julian (2)

13 2 0
                                    


Suasana haru yang terjadi di tengah keluarga julian mengingat kan ku pada keluarga ku.Luka lama yang ku pendam dan tidak pernah ku ceritakan bahkan pada ibu ku pun.
Melihat hal ini,entah lah hati ku serasa iri dan sakit saat melihat.Bukan apa sih tapi aku hanya merasa iri.

"Kamu kenapa sih main pergi gitu aja,bunda jadi kawatir lio" ucap mama nya lembut,seperti seorang ibu yang telah lama kehilangan anak nya.

"Iya bun,maaf.julian janji ko gak akan pergi lagi"

"Iya emang,gak boleh lagi awas aja kamu, tiga bulan jul kamu gak pulang" ucap mama nya lagi terisak.

"Maafin aku mah,saat itu malah kepancing emosi,maaf mah." lirih nya

Aku disini hanya sebagai penonton yang memilih diam dan tersenyum,entah aku terlalu canggung untuk sekedar berucap.
Tapi melihat hubungan julian dengan keluarga nya kembali baik,membuat ku lega.
Bayangkan saja tiga bulan kamu gak pulang, padahal karna masalah sepele.

Setelah hampir tiga jam disana aku baru pulang,teringat ibuku di rumah pasti sedang menunggu ku.memang tadi aku sudah ijin dan menelpon nya bahwa aku di rumah julian, tapi tetap saja aku kena ceramah,bagaimana tidak hari ini aku membolos.
Sepanjang jalan hanya itu yang ku pikiran, sungguh aku takut jika ibu marah padaku,tapi aku lebih takut jika ibu merasa sedih karna ku.

Tak banyak pikir aku langsung pulang,apapun yang akan terjadi,maka terjadi lah.

"Assala'mualaikum bu,dira pulang" ucap ku pelan saat membuka pintu.

"Waalaikum sallam dir,sini" ucap ibuku yang datang dari arah kamar.

Aku langsung menuju ibu yang duduk di sofa ruang tamu,ibu menatap ku dan tersenyum,seperti ada yang ingin dikatakan,aku paham akan tatapan itu langsung berucap "maaf bu,tadi dira bolos,dan ikut julian ke rumah nya,maafij dira bu" isak ku.

Ibuku hanya tersenyum menanggapi.aku tak berani melihat ibuku saat ini, hanya ada suara isakan tangis ku dan dinting jarum jam
"Sudah tidak papa, ibu tau ko.Yang penting kamu pulang, dah sana sholat dulu" ucap ibuku lembut.

"Baik bu" jawab ku ceria.

Biarpun keluarga ku terlihat berantakan,tapi ibu selalu taat pada agama,bahkan anak-anak nya tak luput dari didikan agama.
Setelah sholat aku langsung menghampiri ibuku di dapur,yang seperti sedang sibuk menyiapkan makanan untuk ku dan kakak ku.

"Ibu masak apa?" tanya ku antusias.

"Astaga kaget ibu" ucap ibuku,aku hanya nyengir kuda.

"Itu ibu masak sayur sup sama ikan goreng"

"Enak tuh bu,oh iya ka reza dimana bu,belum pulang?" tanya ku.

"Sudah baru aja,lagi sholat mungkin" jawab ibuku.

"Ya sudah,dira bantu ibu siapin makan dulu baru manggil kaka buat kesini" ucap ku.

"Iya,makasih sayang."

Setelah makanan sudah tersedia,aku langsung memanggil kaka ku di kamar nya
Pintu nya kuketuk tak menjawab,inisatif lah aku untuk menyembul kan kepala ke dalam,dan kulihat dia sedang sibuk dengan laptop di pangkuan nya.

"Bang,disuruh bunda makan tuh"ucap ku tapi tak direspon sedikit pun.
"Bang,gak mau makan?" tanya ku lagi.

"Tunggu dulu dek,lagi ngerjain tugas ini" jawab nya masih fokus pada layar laptop nya.

"Ngerjain apa sih bang?" tanya ku mendekati nya.

"Biasa,kliping" ucap nya singkah dan aku cuman ber oh' ria.

"Udah solat belum?"

"Udah"

"Tinggalin dulu itu bang,kita makan dulu.mama udah nungguin di bawah." bujuk ku.

"Iya udah ayo" jawab nya.
Segeralah kami ke ruang makan,dan benar saja ibuku sudah ada disana menunggu.suasana makan kali ini banyak canda tawa dan nasehat dari ibu.

"Dek "

"Astaga,apa sih ka?kaget aku" ucap ku terkejut.

"Ngapain disini, gak tidur?"

"Belum ngantuk" ketus ku.

"Idih,ngapa lu lagi patah hati?"

"Ya engga lah.apaan coba " sergah ku.

"Hmm,bintang nya banyak ya dek" ucap nya

"Mana?" ucap ku,langsung melihat langit.benar saja sekarang bintang begitu banyak dan bertaburan.Ditambah cahaya bulan menambahkan kesan tersendiri.

"Ngak belajar kamu?"

"Ngak ah,males"kata ku malas.

"Pantesan ngak pinter pinter "ucap kaka ku lirih.

"Apaan sih,udah deh aku pinter ko.tapi cuman beberapa pelajaran aja" cengir ku dan dibalas gelengan kepala dari nya.

"Harus nya lebih rajin belajar kamu tuh,jangan dirumah terus ngurung diri,ngapain sih,semedi?"

"Ihh,engga. Cuman males aja,tapi akhir akhir ini aku sering jalan ko"

"Ya jangan jalan jalan mulu juga dek" tegur nya.

"Iya tau ko." ucap ku tersenyum.

Malam itu kami berdua lewati dengan canda gurau seperti di ruang makan tadi.entahlah ini lebih baik untuk ku.Bersama ibu dan kakak ku,mereka kebahagiaaan ku,alasan ku untuk berjuang,dan segala nya bagiku.



Hai hai gimana ini bagus gak,aku udah usahain lo buat bikin sebaik mungkin. Kalo memurut kalian ada yang mengganjal tolong komen yahh,gak papa ko aku malah seneng.banyak yang harus aku perbaiki sih kata katanya iya aku tau ko wkwkwk.
Ini lagi cari refrensi ko,tapi tetep belum dapet hehehe.
Udah itu aja daru aku,semoga kalian suka yahh.

serendipityWo Geschichten leben. Entdecke jetzt