Chapter 6 -- Knee Joint

28 4 3
                                    

Tepat jam 11.10.

Selesai kuliah Teknik Radiografi, Randu langsung ke taman jamur sesuai arahan Mas Faisal narahubung Mega Mendung kemarin. Ternyata, sudah ada empat orang yang berkumpul. Randu yakin, mereka semua itu adalah anggota UKM Band Mega Mendung. Ada Doni Setyawan, kakak tingkat Randu yang terkenal dengan permainan gitar bass-nya. Semalaman, Randu sempat stalking Instagram Mega Mendung sampai ke akarnya. Termasuk, ke akun satu per satu personil yang tergabung di sana.

"Permisi, maaf saya terlambat. Sebelumnya, saya ingin memperkenalkan diri. Saya Randu Dwipangga, yang kemarin kontakan dengan Mas Faisal UKM Band Mega Mendung dan berniat mendaftar menjadi salah satu anggota," ucap Randu panjang lebar. Dengan cepat, ia mengeluarkan selembar kertas berisi data diri yang diketik rapi melalui komputer.

Empat orang yang sedang fokus saling berbincang spontan menoleh bersamaan, lalu salah satunya berjalan mendekati Randu. Ia mengulurkan tangan, bermaksud mengajak bersalaman.

"Salam kenal kembali, Randu. Aku Doni, kakak tingkatmu." Cowok berlesung pipit itu tersenyum ramah. "Kayaknya aku enggak asing sama mukamu, tapi kenapa jarang lihat, ya," imbuhnya lagi. Mungkin, karena Randu cuma fokus sama diri sendiri. Jadi, ia enggak begitu peduli sama yang lain. Yuranita saja, ia baru tahu tadi pagi kalau mereka sekelas. Apalagi, orang luar yang Randu enggak tahu. Anti sosial people, sepertinya cocok disematkan ke dalam namanya.

"Halah, Mas Doni, kan, fokusnya ke cewek cantik aja. Mana tau ada Randu di jurusan kita," celetuk Gita. Sejauh yang Randu tahu, cewek itu dari jurusan Rekam Medik. Termasuk anggota UKM band yang memegang bagian keyboard organ tunggal. Enggak diragukan lagi, Gita bahkan punya channel Youtube. Isinya, video khusus permainan musiknya. Ia pun cukup terkenal di sosial media.

Faisal terkekeh. Ia cowok dengan kacamata kotak tebal yang kemarin saling berkirim pesan dengan Randu. Kelihatannya, kutu buku, tetapi ternyata enggak juga. Diam-diam, ia hobi balap liar di jalanan. Sebenarnya, Faisal ini bagian yang memegang gitar melodi. Apa mungkin, karena sudah tingkat akhir dan harus fokus skripsi, ia menyarankan tambah personil lagi? Entahlah.

"Tsk. Aku beneran ndak tahu, lho, Git. Kamu, kok, suuzon terus, sih. Cemburu, tah, kalau aku deket sama yang lain?" cibir Doni.

Randu masih diam di tempatnya berdiri. Sampai akhirnya ia diperintah untuk duduk dekat anggota yang lain. Di sana ada empat orang yang hadir. Ada Doni, Faisal, Gita, dan Arya. Sebenarnya, masih ada dua anggota lagi, tetapi kabarnya kedua orang itu minta izin enggak ikut kumpul dulu. Ada keperluan mendesak dan enggak bisa diganggu gugat.

"Alasan kamu pengen ikut gabung UKM band kampus apa, Ndu?" tanya Faisal. Ia ingin tahu setelah melihat motivasi Randu bergabung melalui data diri yang tertera itu. Tercatat, Randu ingin menjadi musisi legendaris yang terkenal di seluruh penjuru nusantara.

Randu belum langsung menjawab. Ia berpikir sejenak. Sebenarnya, lebih ke takut salah bicara. Pasalnya, dirinya baru saja kenal dengan ke empat anggota Mega Mendung. Bisa saja, mereka langsung ilfeel tatkala mendengar jawaban Randu yang terlalu menggebu-nggebu nanti.

"Alasannya sederhana aja, sih. Soalnya, aku pengen jadi musisi, Mas. Itu impianku dari dulu sebelum kuliah di sini," jelas Randu mantap. "Bahkan, aku kuliah di Radiologi ini awalnya terpaksa, lho. Lama kelamaan aku terima dan menjalaninya penuh suka cita, meskipun pake misuh-misuh dikit."

Arya, yang sejak tadi diam, lalu berdiri. Salah satu tangannya mendarat ke bahu Randu. Ia tersenyum singkat. "Semoga, cita-citamu bisa terwujud. Semoga Mega Mendung bisa membersamai perjuanganmu sampai akhir," ujarnya, kemudian izin pergi ke toilet sebentar. Tampaknya, dalam diam, Arya ini menahan buang air kecil, hingga enggak sempat bicara apa-apa.

SUDUT KAMPUS KALA ITU [END]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora