12

7 0 0
                                    

Suasana kamar 403 di pagi hari ini terlalu tenang, sangat sepi. Padahal hari ini merupakan hari Senin yang dimana seharusnya penghuni kamar ini sudah bersiap-siap untuk pergi ke kantor. Memang, mereka masih tertidur di kamarnya masing-masing. Haku, Olivia dan juga pengendara R33 putih tadi malam ikut tidur di kamar ini.

Suara telpon masuk pun terdengar dari kamarnya Haku. Olivia yang terbangun pun mengambil ke HP itu dan melihat display name di layar Hpnya. Dia pun langsung bangun seketika melihat nama Ganaha Yusuke terpampang di layar Hpnya.

“H-hai, moshi-moshi, Ganaha-shachou?” Olivia pun memulai pembicaraan.

Dari sisi Ganaha-shachou sebagai pimpiannya Olivia pun tertawa kecil sebelum memulai pembicaraannya.

“Selamat pagi, Olivia-chan. Sepertinya kamu baru bangun ya mendengar cara kamu menerima telponnya.”

“M-maafkan saya. Memang baru bangun, Ganaha-shachou!” balas Olivia dengan sedikit gugup.

“Oh ya, tadi malam kamu sama Haku-chan ikut balap ya?”

Pertanyaan Ganaha-shachou pun membuat Olivia berusaha mencernanya walau dia sebenarnya sudah menduga kalau beliau akan menanyakan hal itu kepadanya.

“Iya pak. Mana pengendara Porsche yang jadi lawan kami bawanya rada-rada ga wajar.” balas Olivia.

“Begitu, dia masih dendam ya. Padahal dari awal aku memang tidak tertarik padanya dan hanya tertarik ama bisnis yang ia kelola. Tak kusangka penolakan cintanya berakibat seperti ini.” Ucap Ganaha-shachou sambil menarik nafasnya.

“… saya jadi kasihan sama bapak kalau begitu. Mana dia berkali-kali berusaha menabrakkan Porschenya ke Skyline itu.” balas Olivia.

Ganaha-shachou pun kaget mendengar kalimat Olivia barusan. Bahkan suara hp menyentuh meja pun terdengar jelas terdengar di telinga Olivia.

“Halo, Ganaha-shachou? Bapak tidak kenapa-napa kan?” Tanya Olivia.

Kemudian, suara hp diambil lagi oleh Ganaha-shachou pun terdengar dan akhirnya beliau pun menarik nafas sebentar.

“Kamu serius dia berusaha menabrakkan Porschenya ke mobil itu?”

“Iya. Shachou.” balas Olivia mantap.

“Kalau begitu, jam 11 temui aku di kantor. Kita akan melakukan emergency meeting. Permasalahan ini juga berhubungan dengan kantor. Tetapi, hanya kamu dan Haku-chan yang dipanggil untuk misi darurat ini.” balas Ganaha-shachou mantap.

“Baiklah, nanti aku pastikan Haku juga ikutan.” ucap Olivia sambil membungkukkan badannya sedikit.

“Sampai nanti, Olivia-chan.” ucap Ganaha-shachou 

“Baik, pak!” balas Olivia sebelum mendengar telponnya ditutup oleh Ganaha-shachou.

Kemudian, dia pun melihat display Hpnya dan di layar kuncinya menunjukkan pukul sembilan lewat dua puluh tiga menit. Kurang lebih satu setengah jam lagi menjelang emergency meeting dia dengan Haku. Lalu, yang ia lakukan adalah membangunkan Haku untuk bersiap-siap.

“Haku, bangun. Hari ini ada emergency meeting ama boss!” sahut Olivia sambil membangunkan Haku.

“Nnn… eh seriusan?” tanya Haku kebingungan.

“Iya, sepertinya Ganaha-shachou juga udah update mengenai kejadian kemarin.” balas Olivia.

Haku pun langsung bangun dan langsung bergegas ke dapur untuk membuat sarapan. Sambil melihat isi kulkas, dia pun sweatdrop dengan isi kulkasnya. Nyaris kosong kecuali cuman telur dan selai.

“… kalau aku tidak pergi kemarin, mungkin hari ini bisa makan macam-macam ya…” ucapnya sambil ada sweatdrop dikepalanya.

“Haku, aku mandi dulu ya, ga nyaman ga mandi walau kemaren malam udah mandi!” sahut Olivia dari kamar mandinya.

