T E N

143 85 138
                                    

"Rumah lo dimana Ray?" tanya Iba dari balik helm hitamnya. Di bawah awan mendung, Iba berharap hujan tidak turun sebelum ia mengantarkan Raya sampai ke rumahnya.

"Di kawasan Kemang. Ntar lo stopin gue di pangkalan ojek aja."

Tapi, entah alam sedang bekerja sama atau tidak, saat ini doa Iba belum dijabah. Hujan mulai turun cukup deras yang membuat mereka terpaksa menepi di toko swalayan.

"Mau nyemil nggak, Ba?"

Selagi menunggu hujan reda, Raya membeli beberapa snack dan minuman. Ia menyodorkan minuman botol rasa kopi, namun Iba menolaknya.

"Gue gak minum kopi."

"Huh? Bukannya cowok suka kopi ya?"

"Nope, gue lebih suka susu pisang."

Raya tertawa, baginya itu lucu. Entah Iba tidak bisa minum kopi karena lebih suka susu pisang atau dia yang memang tidak suka minuman pahit.

"Yaudah lo makan kripik ini aja," ujar Raya menyodorkan sebungkus kripik tempe.

Sesekali Raya curi pandang ke Iba yang sibuk dengan ponselnya. Dalam beberapa kesempatan Raya melihat Iba terkekeh, tidak tau apa yang ditonton cowok itu, mungkin video Tiktok? Tapi tawa yang jarang Iba tunjukkan dilihat oleh Raya.

 Dalam beberapa kesempatan Raya melihat Iba terkekeh, tidak tau apa yang ditonton cowok itu, mungkin video Tiktok? Tapi tawa yang jarang Iba tunjukkan dilihat oleh Raya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Tanpa sadar Raya tersenyum, "Lo gak terlalu dingin menurut gue," gumamnya pelan.

"Emang lo kira gue kulkas, dingin?" tanya Iba terkesan mengejek. Ia mendengar gumaman Raya tadi.

"Eh! G-gue..." Raya kelabakan, ia kira sudah mengecilkan suaranya.

"Lo gue anter sampe rumah aja. Kalau udah deket kasih tau jalannya," kata Iba yang seperti enggan mendengar balasan gugup Raya. Ia berdiri dari kursi dan masuk ke dalam mini market.

Sambil menunggu hujan yang agaknya mulai reda, Raya mengulurkan tangan-mengadah rintikan hujan di telapak tangannya. Damai, Raya suka hujan.

“Iba, yok! Ujannya udah redaan,” ajak Raya setelah memastikan gerimis usai. Ia berjalan duluan menuju motor.

“Bentar Ray, pakek dulu ini." Iba menyodorkan jas hujan standar yang barusan ia beli di super market.

Raya melongo, ada dua hal yang membuatnya begitu. Pertama, tangannya sampai sekarang masih digenggam oleh Iba!

Your hand fits in mine like it's made just for me - Liam Payne 1D.

Kedua, Iba tanpa diminta membelikan jas hujan untuk Raya! Membuat jantung gadis itu dugun-dugun.

Raya mengambil pemberian Iba tersebut dengan senyum canggung. “Lo cuma beli satu?”

“Gue gak suka pakek gituan.”

"Terus kalau lo keujanan gimana?"

"Kalau baju gue basah, gak masalah. Baju lo yang jangan."

Jawaban Iba barusan jelas! Sangat jelas! Membuat Raya berada di awkward moment. Semakin kenal Iba, semakin rapuh hatinya.

I Do Dare || JJK BTS Where stories live. Discover now