SIDE STORY #2

4.5K 526 38
                                    

Siang Ini, Ren dijemput oleh seseorang yang tak dikenalinya. Tentu saja tidak mudah membujuk bocah itu karena ia terus bertanya pada orang menjemputnya itu.

"Tuan muda, naiklah...hari ini aku yang akan mengantarkan tuan muda kembali"ujar pria yang terlihat rapi dengan setelan jas itu.

Ren pun masih mondar-mandir dan menatap pria itu kemudian menoleh ke arah gurunya yang menunggu di pintu dan menanti hingga Ren masuk ke dalam mobil.

"Papaku tidak punya sopir. Kau siapa?"tanya Ren sembari mengerutkan keningnya.

"Aku sekretaris pribadi Kakek Ren-sama. Kakek Ren-sama sudah menunggu di rumah"Ujar Pria itu sambil tersenyum

"Jii-chan di luar negeri. Jii-chan pasti akan bilang pada Ren jika Jii-chan sudah pulang"Ujar Ren lagi masih sambil menatap pria itu.

"Kakek Ren-sama ingin memberi kejutan"

"Mengapa kau membongkarnya jika Jii-chan ingin memberi kejutan?"tanya Ren.

Pria itu nampaknya membeku menatap bocah TK itu. Ia benar-benar shock karena kalimat itu keluar dari bibir bocah kecil yang tak berdosa itu.

"Tuan Muda Ren...

"Aku akan menunggu papa"Ujar Ren

"Tuan Muda, Tuan besar akan memberi Anda hadiah jika Anda mau menemui beliau"

"Jangan repot-repot. Papa Ren bisa membelikan mall untuk Ren...Bye bye"Ujar Ren sembari berlari kembali ke samping sang guru dan membuat pria itu menyerah dan segera meninggalkan Taman Kanak-kanak itu.

Ketika Tooru tiba, sang guru pun nampaknya panik mengatakan hal itu pada Tooru. Tentu saja Tooru pun kelihatan pucat. Ia senang bocah itu tidak mengikuti orang yang tak dikenal.

"Ren... "

"Iya papa? Iya ? Iyaaa??"

"Pa..papa hanya bertanya sekali"ujar Tooru sambil tertawa.

"Ren. Mulai besok, papa akan menempatkan Bodyguard dan pelayan bersamamu..ne.."Ujar Tooru

"Body... "ujar Ren sembari menatap sang ayah kebingungan

"Bodyguard..."

"Guard..."Ujar Ren mengulangi perkataan sang ayah

"Ya. Mereka akan menjaga Ren..."ujar Tooru

"Tidak mau papa. No no no !"ujar Ren.

"Mengapa ? Ini demi keamananmu..."ujar Tooru sembari mengerutkan keningnya.

"No papa.. Noo... Tidak mau! Titik papa. Titik!! "ujar Ren

"Mengapa ia seperti Hayase...keras kepala sekali... tidak... apa ia sepertiku ?"pikir Tooru yang kini mengumpat dirinya sendiri.

"Papa khawatir Ren"ujar Tooru

"Khawatir? Papa melakukan kesalahan ?"tanya Ren sembari menyemprot sang ayah dengan pistol air yang dibawanya itu

"Ayolah ! Seriuslah saat bicara pada papa Haijima Ren!"Seru Tooru yang kini agak kesal pada bocah itu

"Papa marah Ren"ujar bocah itu terkejut.

"Tentu saja papa akan marah ! Kau membuat papa Takut!"Ujar Tooru

Ren kini tersenyum lebar ke arah sang ayah dan menyemprotnya sekali lagi

"Ternyata papa takut pada tembakan Ren! Ha Ha Ha!"

"Kuatlah Tooru ... Ia putramu. Darah dagingmu"pikir Tooru yang kini tak tahu harus bagaimana lagi.

TO BE LOVEDWhere stories live. Discover now