01 - Situasi Tidak Terduga

9.3K 404 33
                                    

Shin balik bawa cerita baru!
Mungkin banyak yang ngehujat pas liat notif ini, tapi emang nulis Shin itu sesuai mood. Jadi, gak bisa dipaksain nulis buat cerita yang sebelumnya udah gantung lama. Semoga nanti mood Shin membaik buat nulis cerita gantung lainnya 🤣🤣

Jangan lupa komen yah, gimana isi cerita baru ini.

Happy reading

🖤🖤🖤

"Aus! Aus! Austin Scorpio!" teriak heboh seorang gadis berseragam putih abu-abu sembari menaiki tangga menuju salah satu ruangan di lantai dua.

Pemuda yang bernama Austin terlonjak terkejut dan spontan membanting stik Playstation di tangannya lalu bergegas menuju pintu kamar guna memastikan kenapa namanya diteriakan dengan sangat heboh.

Wajah bingung dan juga penuh rasa penasaran tercetak jelas pada pemuda bertubuh 186 sentimeter itu saat berdiri di ambang pintu. Pada anak tangga terakhir, muncul seorang gadis berambut panjang bergelombang muncul dengan ekspresi yang kurang bersahabat.

"Ada apa sih? Kenapa teriak-teriak kayak tarzan?" tanya Austin pada gadis yang sedang berkacak pinggang menatap lurus ke arahnya tanpa ekspresi.

Austin menyentil bibir gadis di depannya agar membuka mulut, menjawab pertanyaannya.

"Virgonia Melody, punya mulut 'kan? Gak bisu?" Austin mulai kesal melihat Virgo tidak menjawab pertanyaannya.

"Aku mau masuk!" Virgo mengkode Austin untuk menyingkir dari ambang pintu dan memberinya jalan untuk masuk ke dalam kamar pemuda tampan itu. Austin menghela napas dan menyingkir guna gadis itu bisa melangkah ke dalam kamarnya.

Virgo melepas cardigan sage green dan tas ke sembarang arah lalu menjatuhkan tubuhnya ke atas ranjang Austin tanpa ragu. Tidak banyak bicara, Austin memungut cardigan serta tas Virgo untuk diletakkan digantungan yang ada di balik pintu.

Austin kembali duduk di atas karpet, mengambil stik playstation dan memainkan permainannya yang sempat terjeda sejenak. Pemuda itu memilih untuk tidak mengulang bertanya pada Virgo.

"Kaos kakinya lepas dulu," kata Austin seolah memberi peringatan pada Virgo yang berbaring di atas kasur tanpa suara. Gadis itu patuh, duduk dan segera melepas kaos kaki lalu melemparkannya begitu saja ke lantai.

Austin melirik dan menghela napas, menaruh stik ke atas meja. Pemuda itu beranjak dari tempat duduknya, memungut kaos kaki dan merapikannya. Setelah semuanya pemuda itu bereskan, Austin kembali duduk dan bermain playstationnya dalam diam.

Tidak terasa sudah dua jam berlalu begitu saja. Austin larut dalam permainannya, sedangkan Virgo berlayar dalam pulau mimpi. Pemuda dengan boxer hitam dan kaos oblong berwarna putih itu memilih turun ke lantai satu untuk mencari sesuatu yang bisa ia makan.

Suasana hening dan tidak ada seorang pun yang menyapanya saat Austin memperhatikan dengan saksama isi kulkas. Saat ini, Austin masih tinggal bersama kedua orang tuanya dan juga adik laki-lakinya yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar kelas lima. Austin sendiri kini sudah menjadi siswa Sekolah Menengah Atas kelas XII. Cukup jauh selisih usia Austin dan adiknya.

Terdengar langkah kaki menuruni anak tangga dan sudah bisa dipastikan jika itu Virgo, gadis yang tinggal tepat di sebelah kanan rumahnya. Virgo saat ini juga duduk di kelas XII SMA, satu kelas, satu bangku dengan Austin. Virgo lebih sering pulang ke rumah Austin dibanding rumahnya sendiri karena di rumahnya hanya ada Asisten Rumah Tangga dan satpam. Orang tuanya lebih banyak di luar negeri berbisnis dan juga Virgo sudah dititipkan kepada kedua orang tua Austin. Kedua orang tua mereka bersahabat baik.

Unusual Romance 21+Onde as histórias ganham vida. Descobre agora