Tak terduga

48 6 0
                                    

"Kamu?"

Dihapadan diandra kini raja yang sedang berdandar di dinding rooftop sambil menikmati pemandangan kota pada siang hari.

"Ngapain kamu disini?"

"Gak ada"jawab raja singkat
" ihh aku serius tau kalo orang nanya dijawab"
Raja mendegus"kan tadi udah gue jawab"
"Oh,ehh tunggu dulu kamu gak pengen bunuh diri kan?"
Mendengar itu sontak saja raja terkejut dan tertawa "hahahaha,lucu banget sih lo aneh deh"
"Ihh orang kan nanya malah diketawain,gak lucu tau" seru diandra dengan cemberut.

"Habis pikiran lo tuh masa gue bunuh diri kan gak asik"

"Ya habisnya sih lo gitu"

"Emang gue gimana?" tanya raja penasaran
"Ahh udah ah " jawab diandra malu
"Nih ya kalo cogan kek gue ini gak ada lagi kan gak asik" kata raja dengan bangga nya.

Mendengar itu diandra hanya memasang wajah datar nya"pede banget deh"
"Yeuu terserah gue dong"
"Iya"

"Emang lo sendiri kenapa disini, kan ini jam pelajaran?" tanya raja
"Aku dikeluarin dari kelas" jawab dira dengan santai
"Maksud kamu?"
"Ckck konsisten dong mas tadi pake lo gue sekarang pake aku kamu" seru dira sambil terkekeh
"Ya terserah gua dong " jawab raja.
"Dasar lo mah makmum"
Mendengar itu raja tak terima"apa yang lo bilang tadi,coba ulang?"
"Makmum"
"Salah keles, dasar maemunah" celetuk raja
"Ihhh nama gue bukan maemunah kali, nama gue diandra"
"Abis nya lo tadi bilanv gue makmum"jawab raja.
" ihh ngeselin banget sihh lo"seru dira sambil memukul tangan raja

"Awww,oke oke gue minta maaf " ucap raja menyerah karna biarpun tangan dira kecil pukukaln nya gede coy.

"Gak"

"Yahh tuhan aja maha pemaaf masa cewe atu kaya lo gak maafin cogan kek gue?"
"Ihh,apaan sih" katanya dan menghentikan pukulan nya.

Suasana kembali hening,hanya ada suara hembusan angin yang terdegar,tanpa mereka sadari mereka sudah seperti teman yang akrab.

Memang benar kalimat 'don't judge the people bye the cover seperti nya berlaku juga bagi seseorang Rajatha mahendra  dinarta. Dibalik sikap nya yang dingin ternyata tersimpan sikap yg pede ini.

Di dalam kelas sekarang dira sangat risih karna ingin pulang, bahkan anak anak yang lain pun sudah mulai grasak grusuk. Tapi sepertinya pak boby guru bahasa jepang mereka itu tak peka sama sekali dengan para murid nya yang sudah seperti ingin tawuran saking gak bisa diem.
Dan,akhirnya saat yang mereka tunggu tunggu,bel pulang berbunyi dan jadilah kelas itu seperti pasar karna saking ribut nya.

Melihat itu pun pak boby tak tahan dan segera meminpin doa karna ketua kelas sedang tepar di uks,entah lah padahal dia cuman kena bola futsal yang ditendang anak anak yg bermain futsal tadi,sebenarnya ingin ketawa tapi gk boleh kan temen.

"Di,kamu pulang naik apa?" tanya fani
"Umm kayaknya naik bus atau anggot"
"Ohh gitu ya,aduhh maaf ya aku gak bisa pulang sama kamu" katanya
"Iya gak papa ko"
"Eh ayah ku udah dateng, aku duluan ya didi cantik bye!"
"Iya bye jugz fani"

Dari kejauhan dira melihat interaksi antara fani dan ayah nya terbesit rasa iri dan terluka dihati nya,tapi segers iya hapus pikiran itu
"Ya ampun diandra gak boleh, dia sahabat kamu" kata nya sambil geleng geleng kepala.
Sebaik mungkin dia mengatur nafas nya agar sesak di dada nya hilang tapi tak dapat di cegah sebuah bulir bening tetap keluar dari mata indah nya.

Sesampainya di rumah
"Aku pulang" seru diandra dengan semangat. Tapi tak ada satu orang pun yang menyahut.
"Hahaha dasar kau diandra sudah tahu disini tak ada siapapun tetap saja bersikap seperti itu" racau nya.
"Berhentilah berharap diandra, karna semuanya tak akan pernah terjadi" dia terus meracau sampai di depan pintu kamar nya "bahkan kamar ku terlihat sangat kosong, miris sekali" dia tersenyum sedih.
Merasa lelah akhirnya dia berbaring di kasur nya"lebih baik aku tidur"katanya.

Hingga sebuah suara telpon membangunkan nya"euhhgg siapa sih"
"Hallla,ini siapa?"tanya nya dengan suara serak
"Eh fina,ada apa?"
"...."
"Fotokofi? Buat apa?"
"......"
"Memang nya ada pr ya ko aku tidak tau"
"...."
"Iya iya baiklah aku akan pergi"
"....."
"Hm"
"Ya sudah ku tutup dulu dah"
Dengan lesu dia menyeret tubuh nya ke kamar mandi.

Rajatha pov

Saat ini raja bersam teman temannya sedang berada di kafe yang cukup ramai
"Whats up guys" seru kevin dengan semangat nya
"Berisik vin" kata nino yang sibuk dengan handpone nya
"Hehehe maaf deh " kata kevin dengan cengengesan.
"Eh gue ada info nih guys" kata nino
"Apaan?"
"Katanya malam ini balapan di tempat biasa tapi hadiah nya menarik" kata nino
"Emang apaan hadiah nya?"
"Motor da-"
"Yah cuman motor gak seruu" celetuk kevin
"Gua belum selesai ngomong kevin" geram nino
"Ohh kirain udah hehehe lanjutin"
"American muscle,uang,sama monica" lanjut nino

Seketika mata kevin berbinar
"Beneran?"
"Iya ngapain juga gue bohong sih "jawab nino dengan kesal
" jadi siapa yang pengen ikut?"tanya seseorang yang sedari tadi hanya diam yaitu daniel
"Gue gak ikut" kata elang
"Dan lo raja?"
"Gak deh guys gue lagi males nih"
Jawab raja "yahh raja lo gak asik" kata kevin dengan sedih
"Hahaha maaf ya gue lagi males aja tapi ntar kalo gue berubah pikiran pasti gue ikut ko"janji raja.
" beneran ya?"tanya kevin memastikan"iya beneran "

Setelah nya mereka hanya berbincang bincang biasa,makan,dan sibuk sendiri.

"Eh gue pergi dulu ya,ada urusan nih" elak raja padahal iya hanya ingin pergi saja
"Beneran ads urusan lo raja?" tanya elang secara intens
"Beneran ko dan gue jugs lagi mau jalan jalan aja" jawab nya
"Oh oke" kata elang

Di pintu keluar kafe mata raja tak sengaja melihat diandra yang berjalan ke arah nya

"Raja?"

serendipityWhere stories live. Discover now