CHAPTER 18 [IDIOT]

5.2K 699 52
                                    

Beberapa minggu setelah kedatangan Ayah Hayase, kini giliran Tooru mengunjungi sang ayah mertua. Pagi ini sebelum Tooru menuju ke kampusnya, Ia terlihat memasuki kediaman Michitaka.

"Selamat datang menantuku. Kau sudah menerima surat dari pengadilan ? Ayah mertuamu ini akan merawat putramu"Ujar Michitaka yang langsung heboh menyambut Tooru.

"Mudah sekali bukan punya koneksi dengan orang-orang di dalam pemerintahan?"tanya Tooru sambil tersenyum

"Ya. Tentu saja. Jika menantuku ingin tempat yang bagus di pemerintahan,aku bisa merekomendasikanmu"

Tooru tersenyum mendengarnya dan segera membuka tasnya dan menumpahkan semua isi tas itu.

"Ini...lebih dari cukup bukan?"tanya Tooru.

"Aku senang Istriku melahirkan Hayase. Ia sangat berguna di saat-saat seperti ini"ujar Pria itu sembari mengumpulkan uang-uang itu.

"Sebaiknya Ayah mertua segera mencabut perkara itu dipengadilan, jika tidak... Awasi belakangmu, Ayah mertua. Aku pemuda yang brutal"ujar Tooru sembari tersenyum dan keluar dari rumah itu.

"Kuharap ia puas. Ia terus meneror Hayase. Ia juga membuat hubungan kami memburuk. Maksudku... ugh- Aku...mengapa aku harus mencium Hayaseee?!"Pikir Tooru sembari membenturkan kepalanya di kaca jendela mobil itu

"Tuan Muda ... M..maaf...Kita akan kemana sekarang?"tanya Sang Sopir.

"Aku punya kelas pagi.. hari ini. Langsung saja antarkan aku ke Universitas... Lalu, jemput Hayase dan Ibuku. Hari ini jadwal mereka mengimunisasi Ren"

"Baik Tuan Muda"ujar Sang Sopir.

"Kurasa aku harus melanjutkan kegiatan berguru pada teman-temanku agar aku bisa bergaul dengan baik dengan Hayase"pikir Tooru sembari memejamkan matanya.

Sementara itu di kediaman Haijima saat ini, Hayase pun membiarkan Ren menghisap botol kosong sementara ia sibuk melamun.

"Hayase-chan?"tanya Riku sembari melambaikan tangannya tepat dihadapan wajah Hayase.

"Hayase-chan!"Ujar Riku sambil mencubit pipinya.

"Wiku-sawa...

"Ada apa ? Kasihan Ren tidak bisa bernapas.."

"M..maaf Ren! Maafkan Ibu!"Seru Hayase sembari meletakkan botol susu itu dimeja.

"Apa sesuatu terjadi di antara ...kau dan Tooru?"

"Tidak ada! Benar-benar tidak ada!"Ujar Hayase panik

"Hmm... baiklah... Biarkan aku menggendong Ren"ujar Riku . Ia berniat menggendong cucunya itu agar bisa mengganggu Hayase.

"Apa Tooru ingin kalian punya bayi lagi???? "Tanya Riku

"Kasihan Hayase-sama... bibir Riku-sama benar-benar tidak bisa direm"pikir pelayan yang kini hanya bisa tersenyum mendengar keduanya

"T.tidak"ujar Hayase sambil menggelengkan kepalanya

"Hmm...

"Apa mungkin Tooru memelukmu?"tanya Riku lagi

Hayase kembali menggeleng.

"Tooru menciummu?"tanya Riku

Wajah Hayase kini memerah bahkan hingga ke telinga dan lehernya.

"Wah... ini awal yang sangat bagus. Kalian berdua seharusnya lebih sering melakukannya"ujar Riku.

"A..aaaa..pa..ya..yang Ri..ku sama katakan"ujar Hayase yang kini tiba-tiba berubah menjadi robot rusak.

TO BE LOVEDWhere stories live. Discover now