Bab 24

240 42 0
                                    

"Pada akhirnya, setertutup apapun hatimu dulu untuk tidak mencintai makhluk. Tapi, sekarang namaku lah yang tertulis sebagai jodoh di lauhul mahfudzmu ya Zaujati."

(Sheikh Ahmad bin Abdul Azis Al Hafidz)

♡♡♡

"Namamu memang ada di lauhul mahfudzku, tetapi mungkin saja di lauhul mahfudzmu ya Zauji bukan hanya tertulis namaku seorang."

(Sheikha Aisha Ahmad Al Hafidz)

♡♡♡

SELAMAT MEMBACA

♡♡♡



   Meskipun adegan itu sangat cepat, tetapi fotografer mampu menangkap gambar yang membuat baper para jomblo, kalau mereka melihat.

   Mata Aisha yang dikaruniai bulu mata lebat beberapa kali mengedip, ia mendongak untuk bisa menatap sang Suami yang tersenyum teduh kepadanya.

   "Alkahfi!" teriak Sheikha Wardah dengan nada kesel dari sebrang kain hitam.

   Reflek Sheikh Ahmad dan, Aisha menoleh keraah kain hitam yang tidak nampak apa hal yang terjadi di sebrangnya.

   "Ekhm!" dehem Sheikh Ahmad sengaja dikeraskan suara, "tolong ya, pengantin baru bukan kalian saja!"

   Setelah Sheikh Ahmad menegur, sudah tidak terdengar suara dari sebrang lagi.

   Sheikh Ahmad dan, sang Istri yang sudah memiliki sebutan Sheikha, melakukan sesi foto dengan macam gaya yang begitu romantis.

   Satu hal yang sedari awal membuat Sheikh Ahmad bingung, yaitu sang Istri tidak menunjukkan malu-malu atau gugup sebagai pengantin baru.

   Padahal ini untuk pertama kali Sheikha Aisha berfoto dengan laki-laki yang berstatus Suami, sebelumnya tidak pernah dekat dengan laki-laki selain Ayah dan Abangnya.

   "Kenapa di sini hanya aku yang merasakan gugup, habibti?" Sheikh Ahmad menunduk kepala untuk bisa menatap wajah sang Istri.

   Sheikha Aisha mendongakkan kepala dengan senyuman, wajah Sheikh Ahmad berubah merah sebab salah tingkah. Jika biasanya yang salting adalah perempuan, tetapi antara keduanya bisa tertukar.

   "Itu hal wajar, sebab Zauji tidak pernah dekat dengan perempuan yang bukan mahram." Kedua tangan Aisha mengalung indah di leher Sheikh Ahmad.

   "Lalu, apa bedanya denganmu, habibti?" tanya Sheikh Ahmad yang suaranya terdengar gugup.

   "Tidak tahu ya Zauji." Sheikha Aisha menaikkan kedua bahunya.

   Memang dari awal Sheikha Aisha tidak merasakan gugup seperti pengantin para umumnya, mungkin sebab Sheikha Aisha merupakan perempuan yang langka.

   Rupa dari Sheikha Aisha lebih mirip boneka barbie hidup, ketimbang dikatakan mirip bidadari yang Sheikh Ahmad sendiri tidak tahu rupa dari bidadari.

   "Zauji baru memiki satu makmum, tidak ada rencana untuk mencari tiga yang lainnya." Sheikha Aisha menatap serius wajah sang Suami yang kaget.

MAHABBAH Putra Mahkota Al Hafidz Where stories live. Discover now