Bab 26

197 35 0
                                    

"Kamu bisa mengusai seluruh dunia, asalkan kamu tidak dikendalikan oleh dunia untuk pergi meninggalkan Allah."

(Sheikh Ahmad bin Abdul Azis Al Hafidz)

♡♡♡

SELAMAT MEMBACA

♡♡♡



   Keluarga inti Al Hafidz sedang berkumpul di ruang keluarga khusus mereka, dalam ruangan tersebut tidak ada satupun yang membuka suara sedari tadi.

   "Ekhm," dehem Sheikh Abdul Azis yang membuat seluruh orang menatap kepadanya.

   "Limaza aljami'eun samitun?" Sheikh Abdul Azis menatap satu persatu keluarganya. (Kenapa pada diam semua?)

   "Pikiran tidak diam, Baba," balas Sheikha Aljalila yang tidak menjawab pertanyaan dari sang Ayah.

   "Mungkin tidak ada yang harus dibicarakan," jawab Ibrahim atas pertanyaan Abang iparnya.

   "Takkidun?" Sheikh Abdul Azis kembali menatap satu persatu keluarganya yang serentak menganggukkan kepala. (Yakin?)

   Tapi, Sheikh Althaf justru menggeleng dengan cepat yang tadinya sempat juga mengangguk pada awalnya.

   "Ma haza ya Althaf?" tanya Sheikha Rania yang melihat Putra ketiganya menggelengkan kepala. (Ada apa, Althaf?)

   "Althaf mau pamit," kata Sheikh Althaf tanpa basa-basi.

   Semua mata kini menatap Sheikh Althaf dengan terkejut, kecuali Sheikh Abdul Azis dan Sheikh Ahmad yang sudah mengetahuinya.

   "Jadi kamu tidak bercanda?" Sheikh Alkahfi menatap terkejut Adik kembarnya.

   Awalnya Sheikh Alkahfi menganggap Adik kembarnya tidak serius, dengan mengatakan akan pergi setelah pernikahannya dan, sang Abang.

   "Buat apa aku bercanda, Akhuya?" Sheikh Althaf balas menatap serius sang Abang kembar.

   "Kamu mau pergi kemana, Nak?" tanya Sheikha Rania kembali membuka suara, tadi ia sempat terdiam mencerna perkataan sang Putra.

   "Tidak kemana-mana, Mama." Sheikh Althaf menggelengkan kepala dengan senyuman kepada sang Ibu. "Althaf masih berada di atas tanah bumi Allah."

   "Bukan itu maksud dari Mama, Akhuya!" Dengan kesel Sheikha Alisha melempar bantal sofa kepada Abangnya.

   Bantal itu langsung ditangkap oleh Sheikh Althaf sebelum mengenai mukanya, ia lalu melempar bantal itu kepada Adik bungsunya.

   "Akhuya, serius!" geram Sheikha Alisha setelah menangkap bantal yang dilempar oleh sang Abang.

   "Pergilah kemanapun di atas muka bumi ini, sebelum kamu harus pulang kembali kesini untuk memikul tanggung jawab," kata Sheikh Abdul Azis menghela napas di akhir.

   Perkataan dari Sheikh Abdul Azis membuat yang lainnya menatap beliau. Sheikha Rania ingin membuka suara tidak setuju dengan keputusan sang Suami, tetapi segera terpotong dengan perkataan dari Putra sulungnya.

   "Di manapun kamu berada, jangan pernah melupakan Allah dari hatimu," sambung Sheikh Ahmad yang juga memberikan izin sang Adik untuk pergi.

   "Jangan ulangi kesalahan yang sama dengan mencintai makhluk terlalu berlebihan." Sheikh Alkahfi tersenyum penuh arti menatap Adik kembarnya.

MAHABBAH Putra Mahkota Al Hafidz Where stories live. Discover now