“Ya udah mandi aja. Lagian, kita sarapan di luar aja. Kulkas kosong.” Balas Haku yang juga pergi ke kamar mandi.

“Eh? Seriusan? Kosong?”

“Iya. Soalnya lupa belanja kemarin.” balas Haku sweatdrop.

Shower kamar mandi apartemennya Haku pun menyala dan Olivia pun mandi dengan secepat kilat. Walaupun dibilang kilat, Olivia sendiri membutuhkan waktu lima belas menit untuk membersihkan dirinya. Selesai mandi dan mengeringkan badannya, dia pun bingung kenapa pakaian kantornya Olivia pun sudah ditaruh lengkap dengan pakaian dalam yang ukurannya sama persis dengan badannya.

Olivia pun tidak berpikir panjang dan langsung memakainya. Lalu menghampiri Haku untuk menanyakan suatu hal.

“Haku, kamu beneran menyimpan pakaian dalam yang aku tinggal disini dulu?” tanya Olivia bingung.

“Iya. Lagian pas nginap dulu kamu lupa bawa pulang kan?” Haku menanyakan balik ke Olivia.

“Iya sih… aku memang lupa. Aku kira kamu bakal buang karena kamu memaksakan ukuranku dipakai padamu.” Balas Olivia nyengir.

“… lagian ukuranmu juga gede sih. Ga nyangka loh setara 70D ukuran luar loh.” balas Haku yang cengo.

“Haku! Padahal pake 70D itu bawahnya longgar banget! Gak ada yang bikin setara 80E sih disini!” balas Olivia sweatdrop sambil memerah mukanya.

“Untung kamu jarang umbar foto pas di Indo dulu. Kalo iya bahaya. Ukuranmu naik berapa dari pas SMA dulu?” tanya Haku penasaran.

“Kayaknya naik parah semenjak kuliah deh. Pas SMA kelas 3 aja masih 65A aku dulu. Mungkin juga karena pas masa kuliah stress parah ama perkuliahan anak teknik jadi makan mulu.” Balas Olivia sweatdrop.

“Haku sendiri juga nambah gede kan? Pas SMA dulu kamu make ukuran 65B kan? Sekarang udah berapa nih?” Olivia pun iseng memegang dadanya Haku.

“… anjir! Kamu nambah gede banget? Kayanya beneran ya kuliah anak teknik bikin kita jadi nambah gede…” balas Olivia ga percaya.

“Punyamu setara 85B ya…” tambah Olivia.

“Siapa bilang 85B? Ukuran itu aja sesak. Udah naik ke 90A ini. 90A standar sini tapi.” balas Haku sweatdrop dengan jawaban Olivia.

“… sasuga. Eh tapi 90A jepang lebih kecil ya dibanding di luar…” balas Olivia.

“Soalnya underbust juga nambah lebar entah napa.”

Olivia pun memegang kembali badan Haku dan diraba dengan penuh perhatian dan akhirnya ia pun mendapatkan sebuah kesimpulan.

“ho ho. Begitu toh. Maa, aku paham sih. Semenjak kejadian itu pola makanmu juga banyak berubah ya.”

“Moo Olivia mah. Eh kita ga berangkat sekarang?” tanya Haku sambil liat jamnya.

“Yok lah cabut berangkat!” Sahut Olivia sambil berlari ke depan.

Haku pun menyusul ke depan apartemennya tanpa menyadari pintu kamar kedua dari apartemennya dibuka dan sosok pengendara R33 putih pun keluar dari kamarnya.

Sesampainya di kantor dengan sarapan cuma Onigiri dari konbini, Olivia dan Haku pun bergegas menuju ruangan Ganaha-shachou karena jam di kantor menunjukkan pukul sepuluh lewat lima puluh delapan menit. Dua menit menjelang dimulainya emergency meeting mereka berdua. Olivia pun memulai mengetuk pintu ruangannya yang kemudian terdengar suara masuk.

Olivia pun membuka pintu dengan tenang dan masuk bersama Haku. Mereka berdua masih berdiri di pintu sebelum Ganaha-shachou memberikan izin untuk duduk. Setelah mereka duduk, Ganaha-shachou pun melemparkan sebuah pertanyaan kepada Haku dan Olivia.

“Tadi malam, kalian baru saja ditantang Meng Keqiang?”

Shuto Speed Story : Hurting HeartWhere stories live. Discover now