Part 3🍬

3.8K 186 1
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

                      HAPPY READING

             
"Lo beraninya sama cewek?" ucapnya, sambil menatap Daniel remeh. "Banci" lanjutnya.

Kiara mendongakkan kepalanya, matanya bersitatap dengan netra berwarna hitam coklat milik cowok itu.

"Lo ngapaian sih belain ni orang? suka Lo sama dia?" ujar Daniel sambil menatap remeh Kiara.

Kiara kembali menunduk, ia cukup sadar dimana posisi nya sekarang.

"Kalo iya kenapa?" tanya Erlangga dengan ekspresi setenang lautan.

Daniel itu tidak pernah berani melawan Erlangga, karna kehebatan nya dalam berkelahi serta marga yang ada di belakang namanya. Daniel pun langsung beranjak pergi dari sana dengan tangan yang masih terkepal dan rahang mengeras.

Erlangga menatap Kiara yang masih menundukkan kepalanya.

"Jangan nunduk" ucapnya dengan wajah datar.

Kiara perlahan mulai mendongakkan kepalanya menatap Erlangga.

"Ma-makasih kak"

Erlangga menaikkan sebelah alisnya.

"Buat?"

"Ta-tadi-"

"Nggak usah" kemudian ia beranjak pergi dari sana begitu saja meninggalkan Kiara yang memandangnya penuh tanya. Kenapa dengan cowo itu? Aneh sekali, pikirnya.

"Kiara? Lo kenapa?" panggil Lita yang ternyata baru kembali dari toilet.

Kiara menjawabnya dengan gelengan. "Aku nggak pp, ke kelas yuk" lalu ia beranjak duluan dari kantin itu.

Lita menyerngit bingung, aneh sekali dengan sahabatnya ini.

"Eh, kok gue di tinggal" Lita kemudian berlari menyusul Kiara.

"KIARA TUNGGUIN"

🍬🍬🍬

Bel pulang sudah berbunyi lima menit yang lalu.

Kiara dan Lita, sedang berjalan di parkiran. Namun ada satu objek yang menarik perhatian Kiara.

"Eh, itu jemputan gue udah dateng. Lo mau nunggu jemputan Lo atau bareng gue aja?" tanya Lita.

"Enggak Lita, kamu pulang duluan aja. Kata Pak Tarno, dia bentar lagi nyampe kok"

"Oke, gue duluan. Hati-hati yah bestie" ucap Lita sambil berjalan ke arah jemputan nya.

"Iyaaa, kamu juga hati-hati" ucap Kiara yang dijawab acungan jempol oleh Lita.

Setelah Lita pergi, Kiara berjalan menuju seorang cowok yang akan menaiki motor nya.

"Tunggu" ucapnya agak keras dan berlari kecil menuju cowok itu.

"Kenapa?" tanya Alvaro dengan ekspresi datar nya.

Tanpa permisi, Kiara langsung memeluknya. Alvaro juga terkejut, namun ia menormalkan ekspresi nya kembali. Untung saja sekolah sudah mulai sepi, dan hanya ada mereka berdua di parkiran.

"Lepas" tekan Alvaro. Sedangkan Kiara menjawabnya dengan gelengan, ia masih terus memeluk Alvaro dengan erat.

"Lepasin" ulang Alvaro, namun jawaban Kiara tetap sama. Alvaro pun melepaskan pelukan itu secara paksa.

"Jangan berani-beraninya Lo nyentuh gue!" marah Alvaro.

Kiara menatapnya dengan mata berkaca-kaca.

"Kenapa?" tanya nya, bersamaan dengan itu, air matanya ikut menetes di pipinya.

KIARA [End]Onde as histórias ganham vida. Descobre agora