Alat

26.9K 277 1
                                    

Ayah ku adalah seorang ilmuwan, dia selalu menciptakan hal-hal gila, namun kali ini benar-benar gila, dia menciptakan alat untuk membuag laki-laki hamil. Aku seperti laki-laki pada umumya, aku tak memiliki rahim. Hanya saja malam itu aku di ikat oleh ayah ku, dan dengan tidak berperasaan nya dia memasukan alat ciptaanya ke lubang hole ku, dan aku kembali dipakaikan lagi celana oleh ayahku.

"Mhhhhh"

JLEBB

Ayah ku seperti mengatur, dan aku mulai merasakan alat itu bergerak didalam perutku, rasanya menggelitik diawal, sayangnya rasa selanjutnya adalah rasa sakit yang aku rasakan, perutku mulai menyembul.

Ayah ku seperti mengatur, dan aku mulai merasakan alat itu bergerak didalam perutku, rasanya menggelitik diawal, sayangnya rasa selanjutnya adalah rasa sakit yang aku rasakan, perutku mulai menyembul

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

*anggap ini diikat*

Perutku mulai menyembul aku melihat itu, namun semuanya gelap setelah ayahku membekap ku.

"Nghhh mghhh"

Gatan pingsan setelah ayahnya membekapnya, gatan masih terikat, ayahnya membawa suntikan dan menyuntikan sesuatu ke perut gatan yang mulai menyembul itu.

Ayahnya pergi keluar, namun sebelum pergi keluar ayahnya menitipkan nya kepada seorang pemuda bernama deren, deren adalah seorang ilmuwan juga, hanya deren memang masih muda saja, itu yang membedakannya.

Deren menghampiri gatan yang masih terikat dengan perut yang masih terlihat, karena baju yang gatan kenakan tersingkap, karena itu perut gatan terekspos jelas.

Deren mengusap perut gatan, dan mencium perut gatan.

Deren kembali menjauh dari gatan yang masih pingsan, tak lama ayah gatan kembalu dan kembali menyuntikan cairan ke perut gatan.

Tak lama perut gatan membesar, deren menyaksikan hal tersebut dengan jelas, deren tak terima melihat gatan yang pingsan dijadikan bahan oleh ayahnya sendiri.

Perut gatan ditutupi oleh sehelai kain putih oleh ayahnya, perlahan deren mendekat ke arah ayah gatan dan langsung memukul tengkuk ayah gatan, menggusur tubuh ayah gatan yang sudah terkulai lemas, dan mengikatnya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Perut gatan ditutupi oleh sehelai kain putih oleh ayahnya, perlahan deren mendekat ke arah ayah gatan dan langsung memukul tengkuk ayah gatan, menggusur tubuh ayah gatan yang sudah terkulai lemas, dan mengikatnya.

Deren menghampiri gatan lalu menggendong gatan yang masih pingsan karena bekapan bius itu.

Deren membawa gatan ke rumahnya, hanya ada dia dalam rumah itu, karena memang deren sudah pisah rumah dengan orang tuanya semenjak ia berumur 16 tahun.

Deren membaringkan gatan di kasur nya, dan menyelimuti nya, baru saja ia ingin keluar gatan tersadar dari pingsannya.

"Eugh"

"Gatan" usap deren

"K-kau siapa?"

"Kau tak perlu takut aku sudah membawa mu pergi dari neraka itu"

Gatan mulai merasa janggal pada perutnya, saat iya membuka selimut yang membalutnya, ia melihat perutnya yang besar.

"Mungkin besok kau akan melahirkan, karena ayahmu menyuntikan sperma miliku ke perutmu, dan ternyata itu berhasil"

"Aku akan melahirkan?"

"Iya"

"Apakah bisa?"

"Tentu"

Gatan terlihat melamun, namun tiba-tiba dia mendesis karena ia merasakan ada yang menendang dalam perutnya.

"Awshhh"

"Ada apa?"

"Dia menendang"

Gatan dan deren sama-sama tersenyum dengan apa yang terjadi, deren meminta izin kepada gatan agar bisa tidur disebelahnya, dan ternyata gatan menyetujui nya.

Gatan dan deren sama-sama tersenyum dengan apa yang terjadi, deren meminta izin kepada gatan agar bisa tidur disebelahnya, dan ternyata gatan menyetujui nya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Gatan terlelap dengan tangan deren yang ada diatas perut nya, deren pun sama ia sudah terlelap.

.
.
.
.
.

Matahari belum menampakan wujudnya, gatan bergerak gelisah karena perutnya mulai terasa tidak nyaman.

"Awshhh hah hah hah"

Gatan berusaha membangunkan deren, namun sedikit kesusahan karena rasa sakit yang menghujam perutnya.

"D-derenhh awshhh"

Deren cukup terkejut dan seketika membuka matanya, ia melihat gatan yang sudah kesakitan.

"Apa tidak nyaman?" Deren bertanya dengan tangan diatas perut gatan, dan gatan mengangguk sebagai tanda jawaban.

Deren membuka celana yang dikenakan gatan, dan melihat pembukaan gatan.

"Akhhh sakithhh"

"Pembukaan mu sudah lengkap, kita tunggu ketubannya pecah"

"Akhh sakithh akuhh inginhhh mengejannhhh"

"Jangan"

Deren mengusap kepala gatan, dan tangan yang satunya mengusap perut gatan yang sudah kencang.

Pyar

Ketubannya sudah pecah, dengan cepat deren beralih ada didepan jalur lahir gatan.

"Enghhhh hah hah hah nghhhhhh"

"Ayo terus"

"NGHHHHH AHHHHH"

Gatan mengejan sekuat tenaga, hingga dagu nya menyentuh dadanya.

"Enghhhhh"

Plop

"Kepalanya sudah terlihat, jika kontraksi nya datang lagi mengejan lagi ya" gatan hanya mengangguk

"ENGHHHH ARGHHH SAKITHHH" ejan gatan dengan kencang

Rasanya sangat sakit fikir gatan.

"ARGHHHH ENGHHHH HUH HUH AHHHH"

Oek
Oek
Oek

Bayinya lahir, dan ia besar persis seperti deren.

"Bayinya laki-laki, dia sehat, ayo kita menikah"

Gatan cukup terkejut dengan pernyataan terakhir deren, namun pada akhirnya ia mengangguk, deren tersenyum.

"Istirahatlah aku yang akan membersihkannya, begitupun dengan kamu"
.
.
.
.
.

The End

Mpreg one shoot/ two shootWhere stories live. Discover now