Bab 10

364 116 0
                                    

"Mulut (ucapan) laki-laki kalau belum halal tidak bisa dipegang, walaupun ia paham agama."

(Ustadzah Syarifah Zhilal Alaydrus)

♡♡♡

"Jangan terlalu bergantung pada siapapun di dunia ini. Karena bayanganmu saja akan meninggalkanmu di saat gelap"

(Ibnu Taimiyyah)

♡♡♡

SELAMAT MEMBACA

♡♡♡



   Taman Blang Padang, Banda Aceh.

   Seorang perempuan berwajah Arabian, dengan pakaian abaya army lengkap pashimina tertutup aurat, berjalan seorang diri.

   Beberapa orang di sana sesekali menatap kearahnya, tentu karena wajahnya yang begitu asing di Kota Serambi Mekkah.

   "Assalamu'alaikum," salam seorang gadis dengan pakaian gamis lengkap hijab segi empat.

   Perempuan berabaya itu menatap gadis di depannya dan tersenyum. "Wa'alaikumsalam."

   Gadis itu juga balas tersenyum, sesekali ia melihat hp miliknya menampilkan foto perempuan di depannya. "Kak Wardah Al Hafidz?" tanyanya memastikan.

   "Benar," jawab Wardah tersenyum dengan suara lembut, "kamu, Azieva Maydira?"

   "Iya benar, Kak." Azieva langsung menyalim tangan Sheikha Wardah.

   "Eh?" Sheikha Wardah kaget melihat kesopanan Azieva.

   "Maaf, Kak. Sudah lama ya, nunggunya," kata Azieva meringgis tidak enak.

   "Baru keluar dari hotel," jawab Sheikha Wardah, "kita langsung ke hotel saja, ya."

   "Baiklah, Kak," balas Azieva.

   Kedua perempuan itu saling memegang tangan, melihat kanan dan kiri sebelum menyebrangi jalan raya.

   Sampailah keduanya di sebrang jalan, beberapa langkah mereka sudah sampai ke Hotel Portola Grand Arabia, hotel tempat Sheikha Wardah menginap.

   Masuk dalam hotel langsung menaiki lift menuju lantai 6, di sana ada restoran Abraj Rooftop Lounge.

   "Jadi, Kakak ingin curhat." Azieva menatap serius perempuan keturunan Arab di depannya.

   "Iya, Dek." Sheikha Wardah menatap pemandangan di bawah sana.

   Sheikha Wardah tidak pulang ke Negaranya, ia langsung terbang hingga tujuannya sampai di provinsi Aceh. Ia ingin bersembunyi dari keluarganya, bersembunyi dari orang-orang yang memanggilnya dengan sebutan Sheikha.

   Niat awal ingin liburan sendiri tanpa ada pemandu wisata, tetapi rasanya ia ingin menceritakan semua isi hatinya. Hingga akhirnya ia mencari lewat sosial media, seorang gadis asal Aceh yang mau ia ajak untuk mendengarkan keluh kesannya.

MAHABBAH Putra Mahkota Al Hafidz Where stories live. Discover now