02 - Praktik VS Teori

4.6K 302 30
                                    

Maaciuw buat antusiasnya utk cerita ini 🤟🏻🤙🏻
Cerita ini mungkin gak akan banyak babnya, updatenya juga random. Pokoknya kayak biasa, Shin gak berani janjiin apa-apa dulu 🤣

Jangan lupa kasih komen yang puanjaaang, lebar buat bab ini.
Happy reading 🫶🏻😘

🖤🖤🖤

"Austin Scorpio! Kenapa kamu cium aku? Sial! Itu ciuman pertama aku," hardik Virgo sambil memegangi bibirnya.

Austin membasahi bibirnya dan mendengkus mendengar hardikan yang diberikan Virgo. Ekspresi pemuda itu sama sekali tidak memperlihatkan rasa bersalah sedikit pun.

"Kalo cuma nonton, tau teori, tapi gak dipraktekin, mana mungkin ngerti. Emangnya kamu mau diketawain sama Leo, pas dia nyium kamu, tapi kamu kaku banget kayak kanebo kering yang bingung harus ngerespon kayak apa?" Austin memberikan penjelasan pada Virgo.

Gadis itu tampak berpikir sejenak, mengerutkan dahi dan mengangguk seolah mulai mengerti maksud perkataan Austin.

"Kamu mau diejek payah sama Leo gara-gara gak bisa bales ciuman dia?" Austin mulai memprovokasi dan Virgo menggeleng.

"Beruntung kamu punya sahabat kayak aku, yang mau bantuin kamu latihan biar gak kaku." Austin menyandar ke badan ranjang dengan kedua bola mata fokus lurus ke arah layar televisi.

"Tapi itu ciuman pertama aku," gumam Virgo.

Austin berdecak. "Ciuman doang, harus banget gitu disesali?" Virgo mendesah.

Virgo menarik lengan Austin dan memasang wajah cemberut. "Kenapa lagi?" tanya Austin sambil menggosok puncak kepala Virgo lembut.

"Ayo ulang, kita latihan lagi. Setelah ciuman, aku harus respon gimana?" Austin terkejut mendengar perkataan Virgo. Pemuda itu menatap wajah Virgo dengan lekat. Tingkat kepolosan sahabatnya itu sudah berada pada level tertinggi sepertinya. Dirinya pikir, Virgo akan marah padanya berhari-hari, tetapi ternyata sebaliknya.

"Ciuman lagi?" tanya Austin memastikan. Virgo mengangguk tegas.

"Apa yang kamu bilang bener. Aku gak akan paham kalo cuma ngeliat doang, kalo dipraktekin, kayaknya bakal lebih gampang diinget." Jawaban polos Virgo sukses membuat Austin tercengang, tetapi detik berikutnya pemuda itu mengubah ekspresinya.

Austin tersenyum samar sambil menyuruh Virgo membenahi posisi duduk agar sepenuhnya menghadapnya. Kedua mata muda mudi itu saling menatap satu sama lain. Tiba-tiba jantung keduanya berdegup kencang.

Sebelah telapak tangan Austin diletakkan di belakang kepala Virgo. Sebelah lagi memegang dagu Virgo. Helaan napas keduanya saling menyapu wajah masing-masing.

"Kamu ikuti aja alurnya. Bergerak sesuai naluri kamu sendiri. Kamu harus bisa rasain, kapan waktu untuk nutup mulut dan buka mulut. Kita mulai sekarang." Virgo mengangguk seolah mengerti dengan arahan yang diberikan Austin padanya.

Rasa gugup, cemas, tiba-tiba melanda Virgo. Jantung gadis cantik itu berdetak tidak karuan sesaat setelah dirinya memejamkan mata dan merasakan sentuhan lembut bibir Austin menempel pada bibirnya.

'Austin Scorpio itu sahabatmu, Virgonia Melody. Jangan berpikiran macam-macam.' Virgo mencoba mengingatkan dirinya sendiri.

Bibir Austin mengecup lembut bibir Virgo. Pemuda itu bergerak perlahan sambil sedikit memberi tekanan pada tengkuk Virgo. Austin mencoba memberikan sedikit kode agar gadis itu membuka sedikit mulutnya dan berhasil. Virgo bisa menerima kode itu dengan baik. Setelah berciuman cukup intens, Austin menjauhkan diri sejenak. Keduanya menghirup udara sebanyak mungkin dan Virgo terlihat mengipasi wajahnya dengan kedua telapak tangan.

Unusual Romance 21+Where stories live. Discover now