bagian 15

36.3K 4.7K 776
                                    

15

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

15. Kenapa harus Aisyah?

"life isn't heaven, you don't have to be perfect to have it."  [Ini hidup, bukan surga. Kamu tidak harus jadi sempurna dulu untuk dimiliki]

_Ilham Syakir Vernando_

*****

Gug!

Gonggongan itu berasal dari seekor Ajing yang sedang melintas bersama majikanya, seorang anak kecil berusia sekitar lima tahun.

"Halam!"

"Ada Halam!" Teriak Arsyi saat tengah asik bermain bersama saudara dan kakak sepupunya di depan gerbang pesantren.

"Huh! Haram!" Arsya pun ikut menyorakki sehingga sang majikan merasa tersinggung pun melangkah mendekati ketiga anak itu.

"Siapa kau bilang halam?" Tanya anak kecil itu dari depan gerbang.

"Jangan sentuh kucing jadi-jadian itu, kakak," ucap Arsyi mendekat ke arah bocah tersebut.

"Kenapa memangnya?" Tanya anak itu lagi sambil mengangkat anjing tersebut ke gendongannya.

"Astaghfirullah!" Pekik Sakina begitu terkejut melihat anak tersebut memeluk sambil kucing jadi-jadian kata Arsyi.

"Halam!"

"Haram!" Ucap Arsya.

Teriakan dari Arsya dan Arsyi membuat anak itu emosi. Lalu anak itu menunduk mengambil batu dan melemparnya ke arah Arsya dan Arsyi namun sayangnya batu meleset mengenai Sakina.

Brak!

"Aduh!" ringis Sakina saat batu itu mengenai kepalanya. Definis siapa yang salah siapa yang kena.

"Heh! Napa lempar kakak aku!?" Arsyi menatap anak itu dengan sinis.

"Gug!" Teriak anjing itu.

"Kucing jelek! Kucing Umi lebih cantik!"

"Dasar bodoh, ini bukan kucing, ini Anjing!" Pekik anak kecil itu hendak menarik kerudung Arsyi.

Sakina dan Arsya panik saat keduanya mulai main fisik untunglah tangan mereka kecil sehingga tidak ada yang bisa meraih satu sama lain.

"Kakak panggil Abah sama Umi!" Peritah dari Arsya.

"Oke!" Sakina pun segera berlari pergi memanggil keluarganya.

Para santri pun mulai kumpul saat melihat ning mereka mulai adu argumen disana. Perkelahian dua bocah ini begitu seru.

"Jangan di pisahin deh, lucu aja liatin mereka bertengkar," ucap salah satu santri yang ikut menonton.

"Bapak ku tentara!"

"Abah ku kepala cekolah!"

"Udah Aci," ucap Arsya menarik adiknya.

"Ibu ku dokter!"

Aisyah Aqilah || TERBITWhere stories live. Discover now