Chapter One: Axel's Pov

937 42 3
                                    

Aku harus protes kemana?

Ini sudah kali ketiga aku berganti pakaian dalam durasi lima jam terakhir.
Padahal ini belum memasuki musim panas. Matahari di luar sana juga tidak terlalu menyengat.

What the hell is happening with this place? Or...maybe Hell have something to do with it. Yeah, I bet the Hell's guardian let his guard off so that the door to those fucking hot place is open right now.

No, let's take this seriously.
Mungkin ini yang sering dibicarakan orang-orang sok pintar itu. Err..Global warming, eh?

Persetan dengan semua itu. Harus berapa lama lagi aku menunggu di sini?

" Permisi, Tuan. Apa anda mau tambah minuman? "

Aku menoleh. Di dekatku, berdiri seorang pelayan wanita berambut blonde sebahu. Bibirnya yang dipoles lipstick merah menyala mengulas senyuman ramah padaku.

Kupandangi mata abu-abunya lekat-lekat, " Yes, Please.. bisa berikan aku segelas orange juice tanpa gula? "

Wanita itu menuliskan pesananku, " Orange Juice tanpa gula akan segera diantarkan. Tapi Tuan, kebetulan jeruk persedian kami sedikit asam, jadi.. "

" Tidak apa-apa. Asalkan nanti saat aku meminumnya, pastikan kau ada di dekatku. Supaya juicenya terasa manis " Aku mengerlingkan mataku pada wanita itu.

"...Gemma? " Tambahku, menyebut namanya yang tertera di kartu pengenal yang dijepitkan di kantung seragam kerjanya.

Aku lihat pipinya sedikit memerah kala kugoda. Tapi hanya sekilas, karena sesudahnya dia langsung pergi menyiapkan pesananku di balik bar.

Aku memperhatikan kala Gemma, pelayan itu, berjalan masuk ke dalam bar. Aku tahu dia sengaja melenggak-lenggokkan tubuhnya untuk menggodaku. Meskipun sebenarnya tanpa ia melakukan itu aku sudah tergoda.

Tubuhnya, tipe kesukaanku. Sintal, padat, dan berisi di bagian yang 'pas'.
Oke, sekarang aku merasakan 'panas' yang lain di sini.

Saat pesananku diantar, bukan pelayan wanita tadi yang membawakannya untukku. Melainkan, seorang pelayan laki-laki.

Tentu saja aku kecewa. Tapi itu segera terbayarkan ketika aku mendapati sebuah tulisan di balik lipatan tissue.

I'm off in 5 minutes..if you want some refreshment, I'll be happy to help you..

Mataku -memandang- mengitari seluruh ruangan cafe yang tidak terlalu besar tapi penuh sesak ini. Tidak heran kalau AC-nya nyaris tidak memberi pengaruh banyak, kalau manusia yang menghirupnya saja melebihi kapasitas.

Kutemukan pelayan wanita tadi, berdiri tidak jauh dari pintu belakang dekat bar.

Aku tersenyum puas setelah menerima tanda untuk mengikutinya keluar dari sini.

PARAMOURWhere stories live. Discover now