04 - Ciuman Singkat

3.6K 241 23
                                    

Happy sunday 🖤
Dikit banget yang komen di part kemarin, sedih euy!

🖤🖤🖤

Virgo mengirimkan pesan singkat pada Austin untuk tidak berangkat sekolah bersama karena gadis itu akan dijemput oleh Leo. Selang lima menit dari pesan yang dikirimkan Virgo masuk ke dalam ponsel Austin, pemuda itu sudah berdiri di depan pintu kamar sang gadis dan mengetuknya cukup kencang.

Tersentak kaget melihat sosok di hadapannya sedang menyilangkan kedua lengan di depan dada menatap lurus. "Ngapain ke sini?" Virgo bingung. Bukankah dia sudah memberitahu Austin.

Pemuda yang sudah memakai seragam sekolah lengkap itu memicingkan mata menatap Virgo. "Tumben banget gebetan kamu mau ngejemput. Mau ciuman pagi-pagi?"

Virgo mendelik kesal. Gadis itu mengacungkan telunjuknya ke depan wajah Austin sambil melotot. "Kamu! Kenapa harus tau sih rencana aku? Kamu cenayang yah?" Virgo terlihat gusar.

Austin menggeleng. Virgo tidak punya bakat berbohong, kepolosannya pun tingkat akut. Gadis itu akan selalu berkata apa adanya. Contohnya seperti sekarang. Padahal Austin hanya asal menebak dan ternyata Virgo sudah berencana untuk berciuman dengan Leo. Ekspresi Austin tiba-tiba berubah datar.

"Kamu sudah bilang sama Leo kalau kamu mau minta cium sama dia?" Virgo menggeleng. "Lagi mikir rangkaian kata-katanya." Austin menghela napas.

"Masih inget caranya 'kan?" Pandangan Virgo menerawang dan mengangguk ragu. "Kayaknya masih." Gadis itu menggigit bibirnya sambil mengerutkan dahi tampak berpikir keras.

Austin menarik lengan Virgo sehingga gadis itu duduk tepat di pangkuannya. Gadis itu tampak shock, lipbalm di tangannya sontak jatuh ke lantai. Pandangan keduanya beradu.

Austin berkata lirih, "biar kamu inget step-step-nya nanti."

Virgo segera menutup kedua mata saat wajah Austin mendekati wajahnya. Bibir lembut Austin menempel sempurna pada bibir Virgo. Secara alamiah kepala keduanya bergerak bergantian kiri dan kanan, saling mengecup bibir masing-masing. Keduanya menyudahi ciumannya sambil kembali menatap satu sama lain.

"Udah inget 'kan sekarang?" tanya Austin dan Virgo mengangguk.

Gadis itu beranjak dari pangkuan Austin dan membenahi seragam sekolahnya. Sebelum Austin melangkahkan kaki ke luar kamar Virgo, pemuda itu menepuk puncak kepala sahabatnya dengan lembut.

"Hati-hati di jalan. Jangan sampe ada barang atau buku yang ketinggalan." Virgo mengangguk kaku. Jantungnya masih bergemuruh riuh. Gadis itu menatap punggung Austin yang menghilang dari pandangannya.

Suhu tubuh gadis itu mendadak panas. Sejuknya AC sudah tidak terasa lagi. Dirinya menaruh telapak tangan di dada, merasakan debaran jantung yang berdetak begitu kuat.

"Kenapa aku kayak gini? Kok mendadak kayak mau demam?" gumam Virgo sembari menenangkan detak jantungnya.

***

Gadis cantik itu menatap jam tangan, waktu sudah menunjukkan pukul 07.10, sudah saatnya ia bergegas turun karena sebentar lagi Leo akan menjemputnya. Virgo sudah siap. Gadis itu mematut penampilannya sekali lagi di cermin, memastikan jika dirinya sudah tampak luar biasa. Wajah cantiknya dipenuhi senyum semringah saat suara klakson mobil Leo telah sampai di area parkir rumahnya.

Virgo menyapa pemuda tampan yang sedang duduk di depan stir mobil. "Hai!" Leo membalas dengan senyuman lebar. Pemuda itu melirik Virgo dari ujung kepala hingga ujung kaki.

"Kamu cantik banget hari ini," puji Leo berhasil membuat Virgo tersipu malu.

"Kamu suka sama penampilan aku hari ini?" tanya Virgo seraya memainkan rambutnya. Leo mengangguk sambil tersenyum lebar.

Unusual Romance 21+Where stories live. Discover now