.
.
Ke Esokan Harinya
.
." Padahal udah baikan tapi masih aja ada rasa sungkan pegang tangan istri sendiri " batin oniel
Oniel terus melihat tangan indah
" Pak,langsung ke kantor aja " ucap indah
" Iya non " ucap supir
Indah menghela nafasnya kasar
" Kalo merasa berat buat lepasin perusahaan mending gak usah di paksain " ucap oniel hawatir
Dari semalam wajah indah terlihat pucat
Sepertinya dia lagi banyak pikiran
" Indah " panggil oniel
" Aku udah memikirkan semua nya dengan baik jadi ini keputusan yang aku ambil " ucap indah
Dengan sedikit takut,oniel memegang tangan indah
Indah pun sedikit terkejut
" Kalo ada apa apa cerita sama aku " ucap oniel
" Aku gak akan ninggalin kamu " ucap oniel
Indah tersenyum
" Jangan pergi,yang aku butuhkan cuma kamu " ucap indah
" Aku butuh kamu buat melawan mas Gito " ucap indah
" Iya " ucap oniel lembut
Indah menyandarkan kepalanya ke pundak oniel
" Mas " panggil indah sambil memainkan jari jari tangan oniel
" Hmm " dehem oniel
" Aku mau punya anak cowok " ucap indah
" Hah " ucap oniel terkejut
" Pokoknya mau anak cowok " ucap indah
" I-ya " ucap oniel
Beberapa saat kemudian
" Kita sudah sampai non " ucap supir
" Ayo " ucap oniel tapi indah hanya diam
" Indah " panggil oniel
" Aku takut " ucap indah pelan
Untuk pertama kalinya seorang indah yang angkuh mengatakan takut biasanya dia selalu berani
Oniel menggenggam kedua tangan indah
" Gak usah takut,kan ada aku " ucap oniel
" Kita lawan Gito sama sama " ucap oniel sambil tersenyum
Indah menghela nafasnya
" Ayo " ucap oniel
Kedua nya pun turun dari mobil
" Selamat pagi bu " sapa satpam
" Hmm " dehem indah cuek
" Pak Gito sudah menunggu ibu di dalam " ucapnya
" Secepat ini ? " Tanya indah keherenan
" Iya,bahkan dari tadi pagi pak Gito sudah datang kesini " jawabnya
" Apa pak Adit sudah datang ? " Tanya oniel
" Sudah pak " jawabnya
" Pak cio ? " Tanya oniel
" Sepertinya belum " jawabnya
" Indah " panggil oniel
" Iya " jawab indah