Part 1🍬

5.7K 232 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Cek Vidionya di akun
Tik Tok ku 👉🏻 @sinarpagiii_

Sudah masuk waktu shalat?
Shalat dulu!!

HAPPY READING


"KIARAAA" teriak sang bunda sambil mengetuk pintu kamar anak gadis nya itu.

"Iya bundaaa?" saut Kiara.

"Kamu ada di dalam dek?" tanya sang bunda.

"Iya bun. Masuk aja, pintunya nggak di kunci kok" jawab Kiara.

Ceklek

"Assalamualaikum dek" ucap sang bunda.

"Wa'alaikum salam bun" jawab Kiara yang sedang mengeringkan rambutnya yang masih basah dengan handuk.

"Kamu baru selesai mandi yah?"

"Iya bunda"

"Masya Allah, anak bunda ini harum banget" puji sang bunda, saat aroma lavender itu memasuki indra penciumannya. Kiara itu memang sangat suka dengan bau lavender.

Kiara tersenyum mendengar pujian dari bundanya.

"Iya dong, Siapa dulu bundanya" kekeh Kiara. Bundanya juga ikut tertawa kecil.

"Yaudah, abis kamu selesai langsung ke dapur yah" suruh bundanya.

Kiara menyerngit bingung

"Mau buat apa bun?"

"Mau buat brownis coklat, ntar kamu bantu in bunda yah. Bunda ada di dapur sama bi Narsih"

Mata bulat gadis itu berbinar

"Beneran bun? Bunda mau buat brownis coklat, kesukaan Kiara lagi?" hebohnya, ia memang sangat suka kue coklat.

Bundanya ter kekeh pelan

"Iya sayang, apasih yang enggak buat anak bunda ini. Kan Ayah juga suka tuh sama brownis coklat, jadi kita bikin yang banyak aja" ucap sang bunda sambil mencubit pelan pipi Kiara.

"Kalo udah selesai bantuin bunda di dapur yah, bunda mau ke dapur lagi, kasian bi Narsih bunda tinggal sendiri" lanjutnya

"Siap bunda ku"

Bunda nya kini beranjak kembali ke dapur.

Kiara terdiam memandangi punggung bundanya hingga menghilang. Matanya berkaca-kaca, betapa beruntungnya ia sekarang. Kini ia bisa merasakan kasih sayang dari kedua orang tua yang utuh, bahkan Bunda yang paling menyayangi nya.

Flashback on

9 tahun lalu

Sepasang mata bulat itu perlahan terbuka, ia mengedarkan pandangannya ke segala arah.

"Aku dimana?" gumamnya.

Dia mendudukkan dirinya, kepalanya menengok ke kanan dan kiri.

"Aaargghh" ia memegang kepalanya yang terasa sangat sakit.

Gadis itu kembali mengingat kejadian yang merenggut nyawa kedua orang tuanya.

"Kenapa kalian nggak bawa aku juga?" matanya kini berkaca-kaca.

Gadis kecil itu berusia 7 tahun ia pingsan di bawah pohon karena terlalu lama menangis. Tempat itu bahkan semakin gelap sekarang.

"Kalian jahat, hiks. Kenapa kalian ninggalin Kia sendiri" air mata gadis kecil itu kini menetes satu persatu. Ini tidak adil untuk nya. Ia masih membutuhkan kedua orang tuanya. Kenapa dunia seolah belum mengizinkannya pergi?!

"Hiks, lapeeer" Kiara memegang perutnya dengan kedua tangan kecilnya itu. Sungguh sangat menggemaskan.

Kiara mendekati genangan air yang ada di pinggir jalan. Dia melihat pantulan wajahnya, sungguh sangat menyedihkan.

"Gimana caranya biar Kia bisa makan?" lirih gadis kecil itu.

Tiba-tiba dari arah kanannya, ada sebuah mobil berwarna putih yang ingin melewati nya. Kiara punya ide yang bagus, semoga saja ini berhasil.

Dia berlari ke tengah jalan, lalu melebarkan kedua tangannya. Ia bermaksud ingin menghentikan mobil itu. Pengendara mobil itu terkejut, ia lantas segera menginjak rem mobilnya.

Ciiiiiiit

Kiara memejamkan kedua matanya, sebenarnya ia sangat takut jika tertabrak tadi. Tapi ia merasa bahwa dirinya harus melakukan ini.

Pengendara mobil itu keluar dari mobilnya, awalnya ia ingin memarahi orang yang berhenti di tengah jalan itu. Tapi saat ia melihat gadis kecil itu, entah kenapa ia tidak jadi untuk memarahinya.

Pria itu justru berjongkok dihadapan Kiara.

"Dek? Kenapa kamu berhenti di tengah jalan? Tadi itu bahaya banget loh" ucap Pria yang berumur sekitar 30 tahunan namun masih terlihat tampan itu.

Kiara menunduk, ia tau bahwa yang ia lakukan tadi itu salah.

"Ma-af om" ucapnya dengan suara bergetar.

"Hei, jangan nangis. Om nggak marah kok" ujar Pria itu.

"A-aku tadi la-laper banget om, jadi a-ku mau minta tolong sa-sama om" pipinya kini sudah basah terkena air mata.

"Ya ampun dek, tapi kamu nggak harus kayak gitu juga. Nanti kalo kamu ketabrak, orang tua kamu bakal sedih"

Kiara justru semakin terisak, membuat pria itu jadi gelagapan. Apa ia salah bicara?

"Hiks, orang tua aku udah nggak ada. A-aku nggak punya siapa-siapa lagi om, hiks hiks" tangisnya kini pecah.

Pria itu melebarkan kedua bola matanya, ia juga menutup mulutnya dengan tangan kanannya. Dia sungguh terkejut, betapa menderitanya gadis kecil itu.

"A-aku cuma mau minta sedikit makanan om" Kiara masih tetap menundukan kepalanya dengan air mata yang terus menetes membasahi pipinya.

Pria itu memandang teduh gadis kecil itu, ia kemudian menggenggam kedua tangan gadis kecil itu.

"Kamu mau nggak, jadi anak om?" tanya Pria itu.

__________________


Jangan lupa vote di bawah👇🏻










KIARA [End]Where stories live. Discover now