Part 5🍬

2.9K 126 0
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Vidionya ada di Tik tok
👉🏻 @sinar_pagiii

                   HAPPY READING

"Udah?" tanya nya tanpa ekspresi.

Glek

Angel meneguk ludahnya, sial, dia kepergok oleh Erlangga.

"A-apaan sih Lo, dia tuh pantes dapetin itu" ucap Angel dengan sedikit gugup. Kemudian ia bergegas pergi bersama Bianca yang juga sudah berkeringat dingin sekarang.

Erlangga menatap sekilas kepergian dua orang itu. Kemudian ia masuk ke dalam toilet. Ia melihat seorang gadis dengan rambut dan seragam yang telah basah itu menunduk sambil menangis dalam diam. Erlangga bisa melihat bahwa punggung gadis itu bergetar.

Sedangkan sedari tadi Kiara tidak menyadari keberadaan Erlangga, karna ia hanya fokus menahan rasa sesak dihatinya. Erlangga pun melepas jaket nya, lalu ia memasang kan nya di punggung Kiara. Kiara tersentak saat mendapati seorang laki-laki sedang memasangkan jaket kepadanya. Ia menatap laki-laki itu,

Dia lagi? batinya

Kiara terus menatap nya dengan sorot mata yang seolah berkata 'kamu siapa?'

"Lo diem di sini, gue mau bawa seragam baru buat Lo" ucapnya lalu ia keluar dari sana, namun baru beberapa detik, ia sudah kembali membawa Tote bag yang berisi seragam baru untuk Kiara. Kiara sendiri bingung sedari tadi. Namun ia menerima saja totebagnya.

"Cepet ganti, gue keluar" ucap Erlangga singkat, lalu ia keluar dari sana.

Kiara masih bingung dengan cowok itu, dia sebenarnya siapa? Namun ia segera tersadar, dan langsung masuk ke dalam toilet untuk mengganti seragamnya yang sudah basah kuyup.

🍬🍬🍬

Kiara keluar dari toilet dengan seragam baru yang di berikan cowok itu, ia merapikan rambutnya di depan cermin, lalu mencuci tangannya sebentar di wastafel. Setelah selesai, ia keluar dari sana. Namun ia tidak mendapati seorang pun di luar.

Kemana dia? batin Kiara.

Kiara tersentak saat ponsel di saku roknya berbunyi. Ponselnya tadi berada di tas yang sengaja ia lepaskan tadi sebelum ia disiram oleh Angela, tapi ia sudah memindahkan nya ke sakunya saat berganti seragam.

"Hallo?"

"YA AMPUN KIARAAA, Lo kemana aja siiih? Gue dari tadi nyariin Lo kemana-mana, gue juga telfonin Lo, tapi hp Lo malah nggak aktif!"

Kiara langsung menjauhkan ponsel nya dari telinga, sungguh suara Lita mengalahkan toa sekarang.

"Hallo? Kiara? Lo dengerin gue nggak sih??"

"Iya, iya Litaaa, aku dengerin kamu kok. Maaf yah, tadi itu aku ke toilet, sakit perut soalnya" bohong Kiara.

"Beneran? Lo nggak bohong kan?" curiga Lita.

"Beneran Lit, Yaudah aku ke kelas sekarang yah. Bye"

"Tap-" belum sempat Lita berbicara lagi, Kiara sudah menutup telponnya sepihak. Ia tidak sanggup berbohong lebih jauh lagi kepada sahabatnya.

Maafin aku Lit batinnya.

🍬🍬🍬

Istirahat adalah hal yang paling di tunggu-tunggu oleh semua murid, namun justru Kiara tidak berani untuk pergi ke kantin lagi, setelah kejadian kemarin.

"Lo beneran nih nggak ikut?" tanya Lita. Kiara mengangguk dengan senyum di bibirnya.

