CHAPTER [23 RIVAL]

4.8K 620 24
                                    

Liburan Tooru pun akhirnya usai diiringi dengan kembalinya ketiga orang itu ke rumah.

Sudah hampir seminggu mereka kembali menjalani rutinitas mereka sebagaimana mestinya.

"Aku berangkat sekarang"ujar Tooru sembari mencium Hayase dan Ren.

"Mengapa wajahnya merah lagi?"tanya Riku yang selalu memperhatikan putranya itu setiap pagi

"Mungkin ia dan Hayase baru bisa merasakan bulan madu yang sesungguhnya"celetuk Shohei

Tooru pun hanya bisa tertawa sembari berlari keluar dari rumah itu.

"Hayase-chan... apakah hal baik telah terjadi pada kalian?"tanya Riku

"T..tidak.."ujar Hayase yang kini juga menunduk karena saking malunya.

"Bermain-main ke pemandian air panas...mengikuti festival...haaah... anak muda punya banyak hal menyenangkan untuk dilakukan"ujar Riku.

"Kurasa Hayase-kun kelelahan karena hal lain juga"ujar Shohei yang kini makin pandai memojokkan menantunya itu

Rasanya wajah Hayase kini mengeluarkan uap yang membuat kedua mertuanya itu tertawa terbahak-bahak.

"Jadi, kapan Ren akan punya adik perempuan?"tanya Riku.

"T..tidak mungkin dalam waktu yang singkat Riku-sama... Senpai selalu menggunakan pengaman "ujar Hayase dengan begitu polosnya.

"Ooh... selalu menggunakan pengaman... "ujar Riku sembari melanjutkan kegiatan makannya sambil tersenyum

"Apa kalian melakukannya setiap hari???"tanya Riku lagi

Namun pertanyaan ini hanya membuat Hayase terdiam.

"Hahahaha... tanpa kau bilang pun aku sudah menduganya"tawa Riku lagi

"Ren... Ren ingin punya adik bayi?"tanya Shohei

"No no no... no.."ujar Ren sembari menggelengkan kepalanya

"Mama! Tuyun!"ujar Ren yang kini sangat ingin turun dari kursinya.

Hayase pun kini segera menggendongnya dan membiarkannya berlari menuju ruang tamu.

"Yen beyangkat sekayang...bye mama! Byee" ujar Ren yang kini kembali ke ruangan makan untuk berpamitan

"Kau mau kemana?" Tanya Hayase menghalangi jalannya

"Yen beyajay....ini buku!" ujarnya lagi sembari memeluk majalah yang ada foto sang ayah

"Ren bisa belajar dalam 1 atau 2 tahun lagi"ujar Riku sembari berdiri dan menggendong cucunya itu

"Yen..ikut papa!! Yen mau beyajaayy!!!" Tangisan Ren pun kini kembali terdengar.

Setiap pagi ia selalu menangis karena lagi-lagi ia tertangkap dan tidak bisa mengikuti sang ayah. Ia selalu tertangkap karena ia anak baik yang tak lupa berpamitan pada sang Ibu yang masih berada di ruang makan.

"Ren.. ayolah... Baa-chan akan mendaftarkan Ren saat Ren berusia 3 tahun"

"Kapan yen 3 taun?"tanya Ren sembari mengusap air matanya

"1 setengah tahun lagi"

"Hayi ini?"tanya Ren

"Kau bayi super jika langsung tumbuh hari ini... masih lama .."ujar Riku

"Yen mau beyaajaaaayy!! Papaaaa!!!"tangis Ren lagi sembari mengulurkan tangannya pada Hayase

Mau tidak mau seperti biasanya Hayase harus membawanya keluar dari pekarangan rumah dan berjalan-jalan menuju taman, tempat dimana anak-anak kecil bermain.

TO BE LOVEDWhere stories live. Discover now