ramai sehingga sedikit mata yang melihat ke sosok wanita berrambut sebahu dengan pig tail itu.

"Permisi, apakah Nagisawa Haku masih berada di sini?" Tanyanya.

Pertanyaan itu pun membuat sosok wanita yang berrambut hitam panjang sepunggung pun bangun dari tidur di mejanya dan tangannya pun menunjukkan sebuah kunci yang membuat wanita yang menanyakannya itu kaget.

"Senpai! Kamu habis beli apa lagi? Lagipula, itu kunci mobil apa lagi?" Tanyanya kaget.

Wanita yang dipanggil seniornya itu pun menatapnya dengan tatapan kosong dan dengan mukanya yang memerah karena mabuk pun mulai mengatakan sesuatu.

"Ini... kunci... menuju... jejak M--"

Belum sempat ia menyelesaikan kalimatnya, dia pun terjatuh ke depan wanita yang mencarinya dan tertidur sesaat kemudian.

"Ahaha... maa ya, dia baru saja beli GT-R, yang R33 pula. Mungkin dia teringat sesuatu dengan mobil itu." Balas seorang pria yang sepertinya menemani wanita yang tertidur itu minum. Pria tersebut terlihat seperti mantan yakuza yang sudah taubat. Namun, rambutnya yang berwarna seperti orang barat membuatnya sangat berbeda

"... GT-R ... R33 ...." dia pun berhenti sejenak sebelum menampar seniornya untuk membangunkannya.

Suara tamparan yang terdengar nyaring pun terdengar di ruangan bar tersebut. Setelah beberapa tamparan, seniornya pun terbangun kembali dari tidurnya dan dia melihat sosok juniornya yang sepertinya sangat mengkhawatirkannya.

"Senpai! Sebegitunya senpai berusaha untuk mengakhiri hidup?"

Pertanyaan itu membuat sang senior pun menatap juniornya sesaat sebelum akhirnya berusaha untuk bangun. Kemudian, dia pun berusaha untuk berbicara kembali.

"Narumi, kenapa kamu di... itte!" sahut sang senior sambil memegang kepalanya.

"Senior Haku sendiri ngapain mabok lagi? Memangnya Senpai udah hilang semangat hidup lagi kaya waktu Nanamisenpai dulu?" tanya Narumi, perempuan yang dipanggil seniornya itu.

"Narumi mah... baru juga minum tiga shot. Cuman emang strong banget." Balas Haku, sang seniornya Narumi pun sweatdrop sambil mengangkat dua jarinya.

"Master, Vodka with Black peppernya dua shot lagi."

Narumi pun kaget mendengar pesanannya Haku. Pikirannya Narumi pun melayang entah kemana. Tentu dia tidak akan meminumnya malam ini karena dia akan menyetir kembali menuju ke apartemennya.

"Senior! Aku kan nyetir! Terus siapa yang minum segelas lagi kalo aku ga minum?"

"Hah? Siapa yang mesan buatmu? Kan aku lagi nunggu teman datang. Sayangnya ia mengalami masalah di kantornya dan sebentar lagi nyampe kok." Balas Haku yang mendengar suara pintunya dibuka.

Dari balik pintu itu terlihat sosok wanita yang umurnya sekitar dua puluh empat sampai dua puluh lima tahun dengan seragam ala Office Ladynya. Namun, model rambut twintailnya membuatnya terlihat seperti anak SMA yang memakai pakaian kantor.

Dia pun masuk kedalam menuju mejanya Haku. Pria yang menemani Haku minum pun akhirnya tertawa kecil melihat sosok yang tiba. Sepertinya ia mengenali perempuan itu dari suatu tempat.

"Akhirnya, the main event is coming. Kita lihat seberapa kuat Olivia meminum Vodka black pepper ini."

"Olivia... ku kira kamu langsung pulang tadi. Padahal maksudnya aku ajakin untuk minum karena kamu mau sesuatu yang strong." Balas Haku yang menyerahkan gelas vodkanya ke Olivia.

"... Ganaha-shachou! Jadi ini toh alasannya aku diajakin minum malam ini?" tanya Olivia kaget.

"Iya. Apalagi kamu katanya lagi ga mood buat nyetir. Makanya aku tawarin nih minuman special." Balas Haku yang sukses membuat Olivia sweatdrop.

Olivia pun mengambil segelas Vodka itu dan langsung meminumnya. Sesaat setelah minum dia melihat segelas lagi yang menganggur dan dia langsung mengambil gelas tersebut dan meminumnya secepat kilat.

Setelah dua gelas Vodka itu ia minum, mukanya memang terlihat sedikit merah dan dia pun menatap Narumi dengan ekspresi seperti predator yang melihat mangsanya.

"Hoo, kayaknya ada juniornya Haku dulu yang minumnya kuat dulu saat kita libur kuliah dulu. Sekarang masih minum, Narumi?" Tanya Olivia.

Namun, bukannya Narumi merasa gugup karena pertanyaan Olivia, dia pun membuka mulutnya sebelum mengeluarkan ekspresi yang mantap dari wajahnya.

"Udah lama tidak minum lagi. Soalnya banyak hal-hal yang tidak mengenakkan pas masih minum dulu," balas Narumi mengingat apa yang terjadi.

"Sayang sekali ya. Kalau kau masih minum pengen diajak minum lagi nih. Also, Haku. Kamu serius beli mobilnya Ganaha-shacou?" tanya Olivia dengan sweatdrop gede di kepalanya.

"Serius aku. Walau mungkin bakal berat karena aku masih merasa bersalah ...."

Jawaban Haku baru saja pun mendapatkan nafas panjang bukan hanya dari Olivia. Master bar, Ganaha-shachou dan juga Narumi juga mengikuti Olivia.

"Haku, kau tahu kan sebenarnya kamu tak bersalah sama sekali. Kelakuan imposter A-RACE itu yang membuat kecelakaan itu terjadi. Bahkan Tsubasa-san pun sebenarnya sudah tahu kan. Terus kenapa kamu masih begini?" Tanya Olivia.

"Tapi kan...."

Tangan Olivia pun menutup mulutnya Haku yang hendak membalas pernyataan Olivia. Bahkan, Narumi dan juga Ganaha-shachou pun melakukan hal yang sama.

"Kami sebenarnya sudah tahu apa kalimat yang akan kamu balas. Tetapi, sebaiknya jangan bahas disini. Karena akhir-akhir ini banyak gerakan geriliya mengenai dunia gelap mulai bergerak lagi." Balas Ganaha-shachou..

"Walau bar ini sebenarnya adalah base kita?" Tanya Haku sweatdrop.

"Memang benar. Sayangnya akhir-akhir ini mereka sering bergerak mengawasi di sini. Untung kau datangnya agak telat." balas Master yang membersihkan bekas minuman yang dikonsumsi Haku dan yang lainnya kecuali Narumi.

"Begitu ya.... Dunia Wangan kembali bergerak lagi ya. Walau aku masih dalam situasi tiarap karena mobilku belum jadi."

"Kau ngomong apa?" tanya Ganaha-shachou sweatdrop

Haku pun menatap Ganaha-shachou bingung.

"Mobil itu kan udah wangan ready. Walau powernya kurang jika disandingkan dengan R33 putih itu." Balas Ganaha-shachou sweatdrop.

Shuto Speed Story : Hurting HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang