+
+
+
+
+
+
+
+
Di Kediaman Jino dan cindy
Mereka semua baru pulang dari pemakaman Chika
Suasana dirumah terasa sunyi
Tidak ada yang bawel lagi pikir jino
Tidak ada yang suka minta di suapi setiap pagi pikir Cindy
Putri satu satunya mereka telah pergi untuk selamanya
" Selamat malam " ucap polisi
" Malam,silahkan duduk pak " ucap jino
Mereka semua duduk
" Jadi pemeriksaan dari cctv yang ada di dekat gudang,,jelas terlihat kalo pelaku menginjak dada korban lalu mencekiknya karena korban memberontak " jelas nya membuat jino dan Cindy terkejut
Christy menundukan kepalanya dengan tangan mengepal
" Korban berteriak meminta pertolongan lalu pelaku membungkamnya dengan sapu tangan miliknya " jelasnya
" Hikss hikss Chika " lirih Cindy terisak
Jino memejamkan matanya sejenak
" Saya minta,tolong kasih hukuman yang berat untuk pelaku kalo bisa hukum mati saja pak " ucap jino penuh amarah
" Saya mengerti yang sedang kalian rasakan sekarang,,tapi kita akan menunggu keputusan hakim di pengadilan besok pagi " ucap polisi
Brak
Christy mendobrak meja membuat mereka yang ada di sana terkejut
" Dek udah " ucap Shani memegang lengan Christy
Christy berdiri lalu menunjuk wajah polisi itu
" Hakim tidak akan bertindak karena farel anaknya " bentak Christy membuat mereka terkejut
" Tolong dijaga ucapan nya " ucap polisi sedikit panik
" Apa yang harus di jaga,semuanya benar pihak polisi ataupun pihak pengadilan tidak akan menghukum bajingan itu " teriak Christy
" Karena farel anak dari hakim di pengadilan kita ini " ucap Christy
" Jangan asal bicara,,kamu bisa dipenjara kalo bicara sembarangan tentang hakim " ucap polisi
" Lo semua bangsat " bentak Christy
Gracio dan Zee langsung menahan tubuh Christy yang akan menghajar polisi itu
Jino memegang kedua pundak Christy
" Mereka tidak akan memberikan keadilan apapun om " ucap Christy
Jino menganggukan kepalanya ke Christy
" Besok pagi kita semua akan datang ke pengadilan " ucap jino
" Kalian boleh pergi " ucap jino
" Baik,permisi " ucap mereka
Mereka semua pergi
