4

10 2 0
                                    

Pagi hari telah tiba, dan situasi jalanan kota Tokyo yang berisi para pembalap jalanan pun mulai berkurang dan digantikan oleh para pekerja, pelajar dan juga orang-orang yang memulai kehidupannya di pagi hari.

Begitupun situasi di pasar Tsukiji, seorang perempuan saat ini sedang mengitari pasar tersebut untuk membeli persediaan untuk toko tempat ia tinggal.

Perempuan berambut kuning keemasan ini pun menyusuri blok-blok toko ikan yang hendak dijadikan sebagai toko langganan.

Selagi ia melihat kios-kios itu, dia juga melihat timeline Twitternya untuk mengecek informasi apapun yang ia suka.

Selagi ngescroll dia pun mendapatkan beberapa informasi termasuk salah satunya mengenai seseorang yang mungkin pernah ia temui sebelumnya.

"Hee, setelah kasus di Haruna dulu dia pulang lagi ya."

"Kayaknya bakal menarik kalau bisa catch up ya."

=w=

Sementara itu di Numazu, Haku dan Olivia sedang duduk santai di pantai yang menjadi lokasi pelampiasan emosi mereka kemarin malam. Cuaca cerah saat itu pun membuat mereka jadi menikmati pantai dengan tenang.

Walau mereka sepertinya melupakan satu hal.

"Nee, Haku. Kamu belum mempersiapkan baju renang ya?" Pertanyaan pun dilemparkan oleh Olivia.

"Hm? Kenapa dengan baju renang? Kamu mau berenang di pantai?" Balas Haku sambil menolehkan kepalanya ke sebelah kanannya dimana Olivia berada.

"... Iya juga ya. Kalau kita deal mau jalan-jalan kan pasti udah siapin segala sesuatunya."

"Ini kan jalan-jalan dadakan karena kemarin kita beneran diincar oleh pasukan mobil ungu mencurigakan itu," balas Olivia dengan sweatdrop muncul di kepalanya.

"Ano sa, Haku..."

Haku menggerakkan badannya menuju Olivia karena dia tertarik dengan lanjutannya.

"Kalau misalnya aku melanjutkan membalap di sini dan mengorbankan perjalananku mendapatkan sim emas gimana ya?"

Matanya Haku melotot kaget mendengar pertanyaan dari Olivia.

"Tapi kamu dulu pas baru sampai sini mau mengincar sim emas! Gimana sih?"

Olivia pun memutar badannya sedikit menuju ke arah dimana Haku berada.

"Setelah tadi membawa GT-Rmu dan pergi menuju Numazu lebih cepat dari perkiraan membuatku merasakan sensasi yang mirip saat memakai Aerio dulu. Walau kali ini tanpa Carla..."

"Apa sebaiknya kita juga wujudkan keinginan terdalam dia yang membangun mesin Mazda Rotary?"

Haku mulai terdiam.

"Sebenarnya, lebih cepat memang lebih baik. Cuman, apa sebaiknya kita lakukan sekarang? Dengan konsekuensi pelakunya masih buron dan bisa saja menghentikan proyek kita nanti?"

"Ah, yang kemaren itu ya ...."

"Menurutku, kalau memang langsung membangun Roadster berrotari memang berbahaya saat ini. Tapi, kalau menggunakan basis mobil lain dan menggunakan mesin rotari kan orang lain belum tentu percaya."

Shuto Speed Story : Hurting HeartWhere stories live. Discover now