SIDE STORY #1

5.6K 576 21
                                    

Setelah kejadian tragis itu, Keluarga Kakeru pun pindah dari kota itu. Tentu saja hal itu membuat Ren kehilangan teman bermainnya yang sangat berharga.

Kakeru nampaknya mengalami trauma berat. Oleh karena itu, sang ayah dan pamannya memutuskan untuk membawanya tinggal di pedesaan dimana tempat itu akan cocok untuk menenangkan diri.

Sekali lagi Ren hanya bisa terkurung di dalam rumah dan bermain sendirian.

Tak terasa waktu berlalu, Ren pun menginjak usia 4 tahun.

Semangatnya untuk pergi ke sekolah begitu menggebu-gebu dan membuat sang ayah pasrah dan mendaftarkannya ke salah satu taman kanak-kanak.

Pagi ini setelah semua kekacauan yang terjadi, akhirnya Tooru dan Ren berangkat juga.

Tooru pun memulai debutnya sebagai orang dewasa baru yang kini bekerja di perusahaan sang ayah.

Tentu saja, ia tidak perlu repot-repot mencari pekerjaan karena ia akan mewarisi perusahaan raksasa itu juga suatu saat nanti.

Dengan Tooru membantu pekerjaan sang ayah, sang ayah pun leluasa menghabiskan waktunya bersama Riku.

Mereka bahkan berlibur ke luar negeri untuk mengganti masa muda muda yang benar-benar terlewat.

Hayase pun banyak berubah. Nampaknya ia jadi Ibu rumah tangga yang sibuk apalagi setelah pindah ke rumah baru mereka.

Walaupun bersebelahan dengan rumah besar sang mertua, namun Hayase lebih senang mengerjakan semua pekerjaannya sendirian.

Seperti Pagi ini, ia harus keluar untuk berbelanja beberapa kebutuhan.

Tidak mungkin ia meminta Tooru berbelanja karena Tooru pasti akan menggerutu. Jadi mereka membagi tugas. Tooru mengantar Ren ke Sekolah dan Hayase pergi berbelanja.

Setelah beberapa saat berkeliling dan memenuhi Trolinya dengan keperluan mereka, Hayase pun mendekati tempat orang menjual pakaian bayi.

Ia senyam senyum sendiri melihat pakaian-pakaian itu. Ketika ia pertama kali berbelanja. Saking takutnya ia mengambil-ambil saja semua pakaian dan takut meletakannya kembali.

"Saat ini tak ada yang perlu ditakutkan... Penjaga Tokonya tidak akan menelanku..."pikir Hayase sambil tertawa

"Nee-chan! Cepatlah!!"Ujar seseorang mengejutkan Hayase

"Yaa yaaa.. kau diamlah! Sopir pribadi!"

"Siapa yang sopir pribadi?!"

"Kau!"

Sosok itu kemudian tak sengaja mundur dan menabrak Hayase.

"Ma..Maafkan aku ! Ma..a.. a..Ayase!!"

"Yorii!!"

Sahabatnya itu kini menatapnya dari ujung rambut hingga ujung kaki dengan begitu terkejut.

"K..kau.. Kau... Perutmu.. Kenapa... Huh..? "Tanya Yori panik.

Kini ia membedakan perut Hayase dengan perut sang kakak dengan begitu paniknya.

"Kau Hamil? Ayase???!"

"Ya... Sudah 7 bulan..."Ujar Hayase sambil terkekeh.

"Woaah!! Aku ingin bicara denganmu.Ayo. !!"

"Eeh? Y..Yorii-chan?"tanya Hayase panik saat Yori menariknya

"Aku akan mentraktirmu!"

"Nee-chan! Aku akan minta Nii-chan menjemputmu!"ujar Yori

"Yoriii!!!"

TO BE LOVEDWhere stories live. Discover now