Tahanan

22.6K 259 10
                                    

Abim adalah seorang tahanan kerajaan, dia di duga hendak mencelakai ratu malam itu,  semenjak malam itu dia di tahan di penjara bawah tanah, dimana penjara itu adalah penjara yang memiliki sedikit tahanan, karena penjara itu hanya untuk pemberontak kerajaan saja.

Malam itu

Abis dibekap, mulut, dan matanya ditutupun, dan tangan kakinya diikat. Sebelum itu tubuhnya sudah telanjang tanpa kain sehelaipun.

"Mhmmmm nghhh"
"Nghhhh mhhh"

Dan

JLEB

"Nghhhh" abim menggeliat tak nyaman, hole nya terasa sakit namun penuh.

"Aku ingin kau mengandung anak ku" bisik nya sembari mengusap perut rata abim.

Deg

Abim mengenal suara itu, itu suara pangeran mahkota, apa dia benar akan hamil anak pangeran mahkota, namun ia ragu karena ia adalah laki-laki.

Pangeran mahkota mulai bergerak dengan tempo yang langsung cepat membuat abim menggeliat tak nyaman.

Plok

"Enghhh amhhhh"
"Anghhhh"

Abim mendesah dibalik mulutnya yang masih terbekap, pangeran mahkota semakin mempercepat temponya, sampai abim mendahului klimaks nya.

Crot

Crot

"Anghhh kauhhh keluarhh"

Plok
Plok
Plok
Plok

Crot
Crot

Abim merasakan perutnya begitu hangat dan penuh, pangeran tidak berhentu setelah pelepasan pertamanya, dia semakin menggempur lubang abim, sampai perut abim sedikit mengembung karena sperma milik pangeran mahkota.

⛰⛰⛰

Kandungan abim kini sudah 9 bulan, ia hanya tinggal menunggu kelahiran anaknya dan pangeran mahkota

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Kandungan abim kini sudah 9 bulan, ia hanya tinggal menunggu kelahiran anaknya dan pangeran mahkota. Awalnya ia menolak dan tidak percaya jika ia bisa mengandung, ia fikir karena ia laki-laki.

Tiba-tiba salah satu prajurit masuk dengan membawa secangkir ramuan, atau mungkin jamu.

"Minum ini"
"Apa ini"
"Kau hanya perlu meminum nya tanpa banyak pertanyaan"

Abim meminum dengan ragu.

"Kenapa sebulan ini aku selalu diberi ini" batin abim

Setelah habis, abim memberikan cangkir itu kembali pada prajurit.

Pangeran mahkota masuk dengan beberapa prajurit, abim cukup terkejut dengan kehadiran pangeran mahkota secara tiba-tiba.

"Bagaimana dengan anak ku" elus pangeran mahkota pada perut abim yang sudah bulat dan kencang

Abim tak menjawab apapun, dia terlalu terkejut dan bingung. Dapat abis rasakan perutnya terasa kencang sekali.

"Bawa dia"

Entah abim akan dibawa kemana oleh pangeran mahkota.

⛰⛰⛰

Abim yang pingsan karena dibekap, abim dibekap karena terus memberontak

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Abim yang pingsan karena dibekap, abim dibekap karena terus memberontak. Abim dibaringkan di atas ranjang, abim tidak memakai baju sehelai pun, ia terbaring hanya terbalut oleh selimut saja.

Tabib datang membawa ramuan yang diminta oleh pangeran mahkota.

"Pangeran mahkota"
"Ouhh"

Pangeran mahkota berusaha meminumkan ramuan yang dibawa oleh tabib kerajaan.

"Butuh berapa lama ramuan ini berpengaruh?"
"Tidak lama"
"Baiklah, kau boleh tunggu diluar"

"Enghhh"
Abim menggeliat tak nyaman, tak lama ia mengerjapkan matanya, artinya dia siuman dari pingsan nya.

"Arghhh enghhh" abim merasakan kandungannya terasa semakin turun, dan bayi yang ada didalam kandungannya terus berputar dalam perutnya.

Pangeran mahkota menurunkan selimut yang membalut tubuh abim, sampai perut bulat, mengkilap, dan kencang abim terlihat.

Pyar

Ketuban abim pecah, dengan cepat pangeran mahkota menaikan kembalu selimut untuk menutupi tubuh abim.

"Tabib"

Tabib dengan cepat masuk kembali ke kamar pangeran mahkota.

Tabib mengecek perut abim terlebih dahulu, dan membuka kaki abim agar bisa melahirkan secepatnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tabib mengecek perut abim terlebih dahulu, dan membuka kaki abim agar bisa melahirkan secepatnya.

"Enghh arghhh"

"Jika merasakan kontraksi kau boleh mengejan"

Abim mengangguk dengan keringat yang sudah membanjiri tubuhnya. Kontraksi menghantam perutnya.

"Nghhhh anrhhhhh huhhhh enghhhhhh"

Tabib berusaha membantu dengan cara mengurut ke bawah, agar abim lebih mudah.

"Nghhh arghhh panashhhhh"

Bayi abim mulai memenuhi lubang lahirnya, membuat abim kewalahan.

"Ya bagus, mengejan lagi"

"NGHHHHHH ARGHHHH MHHHH"

Plop

"Hahhh huhhh"

"Bagus kepala bayi nya sudah keluar, kontraksi muncul mengejan kembali"

Kontraksi tak lama muncul lagi, ini lebih sakit dari yang sebelumnya.

"NGHHHH ARGHHH HUHHH"

"MHHHH ANGHHH HUHHH ARGHHHH"

Plop

Oek
Oek
Oek

Bayi abim dan pangeran mahkota lahir, bayinya begitu besar.

"Tak sia-sia ramuan itu sebulan ini aku berikan pada mu, anak ku besar seperti yang aku inginkan"

Tabib meminumkan ramuan pada abim, setelahnya abim terkulai lemah, karena abim pingsan lagi.

"Bersihkan dia, dan cek kondisinya, ikat dia" pangeran mahkota memberikan bayi nya kepada tabib yang lain, dan menyuruh prajurit mengikat abim.

                                ***
THE END

SORRY FOR TYPO

Mpreg one shoot/ two shootWhere stories live. Discover now