Wattpad Original
There are 6 more free parts

AR | Part 2 - It's Nightmare

274K 13.3K 273
                                    

Part 2 - It's a Nightmare

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Part 2 - It's a Nightmare

"Anda terlihat sangat cantik dengan riasan ini, Nona."

Alexa menatap cermin dengan malas, memandang sosok gadis cantik juga balas memandangnya. Nancy benar, riasan tipis dengan nuansa natural itu memang sangat cocok untuk gadis itu—senada dengan rambut cokelat keemasannya yang disanggul dengan tambahan aksen kepangan cantik. Indah dan muda seperti bunga yang baru merekah. Mirip gadis belasan tahun yang baru beranjak dewasa.

Sialan. Tangan Alexa gemetar ketika menyentuh meja—menatap ponselnya yang sudah berhenti bergetar—tanda Lucas sudah berhenti menghubunginya. Apa itu yang membuat Lucas memilih Miranda? Lucas selalu berkata dia suka sosok perempuan dewasa—hal yang membuat Alexa selalu berusaha merias diri dengan make up tebal. Dia juga berusaha kompeten dalam karir semata-mata agar Lucas melihatnya.

Bodoh. Nyatanya, mungkin kriteria itu Lucas ucapkan karena ia mencintai Miranda. Perempuan itu memang hanya terpaut satu tahun darinya—tapi, si mata biru berwajah cantik dengan rambut cokelat bergelombang itu memang tampak jauh dewasa darinya. Apalagi ... mungkin selama ini Lucas hanya menganggapnya sebagai anak kecil yang manis.

Sedang apa lelaki itu sekarang? Apa ia sedang bersama Miranda?

"Saya berani bertaruh. Putra keluarga Stevano itu pasti akan tergila-gila pada Anda." Suara Nancy membuyarkan lamunannya.

Alexa tersenyum miring, menggeleng pelan—teringat akan hal bodoh yang ia setujui hanya karena Lucas. "Aku malah berharap dia tidak menatapku," lirih Alexa.

Nancy terkekeh. "Itu hal yang nyaris mustahil, Nona."

Ucapannya membuat Alexa resah. Ia benar-benar berharap perjodohan ini tidak berjalan lancar. Mungkin, jika dia memang sudah tidak bisa menolak perjodohan ini ... Alexa bisa membuat lelaki itu menolaknya. Siapa namanya kemarin ... Justin? Justin Stevano?

Menghela napas panjang, Alexa meraih ponselnya mengingat ia bahkan belum melakukan satu pun pencarian untuk mengetahui seperti apa lelaki itu. Alexa baru mengetikkan nama Justin di pencarian ketika pintu kamarnya diketuk sebelum kemudian terbuka—menampilkan pelayan perempuan berseragam hitam putih yang langsung membungkuk padanya.

"Nona, Tuan dan Nyonya Robinson telah menunggu Anda di bawah. Keluarga Stevano juga telah datang," ucap pelayan itu sopan.

Bibir Alexa melengkung masam, ia hendak mengabaikan ucapan pelayan itu ketika tiba-tiba saja ponselnya kembali bergetar.

Luke is calling ....

Mengerang pelan, Alexa menolak panggilan Lucas dan menaruh ponselnya. Bergegas keluar dari kamar.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Alexa Robinson [STEVANO#1]Where stories live. Discover now