"Iya, aku nggak laper kok. Udah sana, kasian tuh Fina nya" ucap Kiara sambil menunjuk Fina yang ada di sebelah Lita.

"Santai aja" jawab Fina.

"Lo mau nitip sesuatu nggak? Ntar gue beliin deh di kantin yah?" tanya Lita.

Kiara menggeleng pelan, "Enggak Elitaaa, udah sana, ntar keburu abis jam istirahat nya"

"Yaudah deh, Lo hati-hati yah. Yuk Fin" ajak Lita dan di angguki oleh Fina. Mereka berdua pun pergi dari kelas yang sekarang hanya tinggal Kiara sendiri.

"Aku mau ke kelas Abang" gumamnya dengan senyuman lebar yang terbit di bibirnya.

🍬🍬🍬

Kiara kini berada di depan pintu kelas 12 IPA1, ia menguatkan hatinya sebentar lalu memberikan diri mengetuk pintu. Belum sempat ia mengetuk, pintunya sudah terbuka dulu dari dalam. Kiara mematung di tempatnya.

"Dia" batin Kiara.

"Ngapain?" tanya Erlangga.

"Aku mau ketemu kak Alvaro, ada nggak kak?" jawab Kiara sendikit gugup.

"Ada tuh di dalem, masuk aja"

"Makasih kak"

Kiara berjalan mendekati meja Alvaro, sedangkan Erlangga menyender kan punggung nya di dekat pintu sambil memperhatikan Kiara dan Alvaro.

"Bang" panggil Kiara pelan.

Alvaro yang sedang bermain ponsel, mendongak menatap Kiara seperti biasa, dengan ekspresi datar nya. Alis nya terangkat satu, seolah iya berkata 'ada apa?'

"Aku boleh ngobrol sama Abang nggak?"

Alvaro memutar bola matanya jengah, mau apalagi sih? kesal Alvaro. Dia mengedarkan pandangannya, di kelas masih ada beberapa orang dan kini pandangan nya berhenti kepada Erlangga yang bersender sambil bersedekap dada dan tengah menatap nya.

Sial batin Alvaro.

Ia kembali menatap Kiara, "Taman" setelah mengatakan itu, Alvaro langsung pergi keluar kelas. Sedangkan Kiara tersenyum cerah karna Alvaro mau mengobrol dengan nya.

🍬🍬🍬

Taman belakang sekolah, Kiara sejak tadi masih diam sedangkan Alvaro sudah merasa kesal sendiri.

"Sebenarnya mau Lo tuh apa sih?!" kesal Alvaro.

"Aku mau minta maaf" Kiara menunduk takut.

Alvaro tersenyum remeh.

"Heh, maaf lo tuh nggak guna tau nggak?!" tekan Alvaro. Ia kemudian beranjak pergi dari sana, namun tangannya di tahan oleh Kiara.

"Dengerin dulu bang" pintanya dengan suara bergetar serta mata yang kini berkaca-kaca.

Alvaro memalingkan wajahnya, "Lepas!" ia menepis kasar tangan Kiara hingga terlepas dari pergelangan tangannya. Kemudian ia pergi meninggalkan Kiara.

"Abang tunggu!" Kiara mengejar Alvaro.

Alvaro yang masih di liputi amarah tanpa sadar berjalan keluar dari gerbang sekolah yang kebetulan sedang terbuka. Sedangkan Kiara terus saja mengejarnya.

"Loh? Itu den varo mau kemana?" bingung pak satpam yang baru saja kembali dari toilet ingin menuju ke gerbang.

"BANG TUNGGU!" teriak Kiara.

"Loh, loh? Itu neng Kiara kenapa ngejar-ngejar den Varo yah?" Pak satpam itu bertambah bingung. Namun matanya melebar saat ia melihat mobil yang sedang melaju kencang ke arah Kiara.

"NENG KIARA AWAAAS"


__________________







Jangan lupa vote👇🏻

KIARA [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang