02

12.7K 869 0
                                    


Jaemin tersenyum dan berterima kasih pada maid yang sudah mengantarnya berkeliling rumah Jeno, Jaemin akui rumah pria tampan itu bagus dan besar. 

Pemuda manis itu berjalan menuju ruang kerja Jeno, pria itu mengatakan akan memberitahu jadwal apa saja yang harus ia lakukan selama penyembuhan Jeno.

"Masuk." 

Jaemin membuka pintu ruangan saat mendengar suara Jeno dari dalam, masuk dan mendudukkan dirinya di sofa. 

"Ini, baca dengan baik." 

Jaemin mengangguk, menerima kertas yang Jeno berikan. 

"Kau boleh menggunakan kertas ini untuk awal, tapi untuk seterusnya kau harus menghafal di luar kepala mu." 

"Baik, Jeno." 

Jeno diam menatap Jaemin yang begitu fokus membaca kertas yang ia berikan, hanya sebentar sebelum akhirnya membalikkan kursi roda menuju meja kerjanya. 

"kau bisa keluar." Jaemin mendongak.

"aku ambil kan obat dulu, ini sudah waktunya kau minum obat."

"saya sibuk, nanti saja."

"tapi, ini sudah waktu nya Jeno minum obat."

"nanti saja, jika pekerjaan saya sudah selesai."

Jaemin mau tak mau mengangguk patuh dan beranjak untuk keluar ruangan Jeno, melangkah menuju kamar mereka.

Mendekat kearah nakas dan duduk di tepi ranjang, membuka laci nakas untuk mengambil beberapa obat Jeno dan membawa ke dapur.

Mengambil segelas air putih dan piring yang isikan dengan obat apa saja yang akan Jeno minum.

"tuan?" Jaemin menoleh.

"biar saya saja yang memberikan ini pada tuan Jeno." Jaemin menggeleng.

"Tidak perlu bi, biar aku saja. Aku ke ruangan Jeno dulu."

"baik tuan."

Maid memandang punggung sempit Jaemin yang perlahan menghilang.

...

Prang

Jaemin membulatkan matanya saat nampan yang berisi obat serta gelas itu Jeno tepis dan berakhir jatuh.

"sudah saya katakan nanti saja, saya sedang sibuk." ucap Jeno yang masih fokus dengan berkas nya tanpa menatap Jaemin.

"maaf." lirih Jaemin.

berjongkok untuk mengambil beberapa pecahan piring dengan tangan sedikit gemetar.

"awshh."

Jeno menatap Jaemin, menghela nafas pelan sebelum memanggil maid agar datang dan merapihkan kekacauan ini.

Pria itu menjalankan kursi roda nya menuju rak kecil di ujung ruangan, mengambil p3k untuk Jaemin.

"kemari." Jaemin mengangguk

"obati luka mu."

"Iya Jeno."

"lain kali jika aku mengatakan nanti dan aku sedang sibuk jangan bebal, Jaemin." Jeno kembali menjalankan kursi roda nya menuju meja kerja, membiarkan Jaemin mengobati luka dan maid yang merapihkan kekacauan.

365 days | nomin [✓]Where stories live. Discover now